Pangdam Jaya Tegaskan Jakarta Aman Jelang Pelantikan Ahok

Prajurit dari Kodam Jaya beserta jajarannya siap membantu kepolisian dalam mengamankan pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 17 Nov 2014, 12:20 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2014, 12:20 WIB
Ribuan Personel TNI Apel Gabungan Jelang Putusan MK
Apel tersebut digelar untuk mengecek kesiapan pasukan TNI dalam mengamankan proses sidang putusan gugatan pilpres oleh MK pada Kamis (21/8/14) siang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo memimpin apel kesiapsiagaan pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dan banjir di Lapangan Mapolda Metro Jaya. Dalam amanatnya, Agus mengingatkan anggota untuk mewaspadai potensi ganguan keamanan.

"Hingga saat ini Kamtibmas di Ibukota relatif aman, kondusif. Dinamika politik cukup memanas, ada penolakan ormas. Ini perlu dicermati agar potensi gangguan dikelola sehingga tidak jadi gangguan nyata," kata Agus di Mapolda Metro Jaya, Senin (17/11/2014).

Agus mengatakan, prajurit dari Kodam Jaya beserta jajaran siap membantu kepolisian dalam mengamankan pelantikan gubernur nantinya. Tak kurang dari 10 ribu personel diterjunkan untuk menjaga keamanan acara.

"Dalam menghadapi pelantikan Gubernur DKI Jakarta yang akan dilaksanakan, maka Polda Metro Jaya, di-backup Kodam Jaya, dan Pemda DKI, akan menerjunkan sebanyak 10.184 personel gabungan untuk amankan jalannya prosesi pelantikan yang dimaksud," lanjut Agus.

Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan, upacara gabungan semacam ini sangat penting untuk menjaga soliditas antar kesatuan. Sehingga dapat melakukan pengamanan dengan baik saat pelantikan berlangsung.

"Ini merupakan bentuk kesiapan aparatur untuk memberikan pelayanan keamanan dan kenyamanan kepada kelompok masyarakat tertentu yang akan sampaikan unjuk rasa," ujar Agus.

Dalam menjaga pengamanan, sambung jenderal bintang 2 itu, TNI dan Polri harus tetap bersikap profesional, tegas, tapi tetap simpatik dan harmonis. "Saya tekankan hindari perbuatan yang dapat menimbulkan provokasi, jangan jadi pemicu keributan," tutup Agus. (Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya