Banten Selatan Akan Bangun Bandara

Rencana pembangunan bandara di wilayah Banten Selatan, Kabupaten Lebak, sepenuhnya diserahkan ke pemerintah pusat.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 01 Okt 2014, 11:08 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2014, 11:08 WIB
Pesawat Batavia Air A 330 dengan nomer lambung PK-YVI 635 tujuan Jakarta - Manado melakukan pendaratan darurat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. (Antara)

Liputan6.com, Serang - Rencana pembangunan bandara di wilayah Banten Selatan, Kabupaten Lebak, sepenuhnya diserahkan ke pemerintah pusat. Dengan syarat tak menyalahi Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) serta mampu mensejahterakan masyarakat.

"Kalau terkait siapa yang akan membangun, kami terbuka kepada siapapun selama untuk pengembangan ekonomi masyarakat yang akhirnya akan membawa dampak kemajuan dan kesejahteraan masyarakat," kata Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya di kantornya, Rabu (1/10/2014).

Menurut Bupati yang pernah menolak pemberian Alat Kesehatan (Alkes) di zaman Ratu Atut Chosiyah ini, dirinya sudah memberikan rekomendasi kepada pemerintah provinsi (pemprov) Banten dan pemerintah pusat terkait RTRW yang ada di wilayahnya.

Iti Octavia menyarankan, agar pembangunan bandara berada dikecamatan Curug Bitung dan Panimbang.

"Kemarin kita sampaikan ke Pemprov, ini terkait pemerintah pusat sedang melakukan review terkait RTRW. Karena kecamatan Maja ini sudah di tetapkan sebagai kota kekerabatan. Yang kita sampaikan untuk Curug Bitung nya, untuk dimasukkan ke dalam RTRW agar di lakukan review oleh Kemenhub," terang dia.

Iti pun tak mempermasalahkan siapapun yang akan membangun, baik akan di bangun oleh pemerintah ataupun pihak swasta. Asalkan, pembangunan bandara tersebut terlebih dahulu dilakukan kajian yang matang.

Kajian matang ini diperlukan, karena Kecamatan Curug Bitung maupun Kecamatan Maja, berdekatan dengan bandara Soekarno-Hatta. Sehingga, jika tidak dilakukan kajian dengan matang, dikhawatirkan akan mengganggu lalu lintas penerbangan.

"Kalau Maja sudah tidak ada masalah, karena sudah masuk ke dalam kawasan strategis nasional, terutama untuk pemukiman. Karena itu kan kawasan kering dan itu sudah ditetapkan menjadi kota kekerabatan semenjak tahun 1999 untuk daerah pemukiman yang siap menampung 1,5 juta penduduk," jelasnya.

Guna mendukung akses dari dan menuju bandara tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan membangun berbagai macam infrastrukturnya, seperti jalur kereta api double track Maja-Rangkas Bitung, pembangunan jalan Citeras-Tigaraksa, Citeras-Tigaraksa, Saktei-Banjar Sari-Malingping, Cipanas-Warung Banten, Cikotok-Cibeber, dan yang terbaru ada rencana akan dibangun jalan tol dari BSD menuju Kecamatan Maja.

"Mudah-mudahan Kab Lebak bisa maju dan sektor jasa disitu dapat berkembang. Secara tidak langsung juga akan membangun ekonomi masyarakat dan nanti itu, akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jadi manfaat nya sangat luar biasa," tegas Iti. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya