Liputan6.com, Jakarta - Gunung Sadu merupakan salah satu situs cagar budaya yang terletak di Kampung Sadu Kidul, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Puncaknya jadi batas antara dua desa, yaitu Desa Sadu dan Desa Karamatmulya.
Mengutip laman Bandung Bergerak, Minggu, 2 Februari 2025, beberapa kampung di lereng dan kaki gunung ini adalah Kampung Ciputih, Sindangmulya, Cibeureum hilir, Cijengkol, dan Cijaringan. Jika ditarik garis lurus, Gunung Sadu berjarak sekitar 17 kilometer (km)dari pusat Kota Bandung ke arah barat daya.
Advertisement
Sementara itu, dari gedung Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung di Soreang, jaraknya hanya sekitar 2,5 km. Ketinggian puncak Gunung Sadu adalah 865 meter di atas permukaan laut (mdpl), menurut peta Rupa Bumi Indonesia (RBI).
Advertisement
Masih banyak hal mengenai Gunung Sadu selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Sadu yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Gunung Sadu Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
Sebuah tempat, seperti Gunung Munjul di Baleendah dan Gunung Sadu di Soreang, ditetapkan sebagai situs cagar budaya tentu dengan alasan yang kuat. Gunung itu sudah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya oleh Pemerintah Kabupaten Bandung sejak 2012.
Gunung Sadu di Soreang memiliki sejarah, yakni konon, ada empat orang sakti yang datang ke tempat ini, lalu mengembangkan wilayah di sekitar Gunung Sadu sebagai tempat permukiman dan pertanian. Empat orang ini dikenal dengan sebutan Empat Sekawan.Â
2. Bebatuannya Mengandung Anomali Magnetik
Gunung Sadu juga memiliki banyak batuan yang mengandung anomali magnetik. Batuan di sini memiliki medan magnet yang beragam kekuatannya, termasuk mampu memutarbalikkan arah kutub utara magnet pada jarum kompas penunjuk arah. Keberadaan batuan anomali magnetik di puncak Gunung Sadu masih jadi misteri yang belum terungkap seluruhnya.Â
3. Cara Menuju Titik Awal Pendakian
Untuk bisa sampai ke puncak Gunung Sadu, tersedia beberapa pilihan jalur, tapi yang paling sering dipilih adalah jalur pendakian dari Lapang Sepakbola Desa Sadu. Mencapai tempat ini pun terbilang cukup mudah.
Dari Jalan Raya Soreang-Kopo, pendaki melanjutkan perjalanan menuju Jalan Raya Soreang-Ciwidey dan berbelok ke kiri ke Jalan Cijengkol-Selaawi melewati gapura selamat datang di Kampung Santiong. Jalan ini juga merupakan akses menuju destinasi wisata Taman Love Soreang.
Untuk memudahkan perjalanan, pendaki bisa menggunakan bantuan daring, seperti Google Maps. Masukkan kata kunci "Lapang Bola Desa Sadu" dan petunjuk arahnya akan tersaji.
Advertisement
4. Rute Pendakian
Rute mendaki Gunung Sadu dengan titik awal pendakian dari lapang bola Desa Sadu tidaklah terlalu jauh. Lapang Bola Sadu berada di ketinggian 830-an mdpl, sedangkan Puncak Gunung Sadu berada di ketinggian sekitar 895 mdpl.Â
Mendaki menuju puncak memiliki celah ketinggian sekitar 65 meter saja. Lama perjalanan untuk mencapai puncak sekitar 15 menit, atau sedikit lebih lama jika pendaki sering berhenti untuk menikmati atau memotret pemandangan sekitarnya.
Di salah satu sudut kawasan Lapang Bola Desa Sadu, tepatnya di sisi barat, terpasang sebuah plang penanda situs cagar budaya dengan tulisan "Situs Makom Gunung Sadu." Di sana, terdapat keterangan, "Di puncak Gunung Sadu. ditemukan peninggalan benda cagar budaya berupa lingga yang dijadikan ciri tempat orang pada zaman dulu untuk melakukan tapa brata dengan maksud mensucikan diri dari nafsu duniawi."
Di bawah plang tersebut, terdapat sebuah batu cukup besar. Batu ini pun memiliki anomali magnet. Ada semacam anjuran, yaitu sebelum mendaki Gunung Sadu, hendaknya kita duduk dulu selama beberapa saat di atas batu tersebut.
5. Pemandangan Gunung Api Purba Soreang
Pada setengah jarak perjalanan, pendaki akan menemukan tempat dengan pemandangan terbuka ke arah barat laut. Dari sini, Anda bisa melihat bentang alam pegunungan gunung api purba Soreang.
Juga, terdapat panorama Gunung Singa, Gunung Hawu, Gunung Aul, Gunung Kutawaringin, dan Gunung Buleud. Di depannya terhampar persawahan dan permukiman Desa Sadu dan Desa Cilame.
Perjalanan menuju puncak Gunung Sidu dari sini sudah tak jauh lagi. Derajat kemiringan tanjakan juga sedikit bertambah. Di kiri dan kanan jalan setapak, hutan bambu tampak semakin rimbun.
6. Ada Gua di Kaki dan Lereng Gunung Sidu
Di sekitar kaki dan lereng Gunung Sadu terdapat gua-gua buatan Jepang. Ada sekitar lima buah gua, dengan salah satunya memiliki panjang sekitar 30 meter. Ada pula sebuah air terjun yang disebut Curug Buni Agung. Pada bulan-bulan tertentu, utamanya di musim penghujan, pengunjung puncak Gunung Sadu disarankan membawa losion anti-nyamuk.
Advertisement