Diterpa Hujan Pasir, Warga Lereng Gunung Slamet Dapat Masker

Selain hujan pasir, dentuman keras juga terdengar berulang-ulang di Gunung Slamet.

oleh Idhad Zakaria diperbarui 17 Sep 2014, 23:39 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2014, 23:39 WIB
GUNUNG SLAMET
(Antara/Oky Lukmansyah)

Liputan6.com, Banyumas - Erupsi Gunung Slamet mengakibatkan hujan pasir dan abu di sejumlah wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada hari ini. Selain itu, dentuman keras juga terjadi berulang-ulang.

Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas yang berada di lereng Gunung Slamet paling merasakan dampak hujan abu. Untuk itu, sejumlah relawan bencana memberikan bantuan masker kepada warga desa tersebut.

"Kami memberikan bantuan kurang lebih 300 masker kepada warga. Ini sebagai antisipasi awal," kata Koordinator Relawan Fuad Kurnia Himawan kepada Liputan6.com, Rabu (17/9/2014) malam.

Selain membagikan masker, ia mengatakan pihaknya juga mendata jumlah kebutuhan bantuan.

Sementara, Kepala Desa (Kades) Melung, Khoeruddin menjelaskan di desanya saat ini juga sudah tersedia masker. Namun penggunaan masker itu menunggu perintah dari pihak terkait.

Ia mengatakan, sekalipun terjadi letusan yang menimbulkan hujan pasir dan getaran yang cukup terasa, namun ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang. "Tetap tenang, namun waspada. Beraktivitas silakan saja," kata Khoeruddin.

Untuk mengungsi sebagai langkah antisipasi letusan Gunung Slamet , sang kades mengaku sedang menunggu perintah dari pemerintah yang di atasnya. Namun bukan berarti itu tanpa persiapan. "Semua sudah kami siapkan, jika ada perintah mengungsi kami langsung mengungsi," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya