Ical Diultimatum 7 Calon Ketum, Munas Golkar Diprediksi 'Ramai'

Aburizal Bakrie dan jajaran DPP Partai Golkar mendapat ultimatum dari 7 calon ketum yang akan maju dalam Munas yang akan digelar pada 2015.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 09 Nov 2014, 12:02 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2014, 12:02 WIB
Strategi Ketua DPP Golkar Rebut Kursi Ketua Umum
Dengan strategi ini, Erlangga Hertanto berharap mendapatkan dukungan lebih dari 50 persen suara dan bisa menggantikan posisi Aburizal Bakrie

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tak sedap sedang menghinggapi internal Partai Golkar. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical beserta jajaran DPP Partai Golkar mendapat ultimatum dari 7 calon ketum yang akan maju dalam Musyawarah Nasional (Munas), yang rencananya digelar pada 2015 mendatang.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Mahyuddin mengatakan jika partainya bukan partai yang suka mengultimatum sesama kader. Ia pun menyarankan kepada 7 caketum itu untuk tidak saling mengancam dalam perebutan kursi ketua umum.

"Golkar partai dewasa, tidak (saling) ancam dan ultimatum. Golkar sudah 50 tahun," tegas Mahyuddin di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (9/11/2014).

Mahyuddin berujar, Ical memang dikabarkan dapat dukungan dari kader-kader di daerah untuk kembali maju jadi Ketum Golkar. Namun demikian, ia menambahkan, hal tersebut tergantung kesolidan dukungan kader.

"(Ical) kabarnya didukung kader daerah untuk maju kembali. Kalau daerah solid dan kompak, beliau kayaknya bersedia. Tapi kalau tidak semua solid, akan pikir lagi," ujar Mahyuddin.

Selain itu, menurut dia, Ical tidak berambisi dalam perebutan kursi ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut. Namun, ia kembali mengingatkan, Ical akan maju jika dukungan dari daerah solid.

"Tidak ada ambisi, tapi kalau diminta akan maju. Selain itu ada 7 caketum, Munas akan ramai," ucap Mahyuddin.

Di tempat yang sama, Waketum Golkar lainnya Fadel Muhammad mengatakan, ultimatum yang dilontarkan 7 caketum Golkar tak perlu dipermasalahkan. "Nggak apa-apa mereka katakan itu, itu hak mereka," kata Fadel singkat.

7 Caketum Golkar yakni Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang Kartasasmita, Zainuddin Amali, MS Hidayat, dan Hajriyanto Y Thohari memperingatkan soal aturan pemilihan Ketum Golkar.

Mereka meminta, pemilihan ketum nantinya harus berlangsung demokratis termasuk soal persyaratan pencalonan ketum sudah diatur dalam AD/ART sehingga tidak perlu ada tambahan atau pengurangan syarat.

Berikut ultimatum yang dikeluarkan ke-7 Caketum Golkar tersebut untuk Ical dan DPP Partai Golkar:

1. Meminta pada Ketum dan DPP Partai Golkar, sebelum menyelenggarakan Rampinas ke-7, segera mengadakan rapat pleno DPP Partai Golkar, guna menentukan waktu dan tempat penyelenggaraan Rapimnas juga mengesahkan panitia Rapimnas ke-7 dan materi-materi yang akan dibawa ke Rapimnas.

2. Dalam mempersiapkan penyelenggaraan Munas ke-9, DPP Golkar harus mengadakan rapat pleno untuk memutuskan perihal waktu dan tempat pelaksanaan juga mengesahkan kepanitiaan Munas ke-9 dan menyiapkan segala materi yang akan dibawa ke dalam forum Munas tersebut.

3. Penetapan syarat-syarat calon ketum umum dan tahapan pencalonannya harus sesuai dengan AD/ART Partai Golkar dan diputuskan dalam forum Munas Partai Golkar, sehingga tidak perlu ada tambahan atau pengurangan persyaratan yang sifatnya mengada-ada.

4. Dalam rangka pencalonan ketua umum di dalam forum Munas ke-9 Partai Golkar yang akan mendatang, kami kembali mendesak untuk dilaksanakan secara adil, terbuka, sportif dan sehat sesuai prinsip demokrasi.

5. Apabila hal-hal tersebut tidak diindahkan oleh Ketum dan DPP Partai Golkar, maka kami tak ikut bertanggung jawab atas segala dampak-dampak dan konsekuensinya. (Riz)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya