6 Fakta Menarik Gunung Karangetang di Pulau Siau Sulawesi Utara yang Punya 5 Kawah

Gunung Karangetang merupakan titik tertinggi Pulau Siau di gugusan Kepulauan Sangihe, tepatnya Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, di lepas pantai utara daratan Sulawesi.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 19 Sep 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2024, 08:30 WIB
Pemandangan Gunung Karangetang
Pemandangan Gunung Karangetang. (Dok: IG @gabriellajourney https://www.instagram.com/p/CrpNFPCygSI/?igsh=MTlrd2dkeThlbXA5Zg%3D%3D)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Karangetang merupakan berapi ini yang paling aktif di Indonesia. Gunung ini menjadi titik tertinggi Pulau Siau di gugusan Kepulauan Sangihe, tepatnya Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, di lepas pantai utara daratan Sulawesi.

Mengutip dari laman Gunung Bagging, Kamis (18/9/2024), Gunung Karangetang memiliki ketinggian 1,827 mdpl. Dengan itu Gunung Karangetang masuk dalam kategori ketinggian sedang, karena masih di bawah 2.000 mdpl.

Masih banyak hal mengenai Gunung Karangetang selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Karangetang yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Sejarah Letusan 

Tercatat Gunung Karangetang pertama kali meletus dalam tahun 1675. Tak terhitung lagi letusan yang dianggap dahsyat hingga menyebabkan korban jiwa.

Pembentukan kawah utama kemungkinan terjadi pada 1712. Lalu kemungkinan pembentukan kawah utara terjadi pada 1886 dan pembentukan Kawah III pada 1887. Dalam catatan, letusan gunung Karangetang tahun 1997 menewaskan tiga orang. Pada Agustus 2007 terjadi letusan yang memaksa dilakukannya evakuasi warga dari sekitar gunung berapi.

Gunung ini sempat ditetapkan berstatus "Awas" pada 18 Maret 2011, aktivitas Gunung Karangetang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, tetap tinggi. Tak hanya mengeluarkan api dan awan panas, tiga kampung di sisi baratnya yakni Kampung Kinali, Mini dan Winangun terkena imbasnya. Awan panas dan guguran lava diketahui telah merusak satu jembatan dan rumah warga. Sebelumnya gunung ini juga meletus pada 2010 hingga menyebabkan empat orang hilang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2. Gunung Karangetang Punya 5 Kawah

Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulut, menunjukan adanya peningkatan aktvitas.
Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulut, menunjukan adanya peningkatan aktvitas.

Gunung ini memiliki lima kawah puncak dan satu puncak utara serta satu puncak selatan yang sedikit lebih tinggi. Mencoba mendaki ke puncaknya mungkin akan sangat merepotkan, meskipun itu tergantung pada aktivitasnya.

Bahkan pada saat-saat tenang, Anda akan sangat membutuhkan masker gas. Namun, berkeliling pulau juga layak dilakukan untuk melihat kehancuran yang disebabkan oleh letusan sebelumnya dan tarsius endemik. Siau merupakan tempat yang sangat indah dengan beberapa pantai yang sangat indah.

3. Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Indonesia

Tak heran dengan lima kawah di puncaknya, Gunung Karangetang adalah salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia dengan letusan sebanyak lebih dari 40 kali sejak 1675. Selain itu, ada banyak letusan kecil yang terjadi tidak terdokumentasi pada catatan sejarah. 

Setidaknya delapan desa di sekitarnya memiliki kerentanan tinggi dan perlu di lakukan rekomendasi-rekomendasi terkait penanganan yang ditujukan ke pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang dan Biaro (Sitaro) menurut jurnal  Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Sam Ratulang.


4. Rute Pendakian ke Gunung Karangetang

Pemandangan di kaki gunung Gunung Karangetang
Pemandangan di kaki gunung Gunung Karangetang. (Dok: IG @infobakti https://www.instagram.com/p/CDCuGdph8Mb/?igsh=Y2hiZWRudnMwYXFy)

Terdapat beberapa rute pendakian yang bisa dipilih untuk mencapai puncaknya. Pertama Kampung Dompase pada ketinggian 558 mdpl, di sini juga menjadi tempat Anda dapat mengunjungi Pos Vulkanologi untuk melihat monitor, membaca buku, dan meminta informasi.

Kemudian Lintatua yang tidak jauh dari kota utama Ulu, dan pendekatan yang lebih ke utara dari Dame. Dame direkomendasikan untuk foto yang bagus saat matahari terbit, tetapi pendakian dari Dompase yang memakan waktu 25 menit dengan sepeda motor dari Ulu sangatlah mudah.

​​Dalam waktu kurang dari setengah jam pendakian dari ujung jalur semen di Dompase, Anda akan mencapai awal aliran lava dan bebatuan gundul yang mengarah ke puncak. Selama periode aktif, pada malam hari Anda sering dapat melihat cahaya jingga lava dan mendengar letusan gunung berapi. 

Sangat jarang pendakian dilakukan, karena gunung ini sangat aktif dan sering meletus. Tingkat bahaya untuk mendakinya pun tinggi.

 


5. Nama Lain Gunung Karangetang

Kawah Gunung Karangetang
Kawah Gunung Karangetang. (Dok: IG @karangdu https://www.instagram.com/p/COHVc-RJ568/?igsh=MXhnODhsZGNvZWt0OA%3D%3D)

Gunung ini dikenal juga dengan nama Api Siau dari sebutan warga lokal, di mana gunung tersebut merupakan gunung api bertipe stratovulkano atau gunung api kerucut yang aktif. Lalu gunung ini letaknya berada di Pulau Siau.

6. Lokasi Gunung Berada di Tengah Laut

Mengutip dari laman resmi ITB, Kamis (19/9/2024), Ahli Vulkanologi ITB, Mirzam Abdurrachman mengatakan Gunung Karangetang adalah salah satu gunung yang lokasinya berada di tengah laut. Jika meletus tentu saja bisa berpotensi menjadi suatu bencana seperti longsoran ke dalam laut yang dapat menimbulkan tsunami. Namun, ia berpendapat bahwa bencana tersebut kecil kemungkinan terjadi.

"Jika dilihat dari citra, gunung api ini cukup simetris. Artinya kemungkinan longsor ke satu arah lebih kecil dibanding tidak simetris yang tendesinya ke arah tertentu," kata Mirzam, sambil menambahkan jika dibandingkan dengan Gunung Krakatau yang tendensinya ke arah barat daya, Gunung Karangetang dapat terdistribusi ke segala arah.

Infografis Peralatan yang Wajib Dibawa Saat Naik Gunung
Daftar barang yang wajib dibawa saat naik gunung. (dok. Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya