Finalis Miss Universe Ungkap Didiagnosis Kanker Serviks, Awalnya Enggan Cerita Blak-blakan

Finalis Miss Universe Daniela Nicolas mengakui pada para pengikutnya bahwa ia menyembunyikan diagnosis kanker serviksnya selama berbulan-bulan.

oleh Asnida Riani diperbarui 23 Apr 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2024, 20:30 WIB
Finalis Miss Universe
Miss Chile di kompetisi Miss Universe 2020 Daniela Nicolas didiagnosis kanker serviks. (dok. Instagram @danielanicolas/https://www.instagram.com/p/CsWrnFHLymO/)

Liputan6.com, Jakarta - Finalis Miss Universe Daniela Nicolas mengungkapkan sedang berjuang melawan kanker serviks. Kabar itu dibagikan model berusia 31 tahun tersebut dalam sebuah video memilukan yang di akun media sosial.

Melansir Daily Mail, Selasa, 13 April 2024, finalis asal Chile ini mengakui pada para pengikutnya bahwa ia telah menyembunyikan diagnosisnya selama berbulan-bulan. Ia merasa "tidak mampu mendiskusikannya secara terbuka" sambil berjuang menerima kenyataan itu.

Daniela berpartisipasi dalam kompetisi Miss Universe 2020 yang diadakan pada 2021 setelah tertunda akibat pandemi COVID-19, menjelaskan dalam klip tersebut, menyebut, "Saya tidak ingin hal itu diketahui (orang lain). Saya tidak bersenang-senang dalam beberapa bulan terakhir."

"Saya tidak ingin membaginya dengan kalian karena saya belum merasa siap. Saya merasa belum siap membicarakan topik ini," ujar dia. "Beberapa bulan ini adalah bulan-bulan yang sulit, sedikit kacau, sedikit menyusahkan, dan sebelum memberi tahu kalian, pertama-tama saya harus baik-baik saja."

Berbicara tentang keputusan untuk akhirnya angkat bicara, Daniela menjelaskan, ia ingin memastikan berita tentang diagnosisnya dibagikan dengan kata-katanya sendiri, sehingga tidak disalahartikan atau disalahpahami. "Kalau hal ini akan diketahui, saya lebih suka (pernyataan itu) datang dari pihak yang bertanggung jawab," lanjutnya.

"Itulah sebabnya saya membicarakannya sekarang ... Saya sudah lama enggan (membahas diagnosis kanker serviks), tapi itu karena saya tidak ingin hal itu jadi rahasia umum. Saya ingin menyimpannya di antara teman dan keluarga saya saja," bebernya.

Model tersebut tidak merinci lebih lanjut tentang diagnosisnya. Namun, ia menjelaskan telah menjalani perawatan selama beberapa bulan.

Bukan Penyakit Ringan

Potret Jessica Pettway
Potret Jessica Pettway. (dok. @jessicapettway/Instagram/https://www.instagram.com/p/CvX5mCvpMyT/?igsh=MWxpYjh6ZzR1cjdjdA==/Putri Astrian Surahman)

Kanker serviks bukanlah penyakit ringan, karenanya wajar Daniela Nicolas tidak sepenuhnya siap mengabarkan hal itu pada publik. Sebelumnya, seorang YouTuber bernama Jessica Pettway meninggal dunia di usia 36 tahun setelah berjuang melawan penyakit tersebut.

Mengutip People, 20 Maret 2024, sekitar sembilan bulan sebelum kematiannya, ia didiagnosis mengidap kanker serviks stadium tiga. Saudaranya, Reyni, mengumumkan kabar duka itu melalui sebuah unggahan di akun Instagram-nya, 15 Maret 2024.

"Ini hari ulang tahunku, dan satu-satunya hal yang kuinginkan adalah Tuhan membawamu kembali ke Bumi. Aku kehilangan kakak perempuanku yang cantik dua hari lalu, dan hatiku tidak pernah merasakan sakit seperti ini," tulis Reyni dalam keterangan unggahan.

Ia mengingat saudaranya sebagai sosok perempuan yang luar biasa, kuat, percaya diri, dan seseorang dengan begitu banyak kebijaksanaan. Reyni juga mengaku selalu mendoakan Jessica dan membantunya jadi ibu yang lebih baik.

Jessica sudah membangun kariernya di YouTube sejak November 2023. Ia telah mengunggah hampir 450 video dan mengumpulkan lebih dari 225 ribu pengikut. Perjalanan panjang mengantarnya jadi seorang vlogger kecantikan terkenal.

Sempat Salah Didiagnosis

Potret Jessica Pettway bersama suami serta anak-anaknya
Potret Jessica Pettway bersama suami serta anak-anaknya. (dok. @jessicapettway/Instagram/https://www.instagram.com/p/ChngLbovinE/?igsh=aXBxMXU1Mjk2c3Fi/Putri Astrian Surahman)

Jessica sempat mengumumkan hasil diagnosisnya di Instagram. Ia mengaku bingung dan sempat hilang dari pandangan publik dalam waktu yang cukup lama setelah mengetahui penyakitnya.

"Saya didiagnosis mengidap kanker stadium tiga. Saya bahkan tidak tahu harus mulai dari mana, tapi saya ingin berbagi mengapa saya pergi begitu lama, dengan harapan setidaknya ada satu orang yang terdorong oleh cerita saya," tulis si YouTuber kecantikan di unggahan saat itu.

Saat mengumumkan hasil diagnosisnya pada Juli 2023, Jessica mengungkap bahwa ia awalnya salah didiagnosis menderita fibroid, yang digambarkan sebagai "pertumbuhan umum rahim," menurut Mayo Clinic.

YouTuber tersebut mengaku mengingat gejala yang pertama kali muncul. Pada Juni 2022, ia mengalami pendarahan vagina yang parah. Jessica mendapat diagnosis yang sama saat menjalani rawat inap antara Juli 2022 dan Januari 2023, sampai akhirnya ia mengunjungi ahli onkologi pada Februari 2023 dan menemukan jawabannya.

"Tanggal 8 Februari 2023, ia melakukan biopsi rawat jalan pada saya. Saat saya bangun dari anestesi, ia dengan santai berkata, 'Ya, kamu menderita kanker serviks stadium tiga.' Ternyata bukan fibroid, tapi kanker. Selama ini saya salah didiagnosis," tulisnya.

Juga Mengintai Perempuan Indonesia

Ilustrasi Kanker
Ilustrasi kanker serviks. Foto: Unsplash.

Penyakit itu juga mengintai perempuan Indonesia. Mengutip laporan kanal Health Liputan6.com, Indonesia menempati peringkat tinggi untuk angka kasus baru dan kematian akibat kanker leher rahim. 

Ketua Tim Kerja Penyakit Kanker dan Kelainan Darah PTM Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Sandra, mengungkap bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meluncurkan Strategi Global untuk Eliminasi Kanker Serviks, dengan target eliminasi kanker pada 2030.

Dalam mendukung akselerasi eliminasi global, Indonesia telah merancang Rencana Aksi Nasional (RAN) yang diklaim lebih canggih dari yang direkomendasikan WHO. Menurut Sandra, RAN terdiri dari empat pilar yang mencakup layanan, edukasi, pendorong kemajuan, dan pengelolaan.

RAN berfokus pada pemberian layanan yang mencakup skrining, vaksinasi HPV, dan tata laksana bagi pasien pra-kanker. Kemenkes telah menetapkan target untuk vaksinasi, skrining, dan tata laksana dalam dua fase, dengan harapan mencapai cakupan imunisasi dan skrining yang optimal, seperti dikutip dari Sehat Negeriku pada 24 Februari 2024.

 

Infografis: Redam Kanker dengan Cukai Rokok (Liputan6.com / Abdillah)
(Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya