Ini Bekal Ketua DPP Golkar Airlangga Hartarto Masuk Bursa Ketum

Ketua DPP Airlangga Hartarto mengatakan maju untuk memperbaharui dan membuat Partai Golkar lebih progresif artinya alih generasi.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Nov 2014, 06:30 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2014, 06:30 WIB
Ini Bekal Erlangga Maju Menjadi Ketua Umum Golkar
Ketua DPP Erlangga Hertanto mengatakan maju untuk memperbaharui dan membuat Partai Golkar lebih progresif artinya alih generasi.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto berencana maju menjadi ketua umum partai berlambang pohon beringin itu. Saat bertandang ke Kantor Liputan6.com, Jakarta, Rabu (5/11/2014), Airlangga mengungkapkan sejumlah persiapan dan amunisinya untuk merebut posisi tertinggi di Golkar.

Menurut Airlangga, bekalnya untuk masuk ke gelanggang pemilihan ketua umum lebih dari cukup. Dia tidak hanya berpengalaman di parlemen selama 10 tahun, tapi juga telah berkarier di partai dari tingkat rendah hingga berhasil menjadi ketua DPP.

Tak hanya itu, Airlangga juga menyebut aktivitasnya di sejumlah organisasi masyarakat, termasuk menjadi bagian dari majelis wali amanat perguruan tinggi. Bekal lainnya yang tak kalah penting, yakni dukungan teman-teman seangkatannya agar politisi yang pernah duduk di Komisi VI dan VII DPR itu maju menjadi calon ketua umum. Meski tak secara khusus, Airlangga juga menyebut mendapat dukungan dari politisi senior Golkar, Akbar Tandjung.

"Tentunya wajar berikutnya itu adalah ketua umum. Karena posisi sekarang kan ketua DPP," kata Airlangga.

Dia mengungkapkan, keputusannya untuk maju dalam bursa pemilihan ketum untuk mewakili generasi muda dan tentunya mengubah wajah Golkar.

"Memang tujuan utamanya adalah untuk memperbaharui dan untuk membuat Partai Golkar lebih progresif artinya alih generasi, progresif artinya lebih cepat, dekat dengan pemilih, dekat dengan generasi yang menjadi potensi pemilih di 2019."

Pembaharuan ini penting, lanjut Airlangga, karena dalam pemilu tahun ini persentase perolehan suara Golkar tidak lebih baik dibandingkan pemilu sebelumnya. "Walaupun Partai Golkar dapat tambahan suara 3,5 juta suara, tapi dari segi persentasi tetap 14,75%."

Tak hanya itu, Airlangga juga menilai, dalam kepemimpinan Aburizal Bakrie di 5 tahun terakhir, jumlah perolehan kursi Golkar di parlemen turun dibandingkan saat Golkar dipimpin oleh Akbar Tandjung atau Jusuf Kalla.

"Nah tren ini harus dibalikkan, tren balik ini membutuhkan suatu paradigma baru, perlu pemikiran baru dan perlu strategi baru, nah ini yang menjadi dorongan bagaimana supaya ke depan angka kursi ini bisa meningkat kemudian capaian nanti untuk pengajuan sebagai capres dan cawapres itu bisa dikawal. Ini tantangan Partai Golkar ke depan," papar dia.

Airlangga akan maju dalam pemilihan ketum Golkar yang rencananya dilaksanakan awal tahun depan. Dia tak khawatir akan bersaing dengan sejawatnya seperti Agus Gumiwang Kartasasmita atau Priyo Budi Santoso yang juga menyatakan akan maju dalam bursa pemilihan nanti. Termasuk dengan Aburizal Bakrie sekalipun.

"Ketua umum yang lagi posisi menjabat ini kan pasti diuntungkan, tapi sampai hari ini belum resmi dinyatakan. Jadi sebelum resmi dinyatakan, saya akan terus mempersiapkan diri menjadi ketum," tandas Airlangga. (Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya