Kunci Kesuksesan Archipelago International di Industri Perhotelan dalam Pengembangan Jaringan dan Inovasi

Sejak didirikan pada 1997, Archipelago tumbuh dan berkembang dengan 11 merek hotel yang sukses memenangkan berbagai penghargaan.

oleh Fachri pada 17 Mei 2024, 10:50 WIB
Diperbarui 17 Mei 2024, 10:50 WIB
Aston.
Grand Aston Cayo Las Brujas Beach Resort & Spa. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Di balik kemegahan dan keberhasilan sebuah merek terkemuka, tersimpan kisah-kisah inspiratif yang membentuk fondasi serta perjalanan kesuksesannya. Begitu pula dengan Archipelago International, sebuah grup manajemen hotel swasta yang tidak hanya berkembang pesat di Indonesia, tetapi juga telah menorehkan jejaknya di kancah internasional.

Sejak didirikan pada 1997, Archipelago tumbuh dan berkembang dengan 11 merek hotel yang sukses memenangkan berbagai penghargaan. Hal itu tak lepas dari akar budaya dan keramahan khas Asia yang dipegang teguh hingga berhasil mengungguli jaringan hotel internasional

Lantas, bagaimana perjalanan Archipelago Internasional dalam menghadapi berbagai tantangan selama 27 tahun berkiprah dan berhasil ekspansi hingga ke Timur Tengah dan Karibia? Berikut ini kisahnya!

Awal Mula Archipelago International Berdiri

Charles Brookfield merupakan orang pertama yang sukses membawa serta mengembangkan Aston ke Indonesia pada 1997 silam. Saat itu, Aston menjadi salah satu merek hotel terkenal di Hawaii yang sudah memiliki portofolio sekitar 30 properti.

Kala itu, sebagai status Charles adalah wakil presiden eksekutif yang ditugaskan korporasi untuk memperluas bisnis di luar Amerika Serikat. Charles pun melirik potensi negara-negara di Asia-Pasifik untuk melakukan ekspansi bisnis tersebut.

Charles mengatakan bahwa saat itu pertimbangan melirik negara-negara di Asia-Pasifik didasari oleh prediksi pertumbuhan ekonomi yang pesat di wilayah itu dalam 10-20 tahun ke depan. Ia pun kemudian melirik Indonesia dan Filipina sebagai negara tujuan ekspansi Aston.

Atas dasar itu, Charles pun berani membuka kantor Aston di Jakarta dan Manila, Filipina, serta mulai mengembangkan hotel di Asia Tenggara. Hotel yang ia kembangkan adalah hotel berbintang 4 dan 5, seperti Hotel Aston Sudirman di Jakarta menjadi hotel pertama Aston di Indonesia.

“Ide saya adalah mengembangkan hotel bintang 4 dan 5 di semua ibu kota di negara Asia Tenggara serta obyek wisata favorit, seperti Phuket, Thailand, Boracay, Filipina, dan Bali,” tutur Charles kepada TTG Asia, Jumat (6/10/2017) silam.

Akan tetapi, baru satu tahun berjalan, krisis ekonomi pun melanda Asia, termasuk Indonesia dan Filipina. Krisis itu turut mengakibatkan krisis sosial dan politik yang membawa dampak besar bagi bisnis perhotelan di kedua negara.

“Saya terpaksa menutup kantor di Filipina dan fokus di Indonesia. Setidaknya, di Indonesia, kami (sudah) memiliki Aston Rasuna Jakarta dan Aston Benoa Bali,” ucap Charles.

Lahirnya favehotel

favehotel.
Fasad favehotel Sidoarjo. (Foto: Istimewa)

Meski demikian, perusahaan yang dipimpin Charles tetap mengalami berbagai tantangan. Salah satunya adalah perusahaan tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk membiayai operasional kantor. 

Charles menyebut, selama 10 pertama, bisnis Aston International hanya tumbuh sedikit. Dengan begitu, ia harus merelakan gajinya selama 6 atau 7 tahun pertama agar perusahaan dapat bertahan.

Tantangan tersebut pun tak membuat Charles patah arang. Dirinya masih memiliki keyakinan bahwa perusahaan akan bangkit kembali dan tumbuh dalam kurun waktu 10 tahun.

Di tengah perjalanan, Charles pun bertemu dengan John Flood. John Flood sendiri merupakan orang yang baru dua tahun datang ke Indonesia untuk membantu mengelola beberapa properti vila di Bali.

Karena aktivitas John tersebut, dirinya memiliki pengalaman di industri perhotelan Eropa. Berbekal pengalaman itu, ia juga melihat potensi industri perhotelan di Pulau Dewata.

“Saya berdiskusi dengan John bagaimana cara membuat perusahaan ini berhasil. Lalu, ide beralih dari bisnis hotel bintang 4 dan 5 ke hotel budget muncul, lahirlah brand favehotel,” ujar Charles.

Ia menyebut, ide tersebut muncul lantaran sektor bujet mengalami pertumbuhan di Indonesia. Pasalnya, banyak maskapai menawarkan tiket dengan harga terjangkau di seluruh Asia. 

Tren perjalanan domestik dengan harga terjangkau juga membuat masyarakat membutuhkan hotel yang terjangkau untuk menginap. Alhasil, dengan mempekerjakan arsitek dan merancang hotel sendiri, favehotel pun berhasil diluncurkan pada 2009.

Aston.
Grand Aston Puncak Room with Google Nest. (Foto: Istimewa)

Keberhasilan favehotel menjadi hotel dengan bujet terjangkau dan pelayanan terbaik pun dilirik para pengembang dan perkembangan favehotel semakin pesat. Karena itu, Charles dan John berhasil membuka 52 favehotel di berbagai kota di Indonesia.

Perkembangan tersebut pun menjadi titik balik perjalanan bisnis Aston di Indonesia. Dan di 2013, Charles memutuskan mengubah nama perusahaan induk menjadi Archipelago International. 

Dan di Archipelago International, John ditunjuk sebagai Presiden dan CEO dari perusahaan yang kini menjadi grup manajemen hotel swasta terbesar di Asia Tenggara itu.

Jaringan Archipelago International

Aston.
Aston Canggu Beach Resort - Deluxe Room. (Foto: Istimewa)

Hingga saat ini, Archipelago International tengah mengoperasikan 162 hotel dan mengembangkan 271 hotel di seluruh Asia Tenggara, Karibia, dan Timur Tengah. Sebanyak 11 brand hotel di bawah Archipelago International memiliki ciri khas sendiri, yakni mengedepankan layanan berkualitas.

Aston

Aston.
The Grove Suites by Grand Aston. (Foto: Istimewa)

Aston merupakan merek properti pertama dari portofolio Archipelago International. Hotel ini mencerminkan keramahan asli Asia sepenuh hati memberikan senyuman alami yang dapat memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para tamu.

Hotel ini didesain secara individual dan merefleksikan karakter yang eklektik di sepanjang perjalanan tamu menginap di hotel tersebut. Seperti di bagian lobi, tamu akan menemui suasana yang hidup, tak sekadar untuk check-in dan check-out karena dipengaruhi oleh konsep ruang santai.

Suasana seperti itu pun terasa di seluruh bagian hotel, baik bentuk, warna, maupun material yang digunakan menjadikan Aston sebagai tempat spesial bagi tamu. Dengan konsep tersebut, Aston memiliki rekam jejak apik dalam melayani jutaan tamu domestik dan internasional selama lebih dari dua dekade. 

Adapun Aston menaungi beberapa merek hotel lain, seperti Grand Aston, Aston Inn, Aston City, dan Aston Boutique.

The Alana

The Alana.
Interior dari The Alana Hotel Malang. (Foto: Istimewa)

The Alana dirancang sebagai hotel bintang 4 dan 5 yang ramah pengguna serta cocok untuk wisatawan yang ingin menghabiskan waktu berkualitas di tengah lingkungan tenang. Terinspirasi desain barok modern, setiap hotel Alana merupakan oasis di dalam kota dengan konsep yang menggabungkan sentuhan lokal dan dekorasi modern.

Suasana tenang yang membangkitkan semangat, modern, dan ramah membuat The Alana menjadi tempat untuk bersantai dan menyegarkan pikiran. Dipadukan dengan kecanggihan inovasi teknologi, dekorasi modern, gaya kontemporer, etnik, dan klasik, The Alana memiliki kamar dan fasilitas yang dapat memberikan pengalaman berbeda.

Huxley

Huxley merupakan hotel gaya hidup baru untuk wisatawan generasi baru yang gemar menjelajahi destinasi inspiratif dengan keunikannya. Huxley dapat menginspirasi para tamu untuk menulis cerita, membuat narasi, atau merancang adegan mereka sendiri. 

Lebih dari sekadar merek hotel biasa, Huxley dapat menciptakan pengalaman unik yang ingin menjadikan setiap orang tampil sebagai diri mereka sendiri.

Kamuela Villas

Kamuela Villas.
Suasana Kamuela Villas Bali. (Foto: Istimewa)

Kamuela Villas dirancang untuk para tamu yang ingin mendapatkan liburan sempurna. Vila menjadi pilihan resor yang memberikan pengalaman liburan unik dan privat karena tersedia ruang pribadi sendiri. 

Kamuela Villas menawarkan kedamaian dan ketenangan bersama orang-orang terkasih. Karena itu, vila ini cocok untuk liburan romantis atau bersama keluarga.

Vila-vila mewah berbintang 4 di Kamuela Villas dan bintang 5 di Royal Kamuela dilengkapi dengan kamar mandi utama, kamar mandi indoor dan outdoor, ruang makan, serta kolam renang pribadi. 

Kamuela Villa juga dilengkapi dengan taman yang terawat serta perabotan dan arsitektur yang kreatif. Tamu dapat memilih vila di tepi laut atau sawah yang akan memanjakan setiap indra dan memberikan pengalaman liburan terbaik di Kamuela Villa.

Harper

Harper.
Fasad Harper Banjarmasin. (Foto: Istimewa)

Harper memiliki ciri khas properti bergaya modern-rustik untuk menjawab kebutuhan akan kenyamanan dan fungsionalitas. Hotel bintang 3 dan 4 ini menawarkan nuansa rumah dan keseimbangan fungsional. 

Dengan memanfaatkan cahaya alami dari jendela besar di tiap kamar, Harper cocok untuk wisatawan cerdas yang menghargai privasi, gaya, karakter, dan suasana rumah di lokasi yang nyaman. 

Harper juga menawarkan pelayanan dengan kerendahan hati dan inovasi tiada henti sehingga membuat tamu nyaman dan merasa berada di rumah.

ASTON Collection Hotels

Aston.
Ocean Beach Resort Kenya - Aston Collection Hotels. (Foto: Istimewa)

Collection by Aston membawa keberagaman merek dan karakter eklektik ke level selanjutnya. Setiap hotel Collection memiliki ciri khas masing-masing dan keleluasaan untuk mendorong batas. 

Hotel butik ini diciptakan untuk para tamu yang menghargai privasi dan kebebasan. Setiap hotel pun terlihat dan terasa begitu berbeda, baik dari segi pemilihan warna, kaya seni, maupun desain bar. 

Setiap hotel Collection juga memiliki sesuatu yang unik dan berbeda satu sama lain. Meski demikian, fasilitas yang disediakan sangat berkelas dan modern.

Quest Hotel

Quest Hotel.
Fasad Quest Hotel Semarang. (Foto: Istimewa)

Quest adalah pilihan hotel ideal bagi keluarga yang mencari nilai, fasilitas bergaya, dan ketenangan. Orangtua dan anak-anak dapat menikmati aksesibilitas dan tata letak fungsional dari setiap hotel. 

Quest Hotel dan Quest Vibe merupakan salah satu tempat untuk menjalin kedekatan dan bermain, serta menghabiskan waktu berkualitas bersama orang terdekat seraya mengistirahatkan badan dan mengisi ulang tenaga. 

Menggabungkan nilai dari hotel kelas premium dan desain hotel modern, Quest memberikan kesederhanaan, keramahan, dan kenyamanan bagi tamunya.

Hotel Neo

Hotel Neo.
Fasad Hotel neo. (Foto: Istimewa)

Hotel Neo bergaya modern-kontemporer yang sesuai dengan tren baru desain hotel. Menawarkan ruang terbuka yang rapi, Hotel Neo menciptakan suasana nyaman, santai, dan tren dengan harga terjangkau. 

Neo lahir dari kesadaran bahwa wisatawan modern lebih menyukai alternatif hotel kelas menengah yang dirancang dengan baik ketimbang hotel kelas atas yang lebih besar dan mahal. 

Dengan bintang 2,5 pada Hotel Neo dan bintang 3 untuk Hotel Neo+, jenama hotel ini juga selangkah lebih maju dari hotel di kelasnya.

favehotel

favehotel.
Fasad favehotel Pamanukan. (Foto: Istimewa)

favehotel  menjadi hotel bujet pertama dari Archipelago International. Dengan mengusung desain unik dan menginspirasi, favehotel memiliki layanan terkemuka di industri perhotelan yang menjadi pilihan favorit wisatawan.

Hotel ini menekankan peningkatan produktivitas dan memfasilitasi relaksasi tamu melalui tata letak yang efisien serta penggunaan ruang yang cerdas. 

Fleksibilitas adalah kunci dari favehotel. Perusahaan pun melestarikan esensi favehotel sambil tetap mengembangkan hotel yang unik, berani bermain, dan sedikit berbeda dari yang berikutnya.

Nordic

Nordic merupakan akomodasi murah yang aman dan ramah dari Archipelago International. Terinspirasi dari budaya Nordik dan ciri khas budaya Denmark, Nordic didesain untuk para backpacker dengan anggaran hostel, tetapi menghargai kenyamanan dan layanan hotel modern.

Dengan desain gaya Skandinavia yang modern dan sederhana, suasana hangat, akrab, dan ramah begitu kental saat menginap di Nordic. Para tamu dapat bersosialisasi, terhubung, dan selalu mengetahui berbagai aktivitas serta tempat-tempat lokal yang populer. 

Nordic juga dilengkapi dengan teknologi digital untuk menghubungkan para petualang yang senang berpindah tempat.

Powered by Archipelago

Powered by Archipelago adalah salah satu inovasi yang dilakukan perusahaan untuk membantu mempercepat bisnis online hotel dan grup hotel independen. 

Dengan memanfaatkan distribusi korporat, pengelolaan pendapatan, teknologi informatika, sumber daya manusia, dan infrastruktur kemitraan Archipelago, inovasi dari hotel dan grup hotel independen dapat mengurangi biaya dan memaksimalkan keuntungan. 

Archipelago International merupakan: Grup perhotelan swasta terbesar di Asia Tenggara, dengan lebih dari 45.000 kamar dan residence di lebih dari 200 lokasi di seluruh Asia Tenggara, Karibia, Timur Tengah, dan Oseania. Perusahaan hotel terpercaya dengan rekam jejak panjang dan portofolio dari 11 merek pemenang penghargaan termasuk ASTON, ASTON Collection Hotels, Alana, Huxley, Kamuela, Harper, Quest, Hotel NEO, fave, Nordic, dan Powered by ARCHIPELAGO.

Pada tahun 2024, Archipelago International  mengumumkan pembukaan hotel  yang sangat dinanti-nantikan. Masing-masing properti ini mencerminkan dedikasi Archipelago International dalam memberikan layanan luar biasa dan menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi para tamu kami.

Berikut rencana pembukaan hotel Archipelago International di tahun ini;

  • Aston Bintaro Hotel and Conference Center (sebelumnya dikenal sebagai ASTON Bintaro Boutique Hotel).
  • Royal Alana Sentani Jayapura.
  • Quest Hotel & Pusat Konferensi Port Dickson.
  • Kuta Nordic oleh favehotels.
  • Reserva Real oleh HARPER, Punta Cana, DR.
  • Harper Paradise Punta Cana, DR.
  • Aston Inn Kertajati.
  • Aston Rubí City Suites, Santo Domingo, DR.
  • Aston Panorama Hotel - Kuba.
  • favehotel Jember.

Filosofi Inovasi

Aston.
Teknologi Google Nest di Hotel Milik Archipelago International. (Foto: Istimewa)

Inovasi merupakan kunci perusahaan untuk bertumbuh secara berkelanjutan. Hal ini pula dilakukan oleh Archipelago International dalam menghadapi sejumlah tantangan, misalnya saat pandemi Covid-19.

Meski berhasil mengungguli industri perhotelan Tanah Air, Archipelago International juga merasakan masa-masa krisis saat pandemi Covid-19 melanda dunia.

Namun, Archipelago International tetap berkomitmen memberikan pelayanan tulus dengan senyuman dan mengesampingkan ketakutan serta kekhawatiran untuk tetap mempertahankan pekerjaan di masa yang tak menentu tersebut.

Pada masa itu, Archipelago International menjadi grup hotel pertama di Tanah Air yang menerapkan program rapid-test Covid-19 untuk semua karyawan di awal pandemi Covid-19. Hal ini menunjukkan keseriusan perusahaan untuk melindungi tamu dan staf hotel.

Melindungi seluruh anggota juga dilakukan Archipelago International dengan melakukan vaksinasi bagi seluruh karyawan. Hal ini menjadi terobosan industri pada saat itu. 

Inovasi yang dilakukan Archipelago International tersebut menegaskan posisi perusahaan sebagai hotel paling terpercaya di Nusantara. Komitmen untuk menjaga tamu serta karyawan agar tetap aman dan sehat dengan menerapkan protokol kesehatan ketat di semua hotel membuat Archipelago menerima sertifikasi Safe Travels dari WTCC. 

Tidak berhenti di situ, perusahaan terus berusaha mencari cara inovatif untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan semua orang. 

Misalnya, Archipelago menjadi pionir dalam memperkenalkan istilah layanan touchless dalam dunia perhotelan. Adapun, Grup Aston Cilegon Boutique Hotel menjadi hotel pertama di Asia Tenggara yang menawarkan Google Nest Hub di semua kamar tamu.

Kini, penggunaan Google Nest Hub telah diterapkan di Aston Anyer, Aston Batam, Aston Inn Jemursari, ASTON Inn Mataram, ASTON Makassar, favehotel Pamanukan, dan Blue Bamboo Villas.

Penghargaan yang Diraih

Archipelago.
Indonesia Leading Local Hotel Operator oleh Indonesia Travel & Tourism Awards 2023/2024. (Foto: Istimewa)

Pencapaian Archipelago International tidak dapat dipandang sebelah mata. Sejumlah penghargaan yang diterima, baik pencapaian grup secara keseluruhan maupun merek individu, membuktikan kinerja perusahaan. 

  • Penghargaan Pendidikan Vokasi Nonformal Berprestasi 2022 as awarded by Direktorat Jenderal Vokasi - Kemendikbud Ristek.
  • Top Direct Booking Strategy Award 2023 - Direct Booking Summit.
  • Indonesia Industry Leadership (ILA) Award 2023 - Hotel Industry Leader 2022 category.
  • Tourism Company of 2022 award - Excelencias Awards.
  • Indonesia Leading Hotel Chain in Indonesia Travel & Tourism Awards 2023/2024 by ITTA Foundation.
  • The Best Marketing Champion in the Tourism & Hospitality sector 2023.

Tersedia Aplikasi Keanggotaan

Archipelago.
Aplikasi Archipelago Membership Untuk Keanggotaan. (Foto: Istimewa)

Archipelago International memiliki aplikasi keanggotaan yang unik dalam melayani tamu dan kebutuhan operasional. Dengan anggota lebih dari 3 juta orang, Archipelago siap memberikan pelayanan yang bisa jadi tidak terpikirkan oleh jaringan hotel lain.

Archipelago International merupakan jaringan hotel pertama yang memiliki sistem live chat bernama Bob the Butler. Fitur ini memungkinkan setiap tamu untuk mengobrol dengan staf hotel saat check-in.

Bahkan, Bob the Butler memiliki fitur terjemahan langsung yang diluncurkan saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games pada 2018. Melalui fitur ini, perusahaan berharap dapat mengantisipasi potensi masalah kendala bahasa sehingga memungkinkan komunikasi yang lancar antara atlet dari negara kontestan dengan staf hotel.

Pertahankan Bisnis dengan Teknologi Informasi

Dalam mempertahankan dan mengembangkan bisnis yang telah terbangun, Archipelago International juga mengelola situs web sendiri. Manajemen percaya bahwa situs web merupakan pintu pertama agar sebuah bisnis dapat berjalan. 

Situs web juga merepresentasikan cara perusahaan memperlakukan pelanggan, yaitu cepat, menarik, informatif, bermanfaat, dan mudah digunakan. 

Archipelago International pun membuat konsep, merancang, membangun, memelihara, serta mengoptimalkan situs web hotel dan merek besar agar dapat diakses oleh jutaan pengunjung.

Perusahaan percaya, jika dikelola dengan benar, situs web bisa menjadi salah satu saluran pemasukan terbesar dan termudah yang dapat dimiliki bisnis dengan margin terkecil sekalipun. 

Selain memberikan pelayanan kepada para tamu, Archipelago International juga mengembangkan teknologi informasi secara mandiri. Perencanaan langkah yang cermat, mengidentifikasi tren jangka panjang, dan investasi strategis menjadi perhatian manajemen.

Hal tersebut membuat Archipelago International mencapai penghematan jangka panjang yang cukup besar, ketangkasan, dan diferensiasi yang signifikan dari perusahaan manajemen hotel lain. 

Selain itu, Archipelago International mengembangkan perangkat lunak yang digunakan untuk berbagai kebutuhan sumber daya manusia (SDM), penjualan, pemasaran, pelatihan, audit, dan data science. 

Dengan demikian, proses manajemen Archipelago International menjadi lebih efisien. Perusahaan juga mampu menyesuaikan dan mengembangkan perangkat lunak sendiri secara tepat agar sesuai dengan kebutuhan.

Pendekatan Berkelanjutan

Pendekatan keberlanjutan menjadi solusi menyelamatkan kelestarian lingkungan dan bumi. Hal ini juga dilakukan oleh Archipelago International.

Demi mewujudkan keberlanjutan, Archipelago International berusaha untuk mengurangi dampak bisnis terhadap lingkungan dan menerapkan kebijakan keberlanjutan terbaru di seluruh properti yang dikelola. 

Archipelago International mengganti plastik yang digunakan untuk sedotan dan kemasan perlengkapan mandi dengan bahan yang lebih ramah lingkungan dan dapat didaur ulang. Kemudian, beberapa merek hotel di bawah naungan Archipelago International memilih menggunakan kotak sabun cair menggantikan penggunaan botol plastik kemasan di seluruh kamar.

Dalam mengurangi jumlah limbah botol kemasan plastik, perusahaan juga menyediakan gelas yang dapat diisi ulang dengan air dari dispenser yang terletak di setiap koridor hotel bagi para tamu.

Lakukan Konservasi Air

Archipelago International juga melakukan konservasi air melalui program penggunaan kembali linen. Program ini dilakukan secara efektif guna mendorong para tamu untuk tidak mengganti dan mencuci sprei atau handuk setiap hari.

Tidak hanya itu, manajemen hotel swasta tersebut juga memilih menggunakan produk pembersih yang ramah lingkungan. Alternatif produk alami yang tidak terlalu merusak lingkungan lebih disukai ketimbang produk dengan pemutih klorin atau produk yang dapat merusak lingkungan. 

Penghematan energi juga dilakukan oleh Archipelago International dalam mendukung sistem keberlanjutan. Hal ini terlihat dari penggunaan peralatan hemat energi di semua area publik dan servis. 

Pihak manajemen juga secara konsisten melatih dan mendorong staf untuk menciptakan lingkungan kerja yang hemat energi. 

Terakhir, Archipelago International memiliki program daur ulang dan pengurangan limbah. Oleh karenanya, manajemen hotel mengurangi penggunaan kertas dan barang sekali pakai.

Kisah perjalanan Archipelago International menjadi bukti bahwa perjalanan Archipelago International bermula dari titik awal yang sederhana hingga menjadi kekuatan besar dalam industri hospitality, mereka telah membuktikan bahwa visi, ketekunan, dan komitmen dapat melewati segala tantangan yang ada.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya