Liputan6.com, Jakarta - Grup Ajinomoto Indonesia (Ajinomoto) punya tujuan besar yaitu menjadi perusahaan yang ‘memperkuat kesejahteraan yang berkelanjutan bagi manusia, masyarakat, dan bumi, melalui AminoScience’. Salah satu wujud upaya guna mencapai tujuan besar tersebut adalah dengan menciptakan aktivitas yang menunjang penerapan pola hidup sehat di masyarakat.
Melihat prevalensi penyakit kronis pada anak-anak yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir, yang disebabkan oleh pola konsumsi jajanan pada anak sekolah yang tinggi garam, gula, dan lemak, Ajinomoto berinisiatif untuk melaksanakan rangkaian seminar edukasi.
Baca Juga
Seminar ini ditujukan kepada guru-guru di sekolah dasar yang berperan penting dalam membentuk pola hidup sehat, serta menjadi teladan bagi anak-anak muridnya agar anak-anak bisa sedini mungkin terhindar dari berbagai potensi penyakit kronis.
Advertisement
Rangkaian Seminar Edukasi ini diberikan kepada lebih dari 300 guru sekolah dasar di 3 Kota (Karawang, Mojokerto dan Jakarta), dengan beragam topik materi seperti edukasi gizi yang tepat guna terhindar dari berbagai penyakit kronis, edukasi penyediaan jajanan yang aman, bergizi dan sehat di kantin sekolah, serta edukasi konsep Bijak Garam guna terhindar dari salah satu penyakit kronis pada anak yaitu hipertensi.
Dalam salah satu seminar edukasi, hadir sebagai pembicara, Prof. Dr. Ir. Annis Catur Adi, M.Si, Guru Besar dan Dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga (UNAIR). Ia menjelaskan terkait risiko penyakit kronis dan penyakit tidak menular (PTM) lainnya pada anak usia sekolah, sebagai akibat dari pola makan yang tidak memenuhi asupan gizi seimbang.
Lalu ada Purnawati Hustina Rachman, S.Gz., M.Gizi, Dosen di Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB, yang menjelaskan terkait pentingnya penyediaan kantin sehat di lingkungan sekolah. “Penyebab permasalahan gizi pada anak usia sekolah sebenarnya cukup banyak bersumber dari jajanan yang tidak aman mutu pangannya. Karena itu, penyediaan kantin sehat, dengan mutu pangan yang terjaga, serta tempat yang kebersihannya memadai, di lingkungan sekolah sangatlah penting,” jelas Hustina.
“Untuk menciptakan kantin sekolah yang dapat dikategorikan sebagai kantin sehat, 4 pilar (komitmen & manajemen, sarana-prasarana, sumber daya manusia, mutu pangan) yang menjadi parameter perlu diidentifikasi apakah seluruhnya telah memadai. Kemudian mengenai jenis makanan maupun minuman yang saat ini disediakan di kantin sekolah, bapak dan ibu sebagai guru bisa mulai mengkategorikannya berdasarkan warna (hijau, jingga, merah).
Hijau artinya makanan dan minuman yang dianjurkan untuk disediakan, jingga artinya makanan dan minuman yang perlu dibatasi, merah artinya makanan dan minuman yang tidak diperbolehkan. Dengan begitu, bapak dan ibu turut berkontribusi dalam mempercepat penyediaan kantin sekolah yang sehat,” lanjutnya.
Asupan Gizi Seimbang Harian
Sementara itu, Prof. Annis Catur menjelaskan bahwa pemahaman gizi, perilaku konsumsi, serta gaya hidup yang bersih dan sehat dapat mencegah kita terhindar dari berbagai risiko penyakit kronis maupun degeneratif, bukan hanya pada orang dewasa, namun juga pada anak-anak.
“Peningkatan kurva penderita penyakit degeneratif tidak terlepas dari gaya hidup masyarakat yang tidak sehat, termasuk pola makan yang salah. Konsumsi gula, garam, dan lemak yang berlebihan dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit tidak menular. Penyakit tersebut bisa dicegah sejak dini apabila kesadaran masyarakat makin tinggi terhadap gaya hidup dan pola makan yang menyehatkan,” terang Prof. Annis Catur.
“Oleh karena itu, penting sekali sebagai orangtua untuk bisa menyiapkan dan memenuhi asupan gizi seimbang yang baik bagi anak, dan tidak kalah penting, kita sebagai orangtua di rumah, dan guru di sekolah, juga bisa memastikan sanitasi yang baik di lingkungan sekitar kita,” lanjutnya.
Dalam kesempatan ini, Prof. Annis Catur juga memberikan beberapa langkah dalam memenuhi asupan gizi seimbang harian dan juga cara untuk terhindar dari resiko penyakit metabolik seperti diabetes, kolesterol tinggi, hipertensi, dan serangan jantung di kemudian hari.
“Gizi merupakan dasar dan pondasi pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas guna mencapai Indonesia Emas. Penyakit Tidak Menular (PTM) sebenarnya bisa dicegah mulai usia dini dengan gizi yang baik dan gaya hidup sehat.
Usahakan selalu baca label informasi gizi produk yang dibeli, ganti gula dengan rempah sepert jahe, kayu manis, atau pala. Kurangi atau hentikan konsumsi minuman bersoda dan ganti dengan air mineral biasa, Batasi penggunaan gula putih atau sirup sebagai pemanis. Pilih buah yang segar atau beku sebagai camilan,” ucap Prof. Annis.
Advertisement
Konsep Bijak Garam
“Kemudian, untuk terhindar dari resiko penyakit metabolik seperti diabetes, kolesterol tinggi, hipertensi, dan serangan jantung di kemudian hari, penting bagi kita untuk bisa mengurangi asupan gula, garam, lemak, sebagaimana dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Lebih lanjut untuk mengurangi asupan garam, terkadang dalam memasak menu harian kita khawatir jika kurang penggunaan garamnya, maka akan membuat rasa masakan menjadi kurang lezat.
Saya memiliki cara yang cukup mudah untuk diterapkan supaya kita tetap bisa membuat masakan terjaga kelezatannya, sekaligus penggunaan garamnya berkurang, yaitu dengan konsep Bijak Garam. Dengan mengurangi sebagian penggunaan garam dalam aktivitas memasak harian, dan menggantinya dengan menambahkan sedikit MSG, kita bisa mengurangi asupan garam, sekaligus menjaga kelezatan masakan.
Contoh, dalam memasak menu sup ayam, dari yang biasanya kita menuangkan 2 sendok teh (sdt) garam ke dalam 1 liter kuah, cukup diubah menjadi 1 sdt garam + ½ sdt MSG, dengan itu kita sudah menerapkan konsep Bijak Garam. Mengapa bisa demikian? karena dalam MSG hanya memiliki 1/3 kandungan natrium jika dibandingkan dengan garam dapur biasa, dan sudah banyak penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan MSG dapat mengurangi asupan natrium (garam), namun kelezatan makanan tetap terjaga,” lanjutnya.
Menurut Grant Senjaya selaku Head of Corporate Communications Dept – PT AJINOMOTO INDONESIA, Grup Ajinomoto Indonesia giat mengkampanyekan konsep Bijak Garam sebagai salah satu inisiatif Ajinomoto Health Provider, guna mencapai tujuan besar mereka yaitu menjadi perusahaan yang ‘memperkuat kesejahteraan yang berkelanjutan bagi manusia, masyarakat, dan bumi, melalui AminoScience’.
Ajinomoto Health Provider merupakan sebuah inisiatif keberlanjutan terintegrasi dari Grup Ajinomoto Indonesia, meliputi aktivitas yang menunjang kesehatan bagi manusia dan kelestarian lingkungan.