Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, rapat pleno di Kantor DPP Partai Golkar secara resmi membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar.
"Kita sepakat Partai Golkar harus dipertahankan eksistensinya, kita harus melakukan perubahan yang bisa bawa nama baik ke tujuan yang kita harapkan," kata Agung dalam rapat pleno di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (25/11/2014).
"Berdasarkan usul peserta rapat, saya menyimpulkan dibentuk dan ditetapkan Presidium Penyelemat Partai Golkar yang akan saya pimpin langsung," tegas Agung.
Sesaat sebelumnya, rapat pleno di DPP Partai Golkar ini dipimpin oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Theo L Sambuaga. Pada kesempatan itu dia mengatakan, rapat pleno memutuskan hasil Rapimnas Golkar di Yogyakarta menyepakati Munas IX diselenggarakan pada 30 November 2014.
Theo lalu menutup rapat pleno dan meninggalkan ruangan rapat tanpa meminta persetujuan peserta rapat. Seketika itu mayoritas peserta rapat berteriak interupsi dan menyatakan Theo otoriter karena mengambil keputusan sepihak.
Setelah Theo keluar ruangan, Agung diminta mengambil alih pimpinan rapat pleno. Pada kesempatan itu peserta mengusulkan dibentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar yang ditetapkan saat itu juga.
Munas Tandingan
Agung mengatakan, Presidium Penyelamat Partai Golkar yang akan dipimpin bakal beranggotakan antara lain Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Y Thohari, Zainuddin Amali, Agus Gumiwang, Lauren Siburian, Yoris Raweyai, Agun Gunandjar, dan Ibnu Munzir.
"Tugas presidium ini singkat saja, yaitu menyelenggarakan munas selambatnya Januari 2015 di Jakarta, serta merehabilitasi hak keanggotaan yang dipecat seperti Agus Gumiwang, Nusron Wahid, serta Poempida Hidayatullah," tegas Agung.
Pada kesempatan itu juga ditetapkan, Ketua Penyelenggara Munas IX Partai Golkar adalah Ketua Mahkamah Golkar Muladi dan steering committee atau SC munas Ibnu Munzir dan organizing committee atau OC munas Jasri Marin.
Rapat pleno penetapan Munas IX Partai Golkar yang dimulai sejak Senin 24 November ini, sempat diwarnai kericuhan ketika sekelompok orang yang mengaku anggota Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) memaksa masuk ke ruang rapat pada Senin malam 24 November.
Massa yang dipimpin mantan Ketua AMPG Yoris Raweyai itu meminta Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical mengklarifikasi terkait percepatan pelaksaan Munas IX Partai Golkar. Namun permintaan itu tidak dituruti dan rapat pleno diskors atau ditunda sampai hari ini.
Akibatnya, rapat pleno lanjutan hari ini terjadi bentrok antara massa AMPG pimpinan Yoris dan massa yang mengklaim anggota resmi AMPG pimpinan Ahmad Dolly Kurnia.
Sementara hasil Rapimnas Golkar mengubah jadwal munas yang awalnya Januari 2015 menjadi akhir November 2014. Banyak yang menduga, percepatan Munas tersebut akan membuat Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical kembali terpilih.
Baca Juga
Suhu politik memanas di internal Partai Golkar setelah beredar kabar Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical maju kembali mencalonkan sebagai ketua umum.
Selain Ical, ada 7 nama yang sudah menyatakan diri dalam bursa calon ketua umum Partai Golkar, yakni Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang Kartasasmita, Zainuddin Amali, MS Hidayat, Hajriyanto Y Thohari, dan Airlangga Hartarto. (Rmn/Sss)
Advertisement