Jemaah Haji Asal Indonesia Pilih Berangkat ke Tanah Suci dari Korea Selatan Tanpa Antre Puluhan Tahun

Kuota haji di Korea jarang digunakan oleh orang asli Korea karena memang Muslim di sana terbilang minoritas. Tapi tetap ada beberapa syarat yang mesti dipenuhi.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 05 Jun 2024, 23:36 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2024, 16:00 WIB
Jemaah haji asal Indonesia berangkat dari Korea Selatan
Jemaah haji asal Indonesia berangkat dari Korea Selatan. (Dok: TikTok @bianca.kartika  @arissii_)

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini orang Indonesia harus antre hingga puluhan tahun agar bisa berangkat haji reguler. Untuk itu banyak yang mendaftar haji sejak muda agar bisa pergi ke Tanah Suci.

Namun ternyata ada pengalaman dari seorang warga yang mengungkap bahwa dirinya bisa pergi haji dengan jalur reguler tanpa antre yaitu melalui Korea Selatan. Kuota haji di Korea jarang digunakan oleh orang asli Korea karena memang Muslim di sana terbilang minoritas.

"Salah satu kenikmatan tinggal di negara minoritas Muslim: haji reguler tanpa antri," tulis akun @bianca.kartika di TikTok pada Selasa, 4 Juni 2024.

Ternyata wanita bernama Bianca tersebut adalah mahasiswa penerima beasiswa Global Korea Scholarship, yaitu beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Korea Selatan kepada mahasiswa Internasional yang ingin kuliah di korea untuk jenjang D2 hingga S3. Bianca tak terlalu banyak bercerita bagaimana ia bisa pergi haji dari Korea Selatan, tapi akun lain di TikTok memberitahu bahwa banyak warga Indonesia yang memanfaatkannya.

"Kuota haji Korea, dimanfaatkan warga Indonesia untuk berangkat haji," tulis akun TikTok @arissii_ pada 4 Juni 2024.

Tampak rombongan haji yang terdiri dari para jemaah pria dan wanita sedang berkumpul di bandara. Di antaranya sedang mendengarkan arahan dari koordinator haji yang sedang mengabsen mereka sebelum akhirnya diberangkatkan.

Mereka terlihat memakai busana kasual, tidak berseragam putih sebagaimana umumnya rombongan haji. Yang lebih mengherankan lagi adalah semua peserta haji tampak masih sangat muda, baik laki-laki maupun perempuan dengan rentang usia sekitar 20an hingga 40an tahun. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Biaya Haji dari Korea Selatan

Jemaah haji asal Indonesia berangkat dari Korea Selatan. (Dok: TikTok @bianca.kartika  @arissii_)
Jemaah haji asal Indonesia berangkat dari Korea Selatan. (Dok: TikTok @bianca.kartika  @arissii_)

Hal itu ditegaskan lewat unggahan akun yang sama, "Haji di usia muda, yang berangkat haji dari Korea."

Di kolom komentar unggahan, warganet ada yang memberi tahu bagaimana syaratnya agar bisa pergi haji dari Korea. Minimal calon jemaah haji harus tinggal selama enam bulan di Korea.

Selain itu syarat lainnya, calon jemaah harus memiliki ID Card atau KTP Korea. Sementara untuk pekerja asal Indonesia di Korea Selatan yang ingin berhaji, maka bisa mengajukan izin cuti selama satu bulan. Untuk biaya hajinya sendiri disebutkan oleh pembuat konten sekitar 12 juta won atau setara dengan Rp142 juta.

Dijelaskan bahwa harga tersebut bisa dijangkau para pekerja migran maupun mahasiswa penerima beasiswa karena pemasukan dari bekerja di Korea Selatan terbilang besar. Dengan menabung enam bulan gaji saja, mereka bisa pergi haji karena Upah Minimum Regional (UMR) di Korea rata-rata 2 juta won per bulan atau setara Rp23,6 juta. 

 


Komentar Warganet

Titik Awal Dimulainya Tawaf Disekeliling Ka'bah
Ilustrasi Ibadah Haji Credit: shutterstock.com

Konten yang disukai oleh lebih dari 24,2 ribu pengguna TikTok ini pun mendapat beragam komentar. Di antaranya warganet mendoakan agar jemaah tersebut menjadi haji yang mabrur.

"Murah banget 12 juta won, di Indonesia (haji) furoda mahal banget," tulis seorang warganet.

"Inilah alasan utama aku mau kerja di Korea. Haji tanpa antre, semoga bisa ke sana," yang lain menimpali.

"140 juta (rupiah)? Di tempatku haji furoda 210 (rupiah)," sambung warganet lainnya.

"Nahh, yang mau haji bisa jadi alternatif," komentar warganet.

"Di Taiwan juga nggak nunggu, tapi mahal 350 ribu NT," yang lain menambahkan.

"Ya Allah tahun depan aku mau daftar haji dari Korea, semoga dimudahkan. Aaamin," harap seorang warganet.

"MasyaAllah, Alhamdulilah semoga sehat selalu selamany, lancar segalanya semuanya. Amiin," yang lain mendoakan.

"Ada untungnya haji di usia muda, apalagi nanti ketika di Arafah, mufzalifah dan Mina dan juga bisa membantu jemaah lansia. Dulu juga aku berhaji sekitar umur 20an karena sejak SD sudah ingin berhaji," tulis pengalaman warganet. 


Jemaah Indonesia 80 Persen Sudah di Tanah Suci

Ilustrasi ibadah haji, umrah, muslim, Ka'bah
Ilustrasi ibadah haji, umrah, muslim, Ka'bah. (Photo by ekrem osmanoglu on Unsplash)

Mengutip dari laman News Liputan6.com, 5 Juni 2024, operasional pemberangkatan jemaah haji ke Tanah Suci masih berlangsung dan akan berakhir pada 10 Juni 2024 mendatang. Total, sudah 80 persen dari jumlah jemaah haji reguler atau 213.320 orang yang sudah tiba di Kota Makkah Al-Mukarramah.

"Layanan jemaah mulai terkonsentrasi di Makkah. Sejalan dengan itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus mengintensifkan persiapan menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina," kata Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda dalam keterangan resmi diterima, Rabu, 5 Juni 2024.

Seiring persiapan yang dilakukan PPIH untuk puncak haji mendatang, Widi meminta jemaah agar tetap mempersiapkan diri sebaik mungkin terutama kesiapan kesehatan fisik. Jemaah dapat memaksimalkan musala hotel dan masjid sekitar hotel untuk aktivitas ibadah.

"Membatasi bepergian ke luar hotel dan salat di Masjidil Haram yang saat ini mulai padat oleh jemaah haji dari seluruh dunia," saran Widi sambil meminta, jemaah agar tidak lupa membawa dokumen penting berupa smart card, gelang jemaah, dan dokumen penting lainnya untuk syarat masuk Armuzna.

 

Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya