Jokowi: Jangan Menebak-nebak 8 Calon Menteri Rapor Merah

Jokowi menyayangkan media yang menulis 8 calon menteri yang dicoret KPK, bila berasal dari sumber yang tidak jelas.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 22 Okt 2014, 15:28 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2014, 15:28 WIB
Prescon Jokowi
Prescon Jokowi (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengungkapkan, sebanyak 8 calon menteri yang diajukan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendapatkan catatan merah.

Jokowi pun meminta kepada media agar tidak memuat 8 calon menteri tersebut, bila informasi dan sumber yang didapatkan tidak jelas.

"Untuk yang 8 nama itu, jangan ada media yang sekali-kali tulis nama-nama itu dan hanya nebak-nebak," tegas Jokowi saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu, (22/10/2014).

Jokowi menyayangkan media yang menulis 8 calon menteri tersebut, bila berasal dari sumber yang tidak jelas. Ia mencontohkan, ada salah satu media yang memberitakan 1 calon menteri yang tidak lolos di KPK.

Diduga, ucapan Jokowi tersebut menjurus kepada Muhaimin Iskandar di salah satu media, yang disebut mendapat tanda merah dari KPK dan PPATK. "Karena ada yang nulis dan keliru, saya satu-satu sampaikan ini," kata Jokowi.

Jokowi sendiri masih merahasiakan 8 calon menteri kabinetnya yang mendapat rapor merah di KPK dan PPATK. "Tidak bisa saya sebutkan," kata dia.

Atas pencoretan 8 nama tersebut, Jokowi mengaku, dirinya akan kembali mengajukan penggantinya untuk kembali ditelusuri KPK dan PPATK. ‎Walau belum bisa memastikan kapan susunan kabinet diumumkan, namun Jokowi memastikan, pengumuman tersebut akan disampaikan secepatnya.

"Ya, iya dong (mengajukan nama lain ke KPK dan PPATK). Saya hanya bisa katakan, secepatnya," pungkas Jokowi.

Belakangan Muhaimin disebut-sebut akan menduduki kursi Menko Kesra di menteri kabinet Jokowi-JK.

Namun beberapa hari lalu, Muhaimin mengaku tidak akan mengisi menteri kabinet Jokowi-JK dalam akun Twitter-nya. Ia lebih memilih mengurusi partainya agar Pemilu mendatang PKB meraih kursi parlemen lebih tinggi. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya