Liputan6.com, Jakarta - Plt Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama memimpin Upacara Hari Pahlawan di Monas, Jakarta. Pada kesempatan itu, Ahok pun menyampaikan makna pahlawan baginya.
Ahok mengatakan, di zaman sekarang pahlawan tak hanya perang melawan musuh seperti kemerdekaan dulu. Pahlawan bagi dia adalah ketika seseorang berani melawan penindasan.
"Orang yang melawan kezaliman itu pahlawan buat saya. Ketika dunia ini mengatakan yang salah jadi bener kamu harus berdiri itu pahlawan. Siapa pun yang berani menyuarakan orang-orang tertindas berani membela hak orang dizalimi itu pahlawan," kata Ahok usai memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan di Monas, Senin (10/11/2014).
Tema yang diangkat pada hari pahlawan 2014 ini adalah 'Pahlawanku Idolaku'. Tema itu dianggap sebagai cerminan bagi anak muda. Idola, sambung Ahok, bukan hanya berasal dari kalangan hiburan yang belakangan gandrung. Menurut dia, Pahlawan yang memperjuangkan bangsa juga layak dijadikan idola.
"Kayak anak muda, kamu buang sampah pada tempatnya aja saat semua orang buang sampah sembarangan itu pahlawan, saat orang tawuran berantem dia bilang tidak itu dia pahlawan, semua orang madol nggak mau belajar dia mau belajar pahlawan," jelas Ahok.
"Dulu waktu kuliah, semua orang gele (hisap ganja) misalnya, kita sekelompok orang nggak mau gele misalkan, itu pahlawan bagi kami. Semua orang paksa kita ngerokok kita menolak diancam kita lawan itu pahlawan. Saat ada nge-bully orang kita lawan itu pahlawan. Zaman ini begitu," tutur Ahok.
Sejauh ini Ahok memang belum menentukan adanya tokoh Betawi yang menjadi pahlawan pada 2014 ini. Tapi, usai peringatan Hari Pahlawan itu, ia pun mengakui satu sosok pahlawan untuk dirinya.
"Di kehidupan saya ya orangtua saya dong," tutup Ahok. (Mut)