6 Fakta Menarik Gunung Olet Sangenges di Sumbawa Barat NTB

Gunung Olet Sangenges merupakan puncak tertinggi di antara kawasan hutan yang luas di Sumbawa Barat, di Desa Bao Batulanteh, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Indonesia. Masyarakat setempat mengenalnya sebagai Puncak Ngenges atau Puncak Ngengas.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 13 Feb 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2024, 08:30 WIB
Gunung Olet Sangenges di Nusa Tenggara Barat (NTB)
Pemandangan Gunung Olet Sangenges dari Batu Bersusun di Nusa Tenggara Barat (NTB). (Dok: Gunung Bagging)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Olet Sangenges merupakan puncak tertinggi di antara kawasan hutan yang luas di Sumbawa Barat,  di Desa Bao Batulanteh, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Indonesia. Masyarakat setempat mengenalnya sebagai Puncak Ngenges atau Puncak Ngengas.

Mengutip dari Gunung Bagging, Minggu, 11 Februari 2024, gunung ini masih cukup jarang didaki dan kebanyakan masih dijelajahi oleh orang lokal saja. Peta Bakosurtanal menyebut pegunungan ini sebagai Pegunungan Puncak Ngengas, namun puncak tertingginya tidak diberi label.

Sementara nama 'Olet Sangenges' berasal dari 'Olat Sangengas' yang pada peta adalah puncak yang lebih rendah pada ketinggian 1.683 mdpl sekitar 3 kilometer ke arah timur. Masih banyak hal mengenai Gunung Olet Sangenges selain lokasinya, berikut enam fakta menarik Gunung Olet Sangenges yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Bisa Didaki dalam Satu Hari

Ada dua rute utama menuju puncak yakni dari jalur Desa Tepal dan dari Marente/Marenteh, salah satunya jauh lebih mudah daripada yang lain. Gunung Olet Sangenges dapat didaki dalam satu hari yang panjang jika Anda memulainya sebelum cahaya pertama datang dari desa pegunungan terpencil Desa Tepal (889 mdpl).

Letaknya di tenggara puncak dan merupakan desa terdekat dengan puncak. Masalah utamanya adalah mencapai Desa Tepal melalui jalur yang sangat kasar dan berlumpur selama 20 kilometer terakhir setelah Punik. Hanya sedikit orang yang melakukan perjalanan melalui jalan terpencil ini menggunakan jip atau sepeda motor trail.

2. Titik Awal Pendakian

Pemandangan Gunung Olet Sangenges dari Lombok
Pemandangan Gunung Olet Sangenges dilihat dari Lombok, NTB. (Dok: Gunung Bagging)

Pada dasarnya jarak dari Sumbawa Besar ke Desa Tepal adalah sekitar 55 kilometer, di mana 33 kilometer di antaranya baik-baik saja dan 22 kilometer sangat menantang. Secara keseluruhan, perjalanan sekali jalan bisa memakan waktu antara 3 hingga 5 jam.

Di luar Punik, yang jalanannya terbelah menjadi lumpur dan bebatuan yang tebal dan terjal, pemandangannya sangat menyenangkan. Di sebelah selatan lintasan tertinggi terdapat pegunungan Batulanteh, yang tertinggi adalah Olat Batupisak (1.763 mdpl) menurut peta Bakosurtanal.

3. Melewati Perkebunan Kopi

Sesampainya di Tepal, dan bersama pemandu lokal, Anda bisa bersepeda, setidaknya sepeda motor trail, beberapa kilometer lebih jauh menuju perkebunan kopi yang luas hingga ketinggian sekitar 1.150 meter. Ini memakan waktu sekitar 20 menit dan menghemat sekitar satu jam.

Setelah mendaki, jalur melintasi pagar kayu (1.218 mdpl) sebelum mencapai gubuk kayu sederhana di sebelah kiri (1.220 mdpl). Tempat ini diberi label ‘Basecamp Rindu Tanjakan’ oleh kelompok pendaki sebelumnya. Tepat di luar titik ini terdapat belokan kiri yang sangat penting, tanpa tanda, keluar dari jalur utama.

4. Ada Batu Bersusun Tempat Sembahyang

Gunung Olet Sangenges di Sumbawa NTB. (Dok: Gunung Bagging)
Gunung Olet Sangenges di Sumbawa NTB. (Dok: Gunung Bagging)

Jika melanjutkan, Anda akan masuk lebih jauh ke dalam perkebunan menuju Batu Tulis yang mempesona, yang sangat layak untuk dikunjungi saat Anda turun. Tapi belok kiri membawa Anda ke dalam hutan (1.330 mdpl).

Poin penting berikutnya juga saat ini tanpa tanda. Pada ketinggian 1.411 mdpl jalan yang sangat samar mengarah ke kiri menuju sumber air terakhir yang dapat diandalkan di dekat jalan setapak, meskipun diperlukan beberapa menit dan pengetahuan lokal untuk menemukannya.

Jalur di sini masih cukup santai dan bertahap dalam hal pendakian dan hanya menjadi lebih curam setelah jarak 1.500 mdpl. Melanjutkan sepanjang punggung bukit ini, landmark berikutnya adalah Batu Bersusun yang mengesankan (1.737 mdpl).

Batu Bersusun adalah tempat sembahyang tradisional bagi masyarakat setempat dan juga merupakan sudut pandang terbaik dari seluruh penjuru. Puncak sebenarnya masih cukup jauh, terlihat di sebelah kiri, sebuah puncak berhutan. Usai menikmati pemandangan dari atas bongkahan batu, Anda harus turun ke puncak terlebih dahulu sebelum memutar ke kiri puncak tepat di depan.

5. Terdapat Perkemahan Tua

Pemandangan di Gunung Olet Sangenges di Sumbawa NTB. (Dok: Gunung Bagging)
Pemandangan di Gunung Olet Sangenges, Sumbawa NTB. (Dok: Gunung Bagging)

Setelah melewati sisi puncak yang lebih kecil (tingginya 1.779 meter menurut Bakosurtanal), tercapai sebuah tiang hutan (1.650 mdpl). Sebuah punggung bukit kecil kemudian dicapai di sebelah kiri, pada titik yang terlihat seperti tempat perkemahan tua (1.674 mdpl).

Karena puncaknya berada pada ketinggian 1.871 mdpl, ini berarti Anda kini memiliki pendakian kurang dari 200 meter melalui hutan berlumut yang terkadang sangat curam. Akhirnya dekat dari situ Anda akan mencapai puncak Olet Sangenges dan akan terlihat pemandangan seluruh Sumbawa Barat.

6. Ada Batu Tulis dengan Ukiran Kuno 

Waktu tercepat yang mungkin Anda tempuh untuk mencapai puncak dari Desa Tepal adalah sekitar 6 jam. Turunnya tentu saja sedikit lebih cepat, namun jika Anda ingin mengunjungi Batu Tulis maka luangkan waktu ekstra.

Batu Tulis utama berada di ketinggian 1.296 mdpl adalah batu besar dengan puncak datar dengan dimensi puncak datar sekitar 1,5 meter kali 1,5 meter. Letaknya di gugusan bebatuan di pinggir perkebunan kopi, namun setidaknya ada satu batu lain yang memiliki gambar ukiran kuno di atasnya.

Infografis Riwayat Letusan Gunung Semeru. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Riwayat Letusan Gunung Semeru. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya