Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah warga merasa keberatan dengan rencana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang akan menjadikan lahan empang di Jalan Aseli, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan menjadi sebuah Waduk. Sebab, untuk membangun waduk yang diberi nama Waduk Brigif itu, harus menggusur sebagian lahan dan rumah.
Hal tersebut diungkap oleh salah satu warga bernama Ica. Warga Jalan Aselih, RT 16 RW 01, itu mengaku pembangunan waduk tersebut dilakukan tanpa adanya proses sosialisasi terlebih dahulu kepada warga. Padahal untuk membangun waduk, harus menggusur sebagian rumah warga.
"Kami baru dapat surat kemarin malam. Yang memberikan Pak RW ke salah satu warga. Sebelumnya enggak pernah ada sosialisasi sama sekali," ujar Ica di lokasi pengerukan waduk, Kamis (24/4/2014).
Ica mengungkapkan, dalam selebaran surat yang ia terima, terdapat beberapa poin yang salah satunya memerintahkan kepada warga di sekitar lokasi yang akan dibangun waduk, untuk segera membongkar bangunan rumah masing-masing. Untuk biaya pembongkaran rumah, ditanggung oleh pemilik rumah masing-masing.
Surat yang diterima olehnya dan warga lainnya, itupun telah ditandatangani oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manggas Rudi Siahaan.
"Kami langsung disuruh kosongkan bangunan. Kami punya rumah dengan sertifikat tanah resmi, nyekek leher dapetinnya. Tapi digusur gitu saja, sama seperti orang yang bangun di tanah enggak resmi," kata Ica.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Yamin, ia mengaku dirinya dan 38 kepala keluarga yang menempati lahan seluas 5.000 meter mengaku kecewa karena tidak adanya sosialisasi pembangunan waduk. "Kita kecewa dengan Pak Jokowi, Dinas PU, kok sosialisasinya enggak ada. Tiba-tiba ekskavator sudah main masuk aja," ujar Yamin.
Yamin mengungkapkan, pada dasarnya pihaknya tidak mempermasalahkan bila pembangunan waduk itu didahuli dengan sosialisasi dengan rentang waktu yang cukup lama. Semestinya, pembebasan lahan harus didahului oleh sosialisasi kepada warga yang rumahnya berada disekitar waduk tersebut.
Waduk Brigif rencananya akan dibangun diatas lahan seluas 10,3 hektar, dengan kedalaman 3 sampai 4 meter. Jokowi menargetkan pembangunan waduk akan rampung sampai akhir tahun ini.
"Ini paling 6-7 bulan lagi selesai..," kata Jokowi.
Jokowi juga mengatakan, dari seluruh luas waduk, yang sudah dibebaskan yaitu 6,6 hektar. Sisa lahan tersebut masih menjadi milik warga. Namun demikian, Jokowi mengaku pihaknya melalui Dinas PU akan melakukan upaya negoisasi dengan warga yang masih mempertahankan lahannnya.
Kecewa Jokowi Bangun Waduk Brigif, Warga: Tak Ada Sosialisasi
"Kami langsung disuruh kosongkan bangunan. Kami punya rumah dengan sertifikat tanah resmi. Tapi digusur gitu saja".
Diperbarui 24 Apr 2014, 21:45 WIBDiterbitkan 24 Apr 2014, 21:45 WIB
Mantan walikota Solo itu sedang melihat desain Waduk Brigif di Jakarta, Kamis (24/4/14). (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kasus Pagar Laut Tangerang, Bareskrim Periksa 4 Tersangka Pekan Depan
Terminal LPG Bima Beroperasi, Perkuat Infrastruktur Energi Nasional di Indonesia Timur
Pola Diet Terbaik untuk Orang dengan Diabetes, Apa Saja?
Danantara jadi Katalis Positif Pertumbuhan Ekonomi RI
Gagal Lolos ke Liga Champions, Chelsea Bakal Dipaksa Jual Cole Palmer
Budi Daya Ikan dengan Sistem Bioflok, Hemat Pakan Lebih Banyak
Jadi Sound Viral di TikTok, Ini Makna Lagu 'Cruel Summer' Taylor Swift
Jaga Ketahanan Pangan Bisa Dimulai dari Rumah Sendiri, Ini Buktinya
Khofifah Tegaskan Dua Sektor Tak Boleh Terdampak Efisiensi Anggaran di Jatim
Ciri Mastitis Akan Sembuh, Mengenali dan Mengatasi Masalah Ibu Menyusui
Top Global! Bank Mandiri Masuk Daftar World’s Best Companies 2025 Asia Pacific versi TIME
PLN Mobile Proliga 2025: Kurang Optimal di Laga Pembuka, Bandung bjb Tandamata Siap Tampil Fight Lawan Jakarta Livin Mandiri