Babak Baru Kasus Tempat Spa Plus-Plus di Bali, Selebgram Sarnanitha Mengaku Dijebak Usai Menolak Bayar Mitranya

Istri mantan pemain AFL Ricky Olarenshaw, Sarnanitha Nitha Olarenshaw, mengklaim dia adalah korban eksploitasi dan dituduh jadi sasaran penggerebekan spa karena menolak membayar mitra bisnisnya.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 14 Okt 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2024, 16:00 WIB
Babak Baru Kasus Spa Plus Plus di Bali, Selebgram Sarnanitha Mengaku Dijebak Usai Menolak Bayar Mitranya
Selebgram Sarnanitha. (dok. Facebook Anthea Auld Photographer)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan bisnis spa plus-plus yang melibatkan selebgram Sarnanitha terus berlanjut. Mantan istri eks pemain Liga Utama AFL Ricky Olarenshaw itu sebelumnya ditangkap di Bali, pekan lalu, atas tuduhan terlibat dalam kasus dugaan prostitusi.

Perempuan yang akrab disapa Nitha itu merupakan komisaris Flame Spa yang berlokasi di Seminyak, Bali. Ia ditangkap setelah tempat usahanya digerebek polisi bulan lalu. Polisi terlebih dulu menangkap dua resepsionis, manajer, dan direktur tempat spa tersebut.

Mengutip news.com.au, Senin (14/10/2024), pengacaranya, Donny Tri Istiqomah, mengklaim kliennya adalah 'korban eksploitasi' warga negara asing tak dikenal. The Herald Sun pertama kali memberitakan hal tersebut sebelum Sarnanitha ditangkap.

"Tolong bantu saya. Saya khawatir akan ditangkap hari ini dan kehilangan putri saya," ujarnya.

Ia dan Ricky memiliki seorang putri bersama, namun keduanya berpisah awal tahun ini. Ricky lalu memutuskan kembali ke Australia bersama mitra bisnisnya. Hal itu dituding memicu kekacauan dalam hubungan bisnis mereka.

Pihak Nitha mengaku menerima ancaman lewat pesan WhatsApp dari pria bernama Hinchcliffe sebelum digerebek polisi. Pria itu memaksa Nitha membayar sejumlah uang damai agar bisnisnya bisa terus berjalan. "Ada cara damai untuk menyelesaikan masalah ini atau kita akan meningkatkan perang. Pilih. Pikirkan demi anak Anda, jangan lakukan hal-hal konyol," bunyi pesan WhatsApp tersebut.

Hinchcliffe adalah salah satu mitra bisnis tempat spa tersebut. Menurut Nitha, Hinchcliffe kembali mengancamnya melalui pesan WhatApp setelah penggerebekan pada 5 September 2024.

"Dia (Hinchcliffe) membenarkan penggerebakan itu terjadi karena dia. Jika Nitha masih menolak, Hinchliffe berkata Flame akan ditutup selamanya dan Nitha, serta seluruh stafnya akan dipenjara," sambung Donny.

Tarif Layanan Pijat Plus-Plus

Selebgram Sarnanitha
Selebgram Sarnanitha

Menurut Nine Newspapers, seseorang mengirimkan pesan lain bernada ancaman pada Nitha. "Jika Anda bermain-main dengan saya dan membagikan dividen kami… Saya akan menutup Flame (karena) bisnis ilegal dan Anda bertanggung jawab sebagai pemegang saham, kami akan melakukannya memenjarakan Anda karena perdagangan seks dan penipuan," begitu bunyinya.

Mengutip kanal Showbiz Liputan6.com, Sarnanitha dijemput paksa pihak kepolisian pada Jumat, 4 Oktober 2024, karena tidak memenuhi panggilan pemeriksaan. "Kami terpaksa menjemput paksa karena yang bersangkutan tidak hadir pada pemeriksaan pertama," kata Kabid Humas Polda Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan.

Polisi telah menutup tiga cabang Flame Spa di Bali yang diduga terlibat dalam kasus prostitusi. "Dari satu lokasi, kami menemukan 11 perempuan terapis," tambahnya.

Menurut Jansen, tarif layanan prostitusi di spa tersebut berkisar antara Rp2 juta hingga Rp3 juta per sesi. "Tarifnya berkisar Rp2 juta hingga Rp3 juta, dan pelanggannya beragam, ada warga negara asing (WNA) dan warga negara Indonesia (WNI)," ujarnya.

Layanan itu menyalahi pernyataan Flame Spa Bali di situs resmi mereka. Mereka sebelumnya menuliskan, "Kami melarang keras hubungan seksual." Namun, diketahui bahwa moto tempat spa tersebut kontras dengan pernyataan tersebut karena berbunyi, "layanan kami lebih dari sekadar pijatan sensual, ini adalah pengalaman erotis. Tujuan kami adalah menyalakan api Anda."

Spa Dukung Pengembangan Wellness Tourism

Cerita Akhir Pekan: Ragam Inovasi Rileksasi demi Tambah Daya Tarik Wellness Tourism di Bali
Ilustrasi spa. (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Terlepas dari kasus dugaan prostitusi, spa ala Nusantara sebenarnya berpotensi mempromosikan pariwisata Indonesia. Bahkan, spa Indonesia, diwakili Bali, diakui sebagai The Best Spa Destination in The World 2009 oleh majalah kebugaran yang berbasis di Berlin, Senses. Hal itulah yang dikemukakan Wulan Tilaar, Ketua II Asosiasi Spa Indonesia (ASPI) sekaligus pemilik Martha Tilaar Spa.

"Reputasi spa Indonesia sudah wangi, apalagi sekarang, saya berbicara dari pengalaman Martha Tilaar, sering banget diajak kerja sama oleh Kemenparekraf untuk acara-acara MICE. Pameran-pameran di luar negeri, seperti Jerman dan Timur Tengah, kita selalu diajak," tutur Wulan saat dihubungi Lifestyle Liputan6.com di Jakarta, Sabtu, 27 Januari 2024.

"Artinya, pemerintah melihat potensi spa sebagai komponen pariwisata yang sangat menjanjikan," sambung dia.

Spa Indonesia memiliki sejumlah kelebihan. Utamanya, kata Wulan, adalah budaya melayani yang dimiliki orang Indonesia. Keramahtamahan dan ketulusan saat melayani membuat tamu nyaman saat menjalani terapi spa oleh orang Indonesia. 

"Terapis kita dikenal sebagai terapis yang warm hand and good heart. Sangat ramah, hangat, dan welcoming. Spa untuk relaksasi butuh itu," ucap Wulan.

Kontribusi Spa untuk Perekonomian Indonesia

Ilustrasi Wellness - Spa
Ilustrasi wellness - spa. (dok. Unsplash.com/caishan119)

Tak heran, Wulan menyebut para terapis spa dari Indonesia sangat diminati. Jasa mereka yang bekerja di luar negeri banyak yang dihargai lebih tinggi dari terapis negara lain. Salah satunya kasusnya di cabang Martha Tilaar di Sri Lanka. 

"Di sana itu, terapi spa yang di-handle spa therapist Indonesia harganya lebih tinggi dari terapis lain. Ada (terapis) Indonesia, satu orang lain, harganya bisa dibedakan, dan enggak apa-apa. Mereka lebih trusted (dipercaya)," tutur Wulan.

Kekuatan spa membantu promosi pariwisata Indonesia juga dibuktikan dengan kontribusi ekonomi. Mengutip data Global Wellness Institute 2022, Wulan menyebut Indonesia masuk di peringkat ke-14 dalam Top 20 Market 2022, dengan pendapatan mencapai 1,58 miliar dolar AS.

Sementara, pendapatan dari spa rata-rata per tahun dalam periode 2020--2022 meningkat 25,4 persen. Sebelumnya, pendapatan dari spa menurun hingga 49,31 persen di masa pandemi karena berbagai pembatasan. Walau peningkatannya belum melampaui penurunan yang terjadi, angka tersebut menunjukkan tren positif di industri spa.

"Jadi kan sangat mempunyai kontribusi yang besar kepada negara melalui dukungan kepada pariwisata. At least yang aku ikuti dua tahun terakhir, Mas Menteri Sandiaga Uno kan aktif mengusung wellness tourism. Di dalamnya ada spa, ada yoga, meditasi, traditional medicine," ia meyakinkan.

Infografis macam-macam Spa ala Nusantara
Infografis macam-macam Spa ala Nusantara. (Dok: Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya