Makna Hari Pahlawan Bagi Sejumlah Menteri Jokowi-JK

Makna pahlawan kini bukan hanya orang yang mengangkat senjata dan maju ke medan perang.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 10 Nov 2014, 11:26 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2014, 11:26 WIB
Imam Nahrawi
Imam Nahrawi (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Perayaan ‎Hari Pahlawan 10 November dimaknai berbeda. Bahkan, makna pahlawan kini bukan hanya orang yang mengangkat senjata dan maju ke medan perang, melainkan mereka yang membuat dirinya bermanfaat bagi orang lain.

"Harus memberikan manfaat untuk dirinya, keluarga dan masyarakat, jangan jadi sampah di masy‎arakat," tutur Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di TMP Kalibata, Jakarta, Senin (11/10/2014).

Menurut Imam, semua orang memiliki potensi dan daya untuk berguna bagi orang lain. Hal itu bisa dilakukan selama memiliki kemauan kuat untuk maju.

"‎Kita harus melihat semua orang mampu melakukan hal yang terbaik, kita mulai berbaik sangka pada siapapun, itu lah pahlawan," tutur dia.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yudi Chrisnandi mengatakan, Hari Pahlawan seharusnya menjadi inspirasi bagi generasi muda, karena masa sekarang ini lahir dari darah dan keringat para pahlawan yang berkorban.

"Indonesia yang hebat sekarang ini berasal dari jasa-jasa pahlawan kita yang penuh pengorbanan. Sekarang kita sudah sampai pada perjuangan yang mengedepankan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan," jelasnya.

Politisi Hanura itu menerangkan, semangat kebersamaan harus menjadi pondasi persatuan Indonesia di masa yang akan datang. Ia menggarisbawahi Indonesia tak boleh lagi terpenjara dalam isu rasisme.

"Pondasi persatuan Indonesia sudah ditunjukkan oleh pahlawan, mereka tidak mengenal suku, agama, ras, ataupun golongan. Mereka bersama terus berjuang demi tegaknya kemerdekaan dan berdirinya Negara Indonesia," tandas Yudi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya