Mensesneg: Pesawat Kepresidenan, Negara Hemat Rp 114 M Setahun

Menurut Sudi, dengan kepemilikan pesawat ini, negara bisa menghemat biaya operasional presiden.

oleh Sugeng Triono diperbarui 10 Apr 2014, 11:40 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2014, 11:40 WIB
Penyambutan Kedatangan Pesawat Kepresidenan BBJ-2 di Baseops Lanud Halim_20140410
Pesawat terbaru kepresidenan tiba di Baseops Lanud Halim, Jakarta Timur, Kamis (10/4). (Liputan6.com/Andrian Martinus Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi menyambut pendaratan pesawat jenis Boeing Business Jet (BBJ)-2 yang akan menjadi salah satu fasilitas Presiden Republik Indonesia di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta.

"Setelah 65 tahun merdeka memiliki pesawat kepresidenan sendiri, sebelumya selalu menyewa pesawat komersial di Garuda Indonesia. Sebagai negara besar kita lebih bangga jika presiden menggunakan pesawat khusus," ujar Sudi Silalahi, Kamis (10/4/2014).

Menurut Sudi, dengan kepemilikan pesawat ini, negara bisa menghemat biaya operasional presiden serta lebih efektif dalam hal kegiatan negara yang dilakukan presiden. "Penggunaan pesawat komersial itu tidak seefektif dan seefisian dengan kita memiliki sendiri pesawat kepresidenan," kata Sudi.

"Dari sisi anggaran jauh lebih hemat, dari perhitungan selama pakai pesawat ini di tahun yang akan datang akan menghemat 114 miliar setiap tahun," tambahnya.

Pada kesempatan itu, Sudi sekaligus hari ini juga meresmikan penggunaan pesawat seharga US$ 91,2 juta ini oleh Presiden RI. "Dengan rasa syukur atas nama pemerintah, saya resmikan untuk digunakan presiden RI, dan pengoperasionalannya oleh TNI AU," tandas Sudi. (Elin Yunita Kristanti)

Baca juga:

Pesawat Baru Kepresidenan $ 91,2 Juta Tiba di Bandara Halim

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya