SBY Gelar Rapat Bahas Kejahatan Seksual terhadap Anak

Sejumlah menteri terkait pun dihadirkan pada rapat tersebut. Salah satunya Menteri Perlindungan Anak Linda Gumelar.

oleh Sugeng Triono diperbarui 14 Mei 2014, 10:57 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2014, 10:57 WIB
Live Istana SBY Prabowo Hatta - Liputan6 Petang
(Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menggelar rapat terbatas guna membahas kasus pelecehan anak yang semakin marak belakangan ini. Sejumlah menteri terkait pun dihadirkan pada rapat tersebut. Salah satunya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar.

"Ini tindak lanjut dari ratas (rapat terbatas) minggu lalu yang terkait dengan kejahatan seksual pada anak," ujar Linda Gumelar di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (14/5/2014).

Selain Menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, rapat itu juga dihadiri sejumlah tokoh masyarakat yang peduli dengan isu-isu anak. Di antaranya, pengusaha Dewi Motik serta putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid.

Kejahatan seksual terhadap anak yang marak belakangan ini mendapat perhatian khusus dari SBY. Apalagi kejahatan ini terjadi di tempat anak-anak seharusnya mendapat pendidikan formal.

"Kita semua dikejutkan dengan kejadian yang tentu membuat kita semua marah, shock, dan berbagai reaksi yang memang patut kalau itu terjadi. Yaitu kejadian kekerasan seksual terhadap anak. Ini sesuatu sangat serius, seperti yang saya sampaikan saat pertama kali saya dengar insiden itu di sebuah sekolah internasional di Jakarta," ujar SBY beberapa waktu lalu.

Mabes Polri mencatat setidaknya ada 697 kejadian kekerasan seksual terhadap anak-anak yang ditangani Polda di Indonesia sepanjang 2014. Sebanyak 726 orang telah menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Sementara korban yang melapor sebanyak 859 orang yang terbagi dalam beberapa kelompok dan tak semuanya merupakan korban sodomi.

Korban kasus asusila sodomi terbesar terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, dengan tersangka Andi Sobari alias Emon (24). (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya