Suara Golkar Tak Bulat dalam Paripurna RUU Pilkada

Poempida dengan tegas menyatakan mendukung Pilkada langsung yang bertentangan dengan keputusan Fraksi Golkar.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 25 Sep 2014, 11:37 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2014, 11:37 WIB
Ilustrasi Partai Golkar 2
Ilustrasi Partai Golkar (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Kader Partai Golkar yang sudah dipecat, Poempida Hidayatullah menghadiri Sidang Paripurna DPR penentuan nasib Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada). Anggota Komisi IX DPR itu dengan tegas menyatakan mendukung Pilkada langsung --bertentangan dengan keputusan Fraksi Golkar yang mendukung Pilkada oleh DPRD.

"Saya tidak berubah, mendukung Pilkada langsung. Fraksi sudah tahu itu kok," kata Poempida di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (25/9/2014).

Poempida berujar, dirinya menjadi anggota DPR karena suara dari rakyat di daerah pemilihannya. Maka dari itu, ia tidak akan melanggar aspirari rakyat yang menginginkan Pelaksanaan Pilkada secara langsung dan tidak melalui DPRD.

Ia mengaku telah melakukan jajak pendapat di dapilnya yakni Provinsi Sumatera Barat. Di provinsi tersebut, setengah lebih dari jumlah penduduknnya menginginkan Pilkada langsung.

"Saya tidak dapat melanggar sumpah jabatan saya. Pilkada langsung adalah aspirasi rakyat banyak. Saya disumpah untuk memperjuangkan aspirasi itu. Di Dapil saya itu 76 persen mengingkan Pilkada langsung," ujar dia.

Poempida pun menyatakan tak akan takut jika sikapnya tersebut mendapat reaksi keras dari fraksinya bahkan DPP Partai Golkar. "Orang saya sudah disanksi, sudah dipecat. Jadi apalagi sanksi yang saya takutkan, masa disanksi atau dipecat lagi," tandas Poempida.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya