Liputan6.com, Jakarta - Adalah Galang Edhy Swasono, seorang mahasiswa IPB University yang dilaporkan hilang saat mengikuti kegiatan Ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) 2023 di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada 27 Desember 2023.
Di berita terbaru, lapor Tim News per Jumat (29/12/2023), Galang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Jumat pagi. "Jasad Galang ditemukan di Tanjung Semut berdasarkan informasi dari nelayan dalam keadaan meninggal dunia dan dievakuasi pukul 06.50 WIB," ujar Dekan Fahutan IPB University, Prof Dr Naresworo Nugroho, dalam keterangannya. Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar untuk diautopsi.
Melansir laman Balai Besar Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jawa Timur, Jumat (29/12/2023), kawasan hutan Pulau Sempu telah ditunjuk sebagai cagar alam berdasarkan Besluit van den Gouverneur Generaal van Nederlandsch Indie Nomor 69 dan Nomor 46 Tanggal 15 Maret 1928 tentang Aanwijzing van het natourmonument Poelau Sempoe dengan luas 877 hektare.
Advertisement
Cagar alam ini memiliki ragam ekosistem, mulai dari hutan pantai, bakau, sampai hutan tropis dataran rendah yang hampir mendominasi keseluruhan area pulau. Ada pula Sagara Anakan, yakni danau yang terbentuk dari air laut yang melewati karang berlubang. Pulau ini sempat dibuka untuk wisata, namun sekarang hanya diperbolehkan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, serta kegiatan lain yang menunjang budidaya.
"Pelanggaran terhadap itu semua dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp200 juta menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya," catat Balai Besar KSDA Jawa Timur.
Hilang Sejak 27 Desember 2023
Menurut Tim News, kegiatan ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) berlangsung 18 Desember 2023 sampai 2 Januari 2024. Tim ekspedisi yang diikuti 16 orang mahasiswa dan 12 orang mahasiswi ini mulai memasuki kawasan Cagar Alam Pulau Sempu pada 21 Desember 2023.
Sebelum melakukan kegiatan penelitian, mereka telah mempersiapkan matang dan memperoleh pemahaman lokasi secara memadai, menurut keterangan pihak kampus. Tim ini juga didampingi dua orang petugas BKSDA Jawa Timur.
Sejak berkegiatan pada 21 Desember 2023, semuanya berjalan normal dan lancar dengan aktivitas masing-masing sesuai kelompok pemerhati. Hingga pada Rabu, 27 Desember 2023, sekitar pukul 09.00 WIB, Galang disebut melanjutkan pengamatan di satu titik sekitar 400 meter dari basecamp Telogo Lele dengan membawa alat kelengkapan pengamatan, namun tidak membawa ponsel.
"Saat jam makan siang yang seyogyanya (Galang) kembali ke basecamp sesuai kesepakatan bersama, yang bersangkutan tidak juga kembali," kata Kepala Biro Komunikasi IPB University, Yatri Indah Kusumastuti, dalam keterangan resminya, Kamis, 28 Desember 2023.
Advertisement
Evakuasi Peserta Lain
Pukul 15.00 WIB, tim internal beserta mahasiswa lain akhirnya mencari Galang ke titik yang sudah ditentukan, tapi mahasiswa asal Banjarnegara, Jawa Tengah itu tidak ditemukan. Yatri mengklaim bahwa IPB telah mengambil langkah-langkah penanganan terhadap kejadian ini. Di antaranya, mereka telah membentuk tim pencarian yang dipimpin pengelola Cagar Alam Pulau Sempu dan mahasiswa untuk menelusuri jalur pengamatan di kawasan tersebut.
Karena hingga Rabu petang Galang belum ditemukan, Kepala BKSDA Jawa Timur melaporkan kejadian ini ke Polsek Sendang Biru, Malang, sekaligus meminta bantuan Polisi Air/SAR untuk mencari mahasiswa itu. Pada Kamis, 28 Desember 2023, sebagian besar mahasiswa peserta ekspedisi Surili dievakuasi ke Kantor Resort Cagar Alam Pulau Sempu, kecuali beberapa mahasiswa yang bergabung bersama Tim SAR untuk melanjutkan upaya pencarian.
Ia menambahkan, IPB telah menghubungi keluarga korban untuk menyampaikan informasi terkait hal ini, termasuk langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan IPB untuk menemukan korban. "Koordinasi dengan BKSDA terus diupayakan dengan pihak-pihak terkait dalam proses pencarian," ujarnya.
Ungkap Belasungkawa
Pada Kamis pagi, Pos SAR di Markas Komando Angkatan Laut, Sendang Biru membentuk dua regu. Kelompok itu terdiri dari personel Angkatan Laut, Kepolisian Perairan dan Udara/Polairud, Perhutani, BKSDA Jawa Timur, relawan PSR Pantai Selatan Resque, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur dengan masing-masing regu sebanyak 10 orang.
Fokus pencarian Galang awalnya dilakukan di sekitar titik basecamp (Telogo Lele) menuju pasir putih. "Hal ini dipertimbangkan berdasarkan informasi awal dari sesama rekan mahasiswa," ujar Yatri.
Atas meninggalnya Galang, Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria menyampaikan duka cita mendalam. "Keluarga besar IPB University turut berduka cita dan berbelasungkawa atas kejadian ini," katanya.
Arif menyambung, "Semoga keluarga, sahabat, dan orang terdekat yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan atas kejadian ini. Doa terbaik kami, semoga Galang mendapat tempat yang layak di sisi-Nya." Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih pada tim gabungan yang telah membantu mencari Galang.
Advertisement