Liputan6.com, Makassar - Aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berlangsung hingga malam hari di sepanjang Jalan Urip, Sumoharjo, Makassar.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (18/11/2014), tembakan air mata dilepaskan polisi setelah kesulitan membubarkan aksi mahasiswa Universitas 45.
Kendati demikian, bukannya bubar para mahasiswa malah berlarian ke kawasan pemukiman penduduk dan melakukan pembalasan dengan melempari polisi dengan batu.
Tindakan tegas polisi tidak hanya karena mereka berunjuk rasa hingga malam hari. Para mahasiswa di kampung halaman Wakil Presiden Jusuf Kalla ini juga merusak berbagai fasilitas umum termasuk Kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.
Sementara itu, Universitas Muslim Indonesia juga turut membalas tembakan gas air mata Polisi dengan kembang api.
Hingga pukul 21.00 waktu setempat, suasana Jalan Urip Sumoharjo saat pembubaran sempat mencekam. Polisi pun bertindak tegas karena mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) memblokade jalan di depan kampus sehingga akses jalan menuju Bandara Hasanuddin terganggu.
Agar aksi tidak berlanjut, polisi mengurung mereka di dalam kampus. Sehingga pada pukul 21.00 malam waktu setempat aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM mereda. (Mar/Riz)