Mengulik Warung Angkringan Versi Modern di Jogja yang Pernah Didatangi Jokowi

Liputan6.com, Jakarta - Angkringan identik dengan budaya kuliner di kalangan masyarakat Yogyakarta. Pada malam hari ketika toko-toko sudah tutup, di tengah malam pedagang angkringan mulai menjajaki dagangannya.

Nasi kucing, sebutan untuk nasi yang dibungkus daun pisang dalam porsi mini itu biasanya dimakan bersama jenis lauk sate-satean. Dengan harga relatif murah, bahkan tak sampai Rp5.000 per porsi, setiap item lauk pauknya membuat warung angkringan ramai dikunjungi terutama para mahasiswa.

Tapi wisatawan dari luar Jogja juga kerap mendatangi warung angkringan, salah satunya yang dibuat dengan versi modern adalah Waroeng Klangenan Ngayogyakarta. Tempat tersebut bahkan sempat didatangi oleh mantan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).

Potret saat Jokowi dan Iriana datang ke warung angkringan tersebut terpampang. Tim Lifestyle Liputan6.com pun sempat menyambangi dan mencoba beragam menu angkringan yang tersedia.

Waroeng Klangenan Ngayogyakarta berlokasi di Jl. Patangpuluhan No.28, Patangpuluhan, Wirobrajan, Kota Yogyakarta. Plang sudah dapat terlihat dari jalan raya dan pengunjung bisa masuk ke gang yang muat untuk satu mobil dan menyediakan area parkir tersebut.

Di dalamnya pengunjung langsung disambut rumah tradisional Jawa yang dijadikan area angkringan. Meski areanya tradisional tapi konsepnya sudah modern karena pembayaran melalui kasir. Pesanan yang tercatat pun telah tersistem dan memudahkan pramusaji menemukan tempat duduk tamu untuk mengirim pesanan minuman setelah membayarnya di kasir. 

Tersaji beragam pilihan nasi kucing dengan variasi isian mulai dari oseng tempe, oseng kikil, oseng mercon, sambal teri, sambal cumi, sambel wader, hingga nasi sambal bandeng yang per porsinya Rp4.000. Semuanya nasinya masih hangat dan wangi khas daun pisang.

Angkringan utamanya juga menyediakan aneka lauk-pauk dalam bentuk sate-satean. Anda bisa menemukan mulai dari sate tempe, sate tahu, sate tempe gembus yang khas, sate kere, sate ayam, sosis sapi, sate telur puyuh dan lainnya dengan harga kisaran Rp3.000 - Rp6.000 tergantung jenis satenya.

Bahkan sebagai pelengkap warung angkringan ini juga menyediakan sop ndeso dan sayur lodeh yang harganya mulai dari Rp3.000 saja. Ada pula menu pelengkap seperti sambal yang harganya Rp2.000, namun tanpa membeli sambal pun Anda sudah mendapatkannya di dalam nasi kucing walau porsinya tidak banyak. 

Kemudian tersedia juga aneka gorengan yang khas seperti tahu dan tempe kemul, jajanan pasar seperti jadah, kolang kaling pun bisa Anda jadikan kudapan setelah makan dengan harga kisaran Rp2.000 saja per porsi. Saking murahnya, menurut warga asli di Patangpuluh warung angkringan tersebut biasanya tak hanya ramai wisatawan tapi juga mahasiswa di Jogja.

"Ini enak banget, walaupun burjoan ala mahasiswa tapi rasanya mantep," ungkap Cahya Dhini warga asli Patangpuluh kepada Tim Lifestyle Liputan6.com, 31 Desember 2024.

Hal unik lainnya dari warung angkringan ini adalah tamu bisa merasakan pengalaman membakar sate-satean yang dipesan langsung di meja. Pengalaman ini makin seru jika makan bersama keluarga, karena bisa saling bergantian membolak-balik sate yang sudah diambil.

Kemudian untuk minumannya, terdapat pilihan yang juga beragam. Anda bisa merasakan minuman wedangan yang menghangatkan tubuh seperti jahe, serta minuman rempah lainnya. Namun minuman es teh manis, maupun aneka kopi dari beragam wilayah di Indonesia pun ada. 

Bagi Anda yang membawa anak-anak minuman es susu cokelat, es teh rosela, es pandan koling, es limun, maupun teh tarik bisa menjadi pilihan. Rata-rata untuk harga minumannya adalah Rp5.000, namun untuk jenis kopi dan susu sekitar Rp10.000

Areanya cukup luas, mengingat pengunjung ramai karena warung ini terkenal pernah didatangi oleh Jokowi dan para pejabatnya. Anda bisa memilih ruangan indoor maupun outdoor yang merupakan halaman rumah pemiliknya. 

Angkringan yang dikenal masyarakat umumnya adalah sebuah gerobak dorong yang menjual berbagai macam makanan dan minuman di pinggir jalan di Jawa Tengah, Yogyakarta, maupun Jawa Timur. Di Solo dan Klaten angkringan dikenal sebagai warung HIK (Hidangan Istimewa Kampung, kadang juga disebut Hidangan Istimewa Klaten) atau wedangan.

Gerobak angkringan biasa ditutupi dengan kain terpal plastik dan bisa memuat sekitar delapan hingga sepuluh orang pembeli. Beroperasi mulai sore hingga dini hari, warung angkringan mengandalkan penerangan tradisional berupa lampu penerangan sederhana atau dulunya lampu teplok. Tetapi, angkringan yang kebanyakan berdiri saat ini sudah menggunakan lampu pijar atau lampu LED serta menggabungkan konsep angkringan yang tradisional dengan desain modern layaknya kafe.

Makanan yang dijual meliputi nasi kucing, gorengan, sate usus, sate telur puyuh, keripik, dan lain-lain. Minuman yang dijual pun beraneka macam seperti teh, jeruk, kopi, tape, wedang jahe, susu, hingga minuman bubuk dalam kemasan. Semua dijual dengan harga yang cukup terjangkau bahkan kurang dari Rp5.000 per porsinya.