Liputan6.com, Jakarta - Sejak pengunduran diri mereka dari tugas kerajaan pada 2020, Pangeran Harry dan Meghan Markle telah menempuh jalan baru dengan berbagai proyek yang ambisius. Namun, menurut pakar kerajaan, Mark Borkowski, kekuatan bintang pasangan ini mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi awal mereka.
Mengutip laman The Sun, Rabu, 16 Oktober 2024, Borkowski berkomentar kepada majalah Best bahwa ada pemisahan dalam pekerjaan mereka yang telah berlangsung selama beberapa waktu, dengan Pangeran Harry kembali pada formula yang berhasil baginya sebagai anggota Keluarga Kerajaan. Ini menandai perubahan arah dalam narasi publik mereka, di mana individualitas mulai lebih menonjol.
Baca Juga
Tanda-tanda kehidupan terpisah pasangan ini semakin terlihat. Dalam beberapa minggu terakhir, Harry dan Meghan tampaknya lebih fokus pada proyek individu mereka.
Advertisement
Harry, misalnya, melakukan perjalanan solo ke Lesotho untuk mendukung badan amalnya, Sentebale, dan menghadiri berbagai acara di New York tanpa Meghan. Sementara itu, Meghan menghadiri gala amal di LA dengan penampilan yang memukau, tetapi tetap tanpa kehadiran Harry.
Perbedaan aktivitas ini memicu spekulasi mengenai pernikahan mereka. Terlebih lagi, Harry merayakan ulang tahunnya yang ke-40 dengan perjalanan hiking bersama teman-temannya, tanpa Meghan.
Namun, sumber yang dekat dengan pasangan ini menegaskan bahwa perbedaan aktivitas tersebut adalah hal yang wajar dalam sebuah hubungan. Mereka menekankan bahwa pasangan tidak harus selalu melakukan segala sesuatunya bersama-sama.Â
Proyek Pribadi yang Ambisius
Meghan juga memiliki proyek solo yang ambisius, termasuk acara memasak Netflix dan merek gaya hidupnya, American Orchard Riviera. Meski demikian, proyek ini menghadapi tantangan, seperti kesulitan dalam mencari CEO dan masalah administratif lainnya.
Selain itu, pertikaian mengenai hak eksklusif atas nama merek tersebut menambah kompleksitas tantangan yang dihadapi Meghan. Tampak perubahan arah ini mungkin menandai fase baru dalam kehidupan Harry dan Meghan.
Pada 5 Oktober 2024, Meghan tampak hadir di acara amal yang diadakan di Los Angeles. Ia dengan penuh percaya diri menyapa publik.
Mengutip dari kanal Hot Liputan6.com, sebagai seorang ibu dari dua anak, Meghan tampil memukau dalam balutan gaun merah klasik yang memikat. Gaun indah ini merupakan hasil karya desainer ternama Carolina Herrera, yang sebelumnya pernah dikenakannya ketika menghadiri pesta di New York pada 2021.
Gaun itu memiliki desain halterneck dengan potongan leher rendah yang elegan. Roknya yang memiliki belahan tinggi di bagian depan menambah sisi anggun, menonjolkan kaki jenjang Meghan.
Â
Advertisement
Tunda Perilisan Memoar
Sementara itu, Meghan sengaja menahan diri untuk tidak, atau setidaknya belum, merilis memoarnya yang mengungkap rahasia. Seorang informan mengungkap alasan di balik keputusan tersebut.
Melansir Mirror, Sabtu, 5 Oktober 2024, usai memoar Pangeran Harry yang menggemparkan, "Spare," terbit pada Januari 2023, beredar berita bahwa Meghan mungkin akan melakukan hal serupa. Tapi alih-alih menulis buku, Duchess of Sussex fokus meluncurkan merek gaya hidupnya, American Riviera Orchard.
Seorang sumber mengungkapkan bahwa Meghan mungkin sedang menunggu saat yang tepat untuk merilis buku yang mengungkap segalanya, yang berpotensi menghasilkan "puluhan juta" dolar. Seorang informan membocorkan rahasia tersebut pada Closer Online, mengatakan, "Kabar di kalangan penerbit adalah semua orang tergila-gila untuk mendapatkan memoar Meghan dan angka (keuntungan) yang beredar sangat tinggi."
"Kita berbicara tentang puluhan juta (dolar AS) untuk biografi resminya. Ini akan sampai pada titik di mana dia tidak bisa berkata tidak," imbuhnya.
Â
Meghan Merasa Jadi Orang Paling di Bully Sedunia
Sumber tersebut lebih lanjut mencatat bahwa sudut pandang unik Meghan tentang Kerajaan Inggris akan membuat biografinya sangat berharga. Ia mengungkapkan, "Suka atau tidak suka, tidak bisa disangkal bahwa dia memiliki penilaian tentang keluarga kerajaan yang tidak dapat diceritakan orang lain."
Seorang sumber mengungkap bahwa Meghan memutuskan menunda perilisan memoarnya dalam upaya menjaga perdamaian dengan keluarga Kerajaan Inggris. Namun, ia bertekad untuk membagikan "kebenaran" versinya, dan cuma masalah waktu sebelum dia melakukannya.
Meghan juga sempat jadi sorotan pemberitaan usai pembicaraannya dengan sejumlah anak perempuan diungkap temannya ke media. Ia kembali mengungkit masa-masa saat masih menjadi anggota Kerajaan Inggris yang bekerja untuk membahas isu penting jelang Hari Anak Perempuan Internasional.
"Kami melakukan sebuah aktivitas dengan berbicara lewat sederet skenario, dan Meghan membahas soal dirinya yang menjadi salah satu orang paling di-bully sedunia," kata Larissa May, pendiri #HalfTheStory, sebuah LSM yang berfokus pada peningkatan hubungan pemuda dengan teknologi, kepada Vanity Fair, dikutip dari People, Selasa, 15 Oktober 2024.
Advertisement