Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Anti Kekerasan Yogyakarta (Makaryo) akan melaporkan Gubernur DIY Sultan HB X ke Komnas HAM. Koordinator Umum Makaryo Benny Susanto mengatakan banyaknya kasus kekerasan yang ada di kota Yogya membuat tidak nyamanya kota gudeg tersebut. Menurutnya, Sultan harus mempunyai sikap tegas dalam menyikapi permasalahan kekerasan itu dan harus mampu melindungi agama-agama yang ada di Yogya.
Selain itu, Makaryo juga akan melaporkan Bupati Gunungkidul, Bupati Bantul, dan Bupati Sleman karena banyak kasus kekerasan di tiga wilayah itu.
"Melaporkan Sultan Gubernur DIY ke Komnas HAM sebagai pejabat publik. Bupati Gunungkidul karena beberapa kasus berulang di Gunungkidul. Dugaan pelanggraan kepada Bupati Bantul. Bupati Sleman dugaan kasus HAM. Banyak kasus kekerasan, intimidasi dan kekerasan di Sleman," ujar Benny di kantor LBH Yogyakarta, Selasa (3/6/2014).
Benny menyatakan pelaporan ke Komnas HAM ini dilakukan untuk menghindari banyaknya kasus kekerasan yang kembali muncul di Yogya. Laporan ke Komnas HAM itu perlu dilakukan sesuai dengan aturan yang ada.
"Laporan ini diperlukan karena Komnas HAM memerlukan laporan sesuai dengan aturan. Kita akan kirim ke sana agar cepat dilakukan langkah preventif. Karena dulu langkah yang dilakukan terlambat lantaran kurangnya komunikasi seperti laporan resmi," ujar Benny.
Benny mengatakan Makaryo juga akan melaporkan Kapolda DIY ke Kompolnas. Hal ini dilakukan karena Kapolda tidak melakukan upaya preventif maupun represif. Untuk itu pihaknya merekomendasikan Kapolri agar mengganti Kapolda DIY Brigjen Pol Haka Astana karena kasus kekerasan ini.
"Mendesak pemerintah untuk mengambil tindak preventif dan menindak tegas pelaku. Kita juga laporkan Kapolda DIY ke Kompolnas. Merekomendasikan Kapolri untuk mengganti Kapolda DIY karena gagal menjadikan preventif. Sewaktu kejadian tidak ada upaya represif," ujar Benny.
Benny menyebut Makaryo mengajak masyarakat DIY agar terlibat aktif dalam upaya menjaga keberagaman dan tidak mudah terprovokasi ajakan intoleran. Makaryo juga menyesalkan penghargaan yang diberikan kepada Sultan sebagai tokoh toleransi. Karena menurut Makaryo, Kota Yogya sudah tidak bisa lagi disebut sebagai kota toleran.
"Kita minta kepada Jaringan Antar Iman Indonesia untuk mencabut penghargaan itu," ujarnya.
Kekerasan di Yogya Marak, Sri Sultan Dilaporkan ke Komnas HAM
Menurutnya, Sri Sultan harus mempunyai sikap tegas dalam menyikapi permasalahan kekerasan itu dan harus mampu melindungi agama-agama di DIY.
diperbarui 04 Jun 2014, 07:08 WIBDiterbitkan 04 Jun 2014, 07:08 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dampak Negatif Mie Instan pada Anak, Apa yang Harus Anda Ketahui
Kata Polisi soal Peluang Budi Arie Dipanggil Terkait Kasus Judi Online yang Libatkan Pegawai Komdigi
Cara Tepat Menurunkan Demam Anak dengan Kompres dan Perawatan Lainnya
7 Menu Lezat Diet Telur untuk Turunkan Berat Badan dalam Seminggu
Ini Pemenang Aplikasi Pemesanan Perjalanan Terbaik di Asia versi World Travel Tech Awards 2024
Cara Efektif Mengatasi Diare pada Anak, Makanan yang Harus Ibu Berikan
Profil Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Pilkada Gorontalo 2024
Jokowi Masih Cawe-cawe di Pilkada 2024, Pengaruhnya Masih Signifikan?
Tips Diet Sehat: Panduan Lengkap Menurunkan Berat Badan dengan Aman
Bidik Posisi Manajer Permanen Timnas Inggris, Lee Carsley Pilih Bertahan di FA
Tim Pemenangan RIDO Sebut Ada Dugaan Pembagian Sembako dan Amplop Secara Masif oleh Paslon Lain di Masa Tenang
Nonton Teaser Series Waktu Kedua: Kisah Cinta Kimberly Ryder dan Jerome Kurnia yang Terhalang