Liputan6.com, Jakarta - Bandara Frankfurt mengalami pemadaman listrik selama beberapa jam di malam hari akibat ulah tikus tanah. Ini dipicu oleh korsleting yang terjadi di gardu listrik, yang disampaikan oleh pejabat setempat pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Mengutip dari laman Euro News, Rabu (7/8/2024), insiden ini terjadi pada pukul 10:45 malam waktu setempat, ketika tikus tanah tersebut memicu korsleting yang mengakibatkan listrik padam dan asap mengepul dari gardu listrik.
Perusahaan energi Syna, yang bertanggung jawab atas pasokan listrik di area tersebut, melaporkan bahwa pemadam kebakaran bandara segera dikerahkan untuk menangani asap yang dihasilkan dari korsleting. Setelah bekerja keras sepanjang malam, listrik akhirnya berhasil dipulihkan sekitar pukul 3:20 pagi.
Advertisement
Sayangnya, tikus tanah tersebut ditemukan mati di samping kabel yang telah digerogotinya. Meskipun insiden ini terjadi pada malam hari, operator bandara Fraport menyatakan bahwa dampaknya terhadap lalu lintas udara cukup terbatas.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa insiden tersebut terjadi sesaat sebelum penerbangan terakhir pada malam itu. Namun, bandara tetap mengeluarkan peringatan melalui jejaring sosial X.
Pemberitahuan menyebutkan terkait penundaan dan pembatalan penerbangan mungkin terjadi pada pagi harinya akibat masalah teknis yang diakibatkan oleh pemadaman listrik tersebut. Meskipun pemadaman listrik ini tidak menimbulkan gangguan besar pada malam hari, penumpang tetap diimbau untuk memeriksa status penerbangan mereka sebelum berangkat ke bandara.Â
Â
Kerentanan Infrastruktur Bandara
Insiden sekali lagi menunjukkan betapa rentannya infrastruktur penting seperti bandara terhadap gangguan yang disebabkan oleh faktor eksternal yang tak terduga, seperti ulah tikus tanah. Pihak bandara dan perusahaan energi kini tengah melakukan evaluasi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Langkah-langkah pencegahan tambahan, termasuk pengawasan dan pemeliharaan perlu lebih ketat lagi terhadap gardu listrik dan area sekitarnya. Kejadian ini seharusnya tidak terulang kembali.
Tentu saja gangguan di bandara bukan hanya itu. Bisa saja soal antrean saat check-in dan naik pesawat. Bagi penumpang kadang ini adalah pengalaman yang sangat membosankan.
Namun salah satu bandara di Jerman ingin mempercepat proses penumpang secara signifikan. Mengutip dari laman Euro News, Minggu, 29 Oktober 2023, Bandara Frankfurt mengatakan akan mulai menawarkan layanan check-in biometrik untuk semua pelancong. Maskapai telah menawarkan sistem pengenalan wajah untuk penumpang Lufthansa dan rute afiliasinya Star Alliance (termasuk United, Air China, dan Air India).
Advertisement
Pengenalan Wajah Penumpang di Bandara
Bandara Frankfurt menawarkan check-in pengenalan wajah untuk semua penumpang. Bandara ini secara berharap dapat memangkas waktu antrian dengan menjadi bandara pertama di Eropa yang membuka check-in biometrik untuk semua penumpang.
Operator bandara Fraport mengatakan teknologi penghemat waktu ini akan tersedia bagi para pelancong di semua maskapai penerbangan yang mendaftar terlebih dahulu. Lalu bagaimana cara kerja check-in biometrik?
Daripada mengantri di meja untuk memeriksa identitas dan dokumen, wajah Anda menjadi boarding pass Anda. Penumpang dapat mendaftar terlebih dahulu dengan aman melalui perangkat seluler mereka melalui aplikasi biometrik Star Alliance atau langsung di kios check-in dengan paspor yang dilengkapi biometrik.
Seluruh proses pendaftaran hanya membutuhkan waktu beberapa detik. Kemudian wajah mereka akan dipindai saat melewati pos pemeriksaan daripada harus menunjukkan dokumen mereka. Sistem yang dijuluki ‘Jalur Cerdas’ ini telah digunakan oleh lebih dari 12 ribu pelancong di gerbang check-in dan keberangkatan bandara.
Mengontrol Boarding Pass
"Tujuan kami yaitu melengkapi setidaknya 50 persen dari seluruh mesin check-in serta kontrol boarding pass dan gerbang keberangkatan dengan teknologi inovatif ini dalam beberapa bulan ke depan," kata Pierre Dominique Prümm, anggota Dewan Eksekutif Fraport yang bertanggung jawab atas infrastruktur.
Penumpang Star Alliance yang memegang kartu Miles & More bisa menyimpan data biometrik mereka secara permanen sementara penumpang lain akan mendaftar menggunakan dokumen identitas mereka hanya untuk penerbangan yang dipesan.
Semua informasi pribadi akan dihapus tiga jam setelah waktu keberangkatan penerbangan, kata Sita, perusahaan penyedia teknologi tersebut. "Kami mengetahui dari penelitian kami bahwa ketika biometrik diperkenalkan, lebih dari 75 persen penumpang akan dengan senang hati menggunakannya," kata CEO Sita, David Lavorel.
Metode check-in konvensional akan tetap tersedia, pihak bandara mengonfirmasi. Teknologi biometrik punditerapkan di beberapa bandara besar Jerman lainnya termasuk Hamburg dan Munich, namun hanya untuk penumpang Lufthansa dan Star Alliance.Â
Â
Advertisement