Pemkab Bogor Salahkan Pihak SMP yang Kecelakaan Bus di Malang Tak Lapor Rencana Study Tour

Apa dasar Pemkab Bogor mewajibkan sekolah yang menyelenggarakan study tour untuk melapor ke Disdik setempat?

oleh Tim Lifestyle diperbarui 24 Des 2024, 18:15 WIB
Diterbitkan 24 Des 2024, 18:15 WIB
Kecelakaan bus dan truk di Kilometer (KM) 77+200 Jalan Tol Pandaan-Malang, Jawa Timur, pada Senin (23/12/2024) sore.
Kecelakaan bus dan truk di Kilometer (KM) 77+200 Jalan Tol Pandaan-Malang, Jawa Timur, pada Senin (23/12/2024) sore. (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan bus di Malang yang menimpa rombongan SMPIT Darul Quran Mulia berbuntut panjang. Pemerintah Kabupaten Bogor menyebut pihak sekolah tak melaporkan kegiatan study tour tersebut kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor.  

"Mereka berangkat (study tour) tidak memberitahu Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik). Kadisdik melaporkan ada kejadian itu lewat WhatsApp, infonya pun dari media," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika di Cibinong, Senin, 23 Desember 2024, dikutip dari Antara, Selasa (24/12/2024).

Pemkab Bogor sebelumnya mengeluarkan imbauan kepada seluruh satuan pendidikan di daerah mereka untuk tidak menggelar study tour ke luar daerah, buntut dari kecelakaan bus pariwisata di Kabupaten Subang pada pertengahan Mei 2024. Imbauan itu menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Pj. Gubernur Jawa Barat 64/PK.01/KESRA Tahun 2024 tentang Study Tour Pada Satuan Pendidikan.

Surat edaran tersebut berisi tiga poin. Pertama, kegiatan study tour satuan pendidikan diimbau untuk dilaksanakan di dalam kota di lingkungan wilayah Provinsi Jawa Barat melalui kunjungan ke pusat perkembangan ilmu pengetahuan, pusat kebudayaan, dan destinasi wisata edukatif lokal, yang ditujukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal di Provinsi Jawa Barat.

Imbauan dikecualikan bagi satuan pendidikan yang sudah merencanakan dan membuat kontrak kerja sama study tour yang dilaksanakan di luar Provinsi Jawa Barat dan tidak dapat dibatalkan.

Kedua, kegiatan study tour memperhatikan asas kemanfaatan serta keamanan bagi seluruh peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan dengan memperhatikan kesiapan awak kendaraan, keamanan jalur yang akan dilewati, serta berkoordinasi dan mendapatkan rekomendasi dari dinas perhubungan kabupaten/kota terkait kelayakan teknis kendaraan.

Terakhir, pihak satuan pendidikan dan yayasan yang akan menyelenggarakan study tour, agar berkoordinasi dengan memberikan surat pemberitahuan kepada dinas pendidikan sesuai kewenangannya.

 

Seluruh Siswa Selamat

Bus Pratama Putra yang ditumpangi sejumlah siswa-siswi dan guru SMAN 1 Sidoarjo kecelakaan dengan truk engkel di Kilometer (KM) 577, sebelum exit Tol Ngawi. (Istimewa)
Bus Pratama Putra yang ditumpangi sejumlah siswa-siswi dan guru SMAN 1 Sidoarjo kecelakaan dengan truk engkel di Kilometer (KM) 577, sebelum exit Tol Ngawi. (Istimewa)

Sementara, pihak SMPIT Darul Quran Mulia Gunung Sindur memastikan semua siswa yang terlibat kecelakaan bus di KM 77+200 Tol Pandaan-Malang, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dalam kondisi selamat.

"Sampai saat ini demikian (tidak ada pelajar meninggal dunia), alhamdulillah semua sedang ditangani di rumah sakit," kata perwakilan SMP Islam Terpadu Darul Quran Mulia, Abdurrahman di Gunungsindur, hari ini.

Pihak sekolah memberangkatkan 40 siswa, enam pendamping, dan tour leader ke Kampung Inggris Pare, Jawa Timur. Menurut dia, tujuan study tour tersebut untuk memberi pendidikan tambahan berupa belajar bahasa kepada para siswa.

"Jadi, ini sifatnya sukarela tidak diwajibkan dan pilihan bagi anak-anak, sehingga yang berangkat pun hanya 40 siswa saja," ucapnya.

Dalam kecelakaan fatal tersebut, empat orang meninggal dunia, terdiri dari sopir, kernet, pendamping dari Kampung Inggris Pare, dan seorang pegawai SMPIT Darul Quran Mulia.

"Kami mendapat informasi awal, kejadian ini terjadi bermula ketika truk tronton dengan muatan barang yang mengalami gagal menanjak, lalu truk berhenti dan truk turun dengan kecepatan tinggi dan tidak terkendali, sehingga kecelakaan dengan bus yang membawa rombongan anak-anak santri kami dan pendamping teman sejawat kami," ujarnya.

Kronologi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Malang

Kecelakaan Tol Pandaan Malang
Kecelakaan Tol Pandaan Malang, Bus Berisi Pelajar Ringsek (Sumber: Tiktok/bluedasbluedus)

Sebelumnya, Antara melansir bahwa kecelakaan yang terjadi pada Senin, 23 Desember 2024, sekitar 15.40 WIB itu bermula saat truk yang tidak kuat menanjak berhenti di bahu jalan. Menurut Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, sopir truk kemudian mencoba mengganjal ban.

Tapi, ganjalan ban yang digunakan tidak berfungsi dengan baik. Truk mundur tanpa kendali dan menghantam bus yang melaju cukup cepat dari belakang mengakibatkan benturan hebat. Kecelakaan ini terjadi di Kilometer 77+200 arah Malang pada kontur jalan yang menanjak dan menikung ke kiri. 

Hasil olah TKP menunjukkan kerusakan parah di bagian kanan depan bus dan sisi kiri truk, menggambarkan betapa kerasnya tabrakan tersebut. Seluruh korban tewas dievakuasi ke RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang, sedangkan 37 korban luka-luka dilarikan ke RSUD Lawang, RS Prima Husada, dan RS Lawang Medika untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Namun berdasarkan perkembangan terbaru, total korban dalam kecelakaan tersebut adalah 48 orang.

Kini, polisi menginvestigasi kecelaakan tersebut. Putu menyatakan tugas itu akan dilaksanakan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menggunakan alat traffic accident analysis.

Kasus Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bey Machmudin
Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, saat ditemui wartawan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu, 26 Juni 2024.

Terkait surat edaran dimaksud, SE tersebut terbit terkait kecelakaan maut bus Trans Putera Fajar yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Kota Depok, yang terguling di kawasan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu, 11 Mei 2024. Kcelakaan tersebut merenggut nyawa 11 orang dan puluhan luka-luka. Jumlah korban meninggal terdiri dari sembilan siswa, satu guru, dan satu warga Subang. 

Bus tersebut diperkirakan mengangkut 40-60 penumpang, berisi rombongan pelajar dari SMK Lingga Kencana, yang sudah dua hari mengikuti kegiatan perpisahan di Bandung. 

"Kami sampaikan duka yang sedalam-dalamnya. Kami memastikan seluruh biaya perawatan rumah sakit ditanggung pemerintah dan layanan rumah sakit dilaksanakan dengan baik," kata Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin ketika meninjau RSUD Subang, Minggu dini hari, 12 Mei 2024. 

Ia punmeminta seluruh bupati dan wali kota untuk memperketat izin pelaksanaan study tour yang dilaksanakan satuan pendidikan di wilayah masing-masing. Ia juga mengimbau lembaga pendidikan atau rombongan masyarakat yang hendak berwisata agar memeriksa kembali kondisi kendaraan yang hendak digunakan.

"Kami mengimbau kepada pihak perusahaan bus untuk selalu mengecek kelaikan kendaraannya dan juga berikan pengemudi yang fit kalau bertugas. Dan juga kami meminta kepada sekolah-sekolah karena kan sekarang musim perpisahan dan liburan, jangan ragu-ragu mengecek kendaraan. Kalau perlu meminta kepada pihak kepolisian memeriksa kondisi bus agar tidak terjadi hal yang diinginkan," ujar Bey di Bandung, Senin, 13 Mei 2024.

 

Infografis Kasus Kecelakaan Bus Pariwisata Saat Study Tour
Infografis Kasus Kecelakaan Bus Pariwisata Saat Study Tour.  (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya