Liputan6.com, Jakarta - Sejak mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2024, unggahan-unggahan lama Ridwan Kamil di akun media sosial miliknya banyak diungkit warganet. Nama Anies Baswedan pun ikut terseret karena warganet kerap membanding-bandingkan unggahan lama mereka.
Banyak warganet yang menyoroti perbedaan cuitan lawas mereka di Twitter (X) pada 2011 lalu. Cuitan lawas Ridwan Kamil ternyata cukup kontroversial dan acak, mulai dari membahas kutang hingga mengejek karakter orang Jakarta, tempatnya kini mencalonkan diri jadi gubernur.
Baca Juga
Hal itu berbeda jauh dengan cuitan lawas Anies Baswedan. Pria yang tidak jadi mencalonkan diri di Pilkada 2024 ini tampak banyak mengunggah tentang pendidikan. Mantan rektor Universitas Paramadina ini terlihat pernah membagikan pemberitaan tentang kisah pengajar muda, siswa yang tak mampu bayar seragam, hingga pendidikan di pelosok Maluku. Diungkap oleh Anies Baswedan sendiri, cuitan lawasnya sampai pernah dibukukan.
Advertisement
"Isinya tweet ABW, tweet saya. Jadi dibukukan," katanya saat hadir di kanal YouTube Pandji Pragiwaksono, pada Selasa, 3 September 2024. Isi buku tersebut adalah cuitan lawas Anies Baswedan di sekitar 2013. Saat itu masih dia sendiri yang memegang akun Twitter-nya, tidak seperti sekarang yang kadang dikelola oleh admin.
"2013 keluar buku, yang nulis namanya Syafiq Basri, itu isinya adalah buku kumpulan tweet saya," ungkap ayah empat anak itu.
Mendengar fakta tersebut, Pandji Pragiwaksono langsung menyentil Ridwan Kamil. "Coba bikin kayak gitu buat Ridwan Kamil," katanya yang membuat tawa keduanya pecah.
Ridwan Kamil Tanggapi Cuitan Lamanya
Cuplikan obrolan Anies dan Pandji itu langsung viral di Twitter (X), dan menuai berbagai respons. "Kumpulan tweet RK kalau dijadikan buku bisa mengalahkan Annie Arrow (pengarang anonym yang membuat buku-bulku cerita dewasa)," komentar seorang warganet.
"Mulai lepas ini pak Anies hahaha," sahut warganet lain.
"Ketawaaaanya puas bgt bang pandji," ujar warganet yang lain.
"Kalo tweet RK dibukukan masuknya genre horror,” kata pengguna yang lain.
Belum lama ini, Ridwan Kamil menanggapi unggahan lamanya di media sosial Twitter (sekarang X) yang kembali viral. Ia mengakui sosoknya dahulu berbeda dengan yang sekarang setelah menjadi pejabat publik.
"Saya dulu dengan yang sekarang setelah menjadi pejabat publik ‘kan beda. Saya dulu memang pemarah, twit lawasnya muncul lagi,” kata Emil dalam dialog di Golkar Institute bertajuk Kepemimpinan Transformatif Berbasis Karya yang diikuti secara daring dari Jakarta, Jumat 30 Agustsu 2024, mengutip kanal News Liputan6.com.
Ridwan Kamil menjelaskan bahwa dia sejatinya telah meminta maaf atas cuitan lamanya itu. Dia mengaku telah bertransformasi. "Sebenarnya saya sudah minta maaf. Sudah minta maaf tiga kali. Minta maaf di 2013, waktu nyalon wali kota. Udah minta maaf 2018, kok muncul lagi? Minta maaf lagi kemarin, 2024,” katanya.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu mengaku pernah menjadi bagian dari masyarakat yang mengekspresikan pendapat lewat aksi demonstrasi. Lalu, ia memutuskan masuk ke dalam sistem pemerintahan untuk memperbaiki keadaan yang juga membentuk dirinya sebagai pribadi bijak.
Advertisement
Ridwan Kamil Mengaku Lebih Bijak
"Dulunya saya 'kan tukang demo juga, tapi saya harus mengubah negeri ini melalui masuk ke sistem. Setelah (masuk) sistem ‘kan enggak ada konten-konten twit yang kontroversi karena saya sudah bertransformasi: lebih bijak, lebih terukur," ujarnya.
Namun demikian, dia tidak mempermasalahkan twit lamanya yang kembali diungkit oleh warganet. Menurut dia, hal tersebut biasa terjadi dalam proses kontestasi politik. "Lagi kontestasi mah orang nyari jelek. Enggak masalah," ucap dia.
Diketahui, sejumlah cuitan lama Ridwan Kamil di Twitter kembali viral beberapa waktu lalu. Ramai warganet mengunggah dan membagikan ulang twit lawas RK, termasuk di antaranya terkait kritik terhadap Kota Jakarta. Sementara itu, Anies Baswedan merasakan penyesalan usai batal ikut kontestasi Pilkada 2024. Alasannya, ada banyak aspirasi masyarakat miskin kota yang tidak dapat dituntaskan lewat jabatan kepala daerah.
"Mungkin ada yang tanya, 'Pak Anies, ada enggak penyesalan tidak mengikuti pilkada ini?'. Kalau saya ditanya ada penyesalan atau tidak, ada, ada penyesalan itu'," tutur Anies dalam siaran langsung di akun YouTube pribadinya, 30 Agustus 2024.
"Apa yang saya sesali? Yang saya sesali adalah aspirasi warga kampung-kampung miskin kota, rakyat miskin kota yang berdatangan ke rumah ini, di tempat ini, setelah pilpres kemarin bergantian, berombongan datang bergantian menyampaikan keinginan, aspirasi, 'pak tolong kembalikan kondisi yang kemarin kita rasakan'," sambungnya.
Rencana Anies Dirikan Partai Politik
Menurut Anies, warga yang datang merasakan kehilangan atas kondisi baik dalam 1,5 tahun ke belakang, khususnya masyarakat Jakarta. Mulai dari usaha perbaikan kampung-kampung kumuh, hingga kondisi ekonomi yang selama ini selaku menjadi fokus perhatian. Ia pun meminta maaf kepada seluruh warga Jakarta dan rakyat miskin kota lantaran tidak dapat membantu lewat jalan pemegang kewenangan atau pun pembuat kebijakan.
Usai gagal mengikuti Pilkada 2024, Anies mengungkapkan keresahannya atas gerakan semangat perubahan yang semakin hari terus membesar dan menguat. Demi mengakomodir hal tersebut, dia pun berencana membuat sebuah partai atau organisasi masyarakat (ormas) sendiri.
"Bila untuk mengumpulkan seluruh semangat perubahan yang sekarang makin hari semakin terasa besar dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," tutur Anies.
Anies meminta masyarakat dapat menunggu terealisasinya niatan tersebut. Dia berharap prosesnya dapat segera selesai dan langsung mengakomodir suara perubahan rakyat.
Advertisement