Liputan6.com, Yogyakarta - Riyo Pungki Irawan (18) tersenyum lebar bersama ibundanya, Sugiyem di depan rumah mereka yang masih beralaskan tanah dan beratapkan asbes. Di rumah sederhana di Dusun Pencitrejo, Dlingo, Bantul, DIY itu, calon dokter dibesarkan oleh pasangan buruh tani, Sukamto dan Sugiyem.
Riyo adalah anak semata wayang pasangan itu. Meski keluarganya cuma buruh tani, namun tak menyurutkan keinginan Riyo untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Terbukti, Riyo berhasil diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Dia berhasil masuk ke kampus favorit itu lewat jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Riyo juga tak perlu mengkhawatirkan masalah biaya. Berkat beasiswa Bidikmisi, dia digratiskan dari biaya kuliah.
Bangga, sudah pasti.
"Nggak sempat kebayang diterima, dulu pasrah diterima atau tidaknya di Kedokteran. Saingannya kan ketat, pasti teman-teman dari seluruh Indonesia, khususnya dari luar Yogyakarta yang cerdas-cerdas juga memilih kedokteran" kata Riyo di kediamannya, Bantul, DIY, Rabu (6/8/2014).
Riyo bercerita, dari kecil dia memang bercita-cita menjadi dokter. Di kampungnya, hanya ada 2 dokter dan 1 mantri yang melayani seluruh masyrakat di satu desa.
"Apalagi di sini, dokter berasal dari luar desa. Penginnya ada dokter dari kampung sendiri," ucap Riyo.
Riyo sudah terbiasa hidup sederhana. Dia memahami penghasilan ayah dan ibunya sebagai buruh tani yang tak tetap. Pemuda ini juga tidak pernah memaksa dibelikan kendaraan untuk kebutuhan transportasinya ke sekolah.
Ayah dan ibunya hanya membekalinya uang sekitar Rp 100 ribu untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Kecil, tapi butuh perjuangan besar bagi Sukamto dan Sugiyem untuk mendapatkannya.
"Kadang dikasih lebih, kadang kurang," kenang lulusan siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta itu.
Kendati hidup serba kekurangan, tetap tidak mengendorkan semangat Riyo dalam belajar. Bahkan Riyo selalu berprestasi di kelas. Tidak hanya ranking di kelas, Riyo juga memiliki prestasi gemilang dalam berbagai bidang.
Seperti juara 1 lomba debat tingkat nasional yang dilaksanakan Kemendikbud di Bogor, Jawa Barat tahun 2012 dan juara 2 lomba cerdas cermat bidang pendidikan kewarganegaraan di Yogyakarta pada tahun yang sama.
Sugiyem, ibunda Riyo, tidak bisa menyembunyikan rasa senang dan bahagianya karena sang putra bisa diterima dan kuliah secara gratis di Fakultas Kedokteran UGM.
"Semoga cita-citanya tercapai dan menjadi anak yang sukses," doa Sugiyem. (Sss)
Riyo si Anak Buruh Tani Tembus Fakultas Kedokteran UGM
Di rumah sederhana di Dusun Pencitrejo, Dlingo, Bantul, DIY itu, calon dokter dibesarkan oleh pasangan buruh tani, Sukamto dan Sugiyem.
diperbarui 06 Agu 2014, 13:19 WIBDiterbitkan 06 Agu 2014, 13:19 WIB
Di rumah sederhana di Dusun Pencitrejo, Dlingo, Bantul, DIY itu, calon dokter dibesarkan oleh pasangan buruh tani, Sukamto dan Sugiyem. (Fathi Mahmud/Liputan6.com)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
PDIP Sebut Status Tersangka Hasto Jadi Kado Natal dari KPK
Tim Gegana Brimob Polda Lampung Sisir Gereja-Gereja di Bandar Lampung untuk Antisipasi Terorisme
Hasto Jadi Tersangka, PDIP: Keterangan Megawati Terbukti Partai Mau Diacak-acak
Polisi Tangkap Tersangka Pemerasan Modus Pura-Pura Tertabrak Mobil di Kota Bandung
Gunung Raung Erupsi, BPBD Bondowoso Bagikan Masker untuk Masyarakat
Akselerasi Industri 4.0, Kemenperin Resmikan Ekosistem Solusi Teknologi SFI
Erupsi Gunung Raung, Penerbangan di Bandara Banyuwangi Normal
Tips Mengatasi Bau Badan: Panduan Lengkap untuk Tubuh Segar dan Percaya Diri
DPP PDIP Tanggapi Penetapan Status Tersangka pada Sekjen Hasto Kristiyanto
Gunung Raung Erupsi, Pelayanan Kereta Api di Daop 9 Jember Berjalan Normal
Dulu Kena PHK, Kini Sudarti Bisa Sejahtera Berkat Pertanian Tembakau
PDIP Ungkap Kondisi Hasto Usai Ditetapkan KPK Jadi Tersangka Kasus Harun Masiku