Massa Hizbut Tahrir di Madiun dan Jombang Tolak Kenaikan BBM

Massa ormas Islam Hizbut Tahrir Indonesia di sejumlah daerah mendesak pemerintah membatalkan rencana itu.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Nov 2014, 02:53 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2014, 02:53 WIB
Demo-BBM2
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Madiun - Unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terus meluas. Memilih lokasi di alun-alun Kota Madiun, Jawa Timur, massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) membentangkan sejumlah spanduk dan poster berisi penolakan terhadap rencana kenaikan harga BBM.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Jumat (14/11/2014), dalam aksi damai setelah salat Jumat, HTI menilai saat ini adalah waktu yang tidak tepat , menaikkan harga BBM mengingat harga kebutuhan pokok sudah naik. Jika tetap dinaikkan, ormas ini menilai pemerintah sudah menyengsarakan rakyat.

Aksi yang sama juga dilakukan massa HTI Jombang di depan kantor DPRD. Didukung anggota DPRD dari Fraksi PKB, mereka mengecam kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM.

Alasannya selain menyengsarakan rakyat kecil, kenaikan harga barang kebutuhan sudah lebih dulu naik dan akan naik lagi setelah harga BBM benar-benar naik.

Di Tangerang Selatan, Banten, unjuk rasa massa HTI diawali konvoi kendaraan menuju kantor walikota di Jalan Siliwangi. Aksi ini sempat mengganggu arus lalu lintas, karena konvoi kendaraan nyaris memakan semua badan jalan.

Dalam orasinya pendemo menolak kenaikan harga BBM dan mendesak pemerintahan Jokowi membatalkan rencana itu. Sebab jika harga BBM naik dapat memicu kenaikan barang kebutuhan lain sehingga menyengsarakan rakyat. (Ado)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya