Liputan6.com, Jakarta: Sutradara Dimas Djayadiningrat mencoba mengangkat profesi gigolo yang dianggap tabu dalam Quickie Express. Film berlatar era 70-an ini berkisah mengenai kehidupan tiga lelaki gigolo. Mereka adalah Jojo (Tora Sudiro), Marley (Aming), dan Piktor (Lukman Sardi) [baca: Kisah Gigolo dalam Quickie Express].
Adapun cikal bakal pembuatan Quickie Express, sang produser Nia Dinata mengatakan memang ingin menghasilkan sebuah film bergenre murni komedi. Terlebih, belakangan ini di Indonesia lebih disemarakkan film bertema horor dan percintaan remaja. "Situasi politik di Tanah Air juga kurang kondusif. Jadi, saya rasa Quickie Express bisa menjadi alternatif menyegarkan," kata Nia dalam Bincang Akhir Pekan Liputan 6 Pagi, Ahad (25/11).
Sementara menurut sang sutradara Dimas, film tersebut sebenarnya tak hanya mengangkat kehidupan gigolo. Namun, Quickie Express menampilkan berbagai macam karakter yang dikemas dengan unsur humor. "Ada sosok gigolo yang senantiasa setia kawan. Ditampilkan juga wanita setengah baya yang kaya tapi kesepian," tutur Dimas.
Advertisement
Sedangkan Sandra Dewi yang memerankan tokoh mahasiswi cantik yang cerdas tapi lugu bernama Lila mengaku Quickie Express adalah film pertamanya. "Saya sangat senang dapat bermain dalam film ini karena memang menjadi impian saya yang terwujud," tutur Sandra.(RMA/Juanita Wiratmadja)