Liputan6.com, Jakarta - Presentasi bahasa Inggris bercampur logat Jawa ala Presiden Jokowi di CEO Summit Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) di Beijing, Tiongkok berjalan mulus tanpa contekan. Langkah pertama Jokowi sebagai Presiden di kancah internasional pun menuai kagum.
Seperti yang diungkapkan Presiden East-West Center, organisasi yang berfokus pada dunia pendidikan dan penelitian Charles E Morisson. Charles memuji, pidato Jokowi soal tawaran investasi berjalan sangat baik dengan bahasa Inggris yang simpel, menggunakan pointer-nya sendiri.
"Jokowi spoke at CEO Summit in excellent, simple Eng, no notes, using own pointer and ppt control, focused on investmt opps.@APEC_CEOsummit," kicau Charles E Morisson dalam akun Twitter-nya, @charmorrison yang Liputan6.com kutip, Selasa (11/11/2014).
Lalu ada Ben Rhodes, Deputi Penasihat Keamanan Nasional untuk Komunikasi Strategis untuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Dia mengatakan, Presiden Obama menjalin hubungan bilateral pertamanya dengan Indonesia (sejak pemerintahan Presiden Jokowi) -- yang merupakan rekan strategis bagi AS -- di China. Dan Presiden Jokowi telah memulainya dengan mengesankan.
"POTUS (President of The United States) had a good first bilat here in China with Indonesia - a key strategic partner for the US. Pres Joko Widodo is an impressive reformer," tulis Ben dalam akunnya, @rhodes44.
Sementara dari dalam negeri, politisi PKS yang juga Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tak mau ketinggalan menyimak pidato Jokowi.
"Tapi juga akan memberikan orang luar cara pandang tentang presiden kita dan Indonesia secara umum. #PidatoAPEC," kicau Fahri.
Ini merupakan yang kali pertama bagi Jokowi menggunakan bahasa internasional di hadapan pemimpin dunia dan pebisnis di negara lain. Dalam video berdurasi 13 menit tersebut, Jokowi menjelaskan soal profil Indonesia, seperti jumlah pulau, luas wilayah, dan potensi Tanah Air.
Baca Juga
Presiden Jokowi juga menjelaskan kebijakannya untuk mengalihkan subsidi BBM yang sangat besar ke sektor-sektor produktif misalnya pertanian dan perikanan. Dia berkali-kali mengajak para pemimpin dunia dan CEO sejumlah perusahaan untuk berinvestasi di Indonesia. (Mut)
Advertisement