Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan atau Kabarharkam Polri, Komjen Mohammad Fadil Imran saat ini bertugas memimpin operasi kepolisian terpusat dengan sandi Mantap Brata 2023-2024. Operasi tersebut untuk pengamanan pada saat pemilu 2024 nanti.
Komjen Fadil Imran baru-baru ini melakukan supervisi kesiapan jajaran Polda Jawa Tengah (Jateng), khususnya untuk fungsi Sabhara dalam rangka pengawalan gelaran Pilpres 2024 di lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang. Fadil menyampaikan bahwa fungsi Sabhara tentu saja melaksanakan tugas preventif dalam rangka mengamankan Pemilu 2024 mulai dari pengawalan dan pengamanan logistik pemilu, sterilisasi kegiatan, pengaturan, penjagaan, dan patroli untuk cegah gangguan Kamtibmas.
Baca Juga
Polisi Blokir 47 Rekening Diduga Terima Aliran Judi Online yang Libatkan Oknum Pegawai Komdigi
Diduga Berinteraksi dengan Liam Payne Sebelum Meninggal, 2 Karyawan Hotel CasaSur Jadi Fokus Penyelidikan Polisi
Top 3 News: Setelah Ditangkap, Admin Judi Online di Depok Menyesal dan Minta Masyarakat Tak Mudah Percaya
Dalam kesempatan itu, ada momen unik dan menarik ketika jenderal bintang tiga tersebut menyambangi satu per satu anggota polisi yang berkumpul di lapangan. Hal itu dibagikan oleh akun TikTok @kabarkaham pada Rabu, 7 Februari 2024. Awalnya, mereka terlihat sangar dan tegas melihat sang jenderal berjalan di depannya.
Advertisement
"Patroli kota, patroli perintis presisi," kata Komjen Fadil Imran sambil menyapa satu per satu anak buahnya. Setelah itu, Fadil Imran mengingatkan kepada para anggota di Polda Jawa Tengah yang akan segera bertugas supaya tidak terlalu galak kepada masyarakat.
Hal tersebut dilakukan supaya citra baik anggota polisi selalu terjaga di mata mereka. "Jangan galak-galak ya kalau bawa motor. Jangan ngebut. Tujuannya itu untuk mencegah kejahatan, bukan malah memperkeruh suasana, ya," ujarrnya.
"Biasanya kan anak muda merasa itu (kuat). Jangan lupa juga tetap patuh kepada rambu-rambu dan aturan berlalu lintas. Terus pake helm," sambungnya.
Selain itu, ada momen unik sekaligus lucu ketika mantan Kapolda Metro Jaya itu mengingatkan salah seorang anggota Polda Jateng untuk selalu ramah terhadap masyarakat. Fadil Imran kemudian mencubit pipi salah seorang anggota polisi yang berbaris di tengah lapangan.
Senyum Bukan Berarti Lemah
"Jangan sangar-sangar kalo patroli, ya. Senyum, senyum. Belum disuruh senyum, kamu sudah senyum duluan," kata Fadil Imran sambil sedikit tertawa. Anggota polisi yang pipinya dicubit itu pun wajahnya auto tersenyum.
Fadil Imran juga meminta para anggota polisi tersebut untuk memperagakan cara menyapa masyarakat saat patroli lapangan. Polisi itu diketahui menggunakan mobil ketika berpatroli untuk mengamankan Pemilu 2024 mendatang.
"Pakai mobil komandan, isinya dua orang. Kalo menyapa masyarakat saya bilang, ‘Selamat pagi bapak-bapak, mohon izin kami dari Patroli kota, mohon izin untuk Patroli, kami menjaga stabilitas keamanan di kota Semarang,” terang anggota polisi tersebut.
"Bagus. Jadi kehadiran polisi itu harus sesuai dengan fakta di lapangan. Nah, ini bagus ini murah senyum, kalau perlu dilatihkan semua ini. Senyum bukan berarti lemah," sambung Komjen Fadil Imran.
Momen gemas Fadil Imran mencubit pipi salah seorang anak buahnya itu mendapat banyak tanggapan dari warganet. Sebagian besar memuji Fadil Imran karena meminta anggota polisi untuk selalu ramah dan tersenyum saat bertugas. Tak sedikit juga yang meyakini Fadil Imran akan menjadi Kapolri suatu saat nanti.
Advertisement
Jenderal Polisi Panutan
"Izin Jenderal.... Jenderal yg selalu harmonis terhadap bawahan... selalu memotivasi anggota... Jenderal panutan... sehat selalu Jenderal Doa terbaik,” komentar seorang warganet.
"Langka.. jaman sekarang ada pemimpin seperti ini... motivasi serius tapi santai dan humanis...👍,” ujar warganet yang lain.
"Memang komjen fadil imran yg terbaik di bintang 3,” kata warganet lainnya.
Belum lama ini, Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD membongkar isu adanya operasi menekan rektor perguruan tinggi untuk membuat testimoni positif atau apresiasi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Terkait hal ini, Kabaharkam Polri Komjen Mohammad Fadil Imran menepisnya. Dia mengatakan, polisi hampir setiap hari mendatangi orang bukan hanya rektor tapi juga tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda.
"Ini barangkali karena yang didatangkan rektor saja kemudian ada momentum-momentum seperti itu kemudian menjadi sebuah perbincangan," ujar Fadil di Satlat Korps Brimob Polri, Cikeas Bogor pada Rabu, 7 Februari 2024, mengutip kanal News Liputan6.com.
Fadil menambahkan, masyarakat dipersilahkan mengadu bila ada temuan dugaan intimidasi maupun pemaksaan dilakukan oleh oknum. Namun, aduan itu juga harus dilengkapi dengan bukti-bukti."Tapi apapun itu pasti akan kita tindak lanjuti secara objektif," ujarnya.
Diketahui, salah satu yang melapor kepada Mahfud MD yakni Rektor dari Universitas Soegijapranata atau Unika Semarang. Disinggung mengenai hal ini, Fadil mengatakan, Kapolda Jateng sudah memberikan penjelasan. "Nanti silahkan dikonfirmasi ke Polda Jateng seperti apa faktanya," ujar dia.
Operasi Pengamanan Pemilu Selama 222 Hari
Fadil menegaskan, kepolisian akan mengambil langkah yang objektif sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. "Kan katanya itu yang akan kita buktikan nanti untuk dilihat pasti," tuturnya.
Dalam tugasnya untuk mengamankan penilu 2024, Komjen Fadli Imran ditemani oleh Komandan Korps (Dankor) Brimob Polri Komjen Anang Revandoko selaku Wakil Operasional.
"Operasi Mantap Brata 2023-2024 dipimpin oleh Kabaharkam Polri selaku Kaops dan dibantu oleh Dankor Brimob Polri selaku Wakaops," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan dalam keterangannya, Selasa, 26 September 2023. Ramadhan menjelaskan, operasi Mantap Brata bakal dilakukan oleh mabes polri dan satuan kewilayahan lainnya yang juga turut tergabung pihak TNI dan instansi terkait juga mitra Kamtibmas.
"Jumlah personel yang dilibatkan dalam operasi Mantap Brata 2023-2024 terdiri dari mabes polri 2.130 personel. Kekuatan personel Polda disesuaikan dengan anggaran operasi mantap brata 2023-2024 yang bersumber dari APBN TA 2023-2024 yang ada di masing-masing Polda dan Polres," jelas Ramadhan.
Dia menyebut operasi yang akan berlangsung selama 222 hari itu bakal dikawal semenjak tahap pendaftaran dan penetapan calon presiden dan calon wakil presiden hingga pengucapan janji sumpah Presiden dan Wakil Presiden.
Advertisement