2 Anggota Brimob Ditembak di Puncak Papua

2 anggota Brimob itu awalnya sedang mempersiapkan Natal bersama dan mengambil tenda di sekitar kantor bupati.

oleh Katharina Janur diperbarui 03 Des 2014, 10:59 WIB
Diterbitkan 03 Des 2014, 10:59 WIB
Senjata Penembakan AKBP Pamudji, Polisi: Milik Brigadir S
Kendati, polisi masih menyelidiki keberadaan senjata di samping jenazah AKBP Pamudji itu.

Liputan6.com, Jayapura - Sebanyak 2 anggota Brimob yang bertugas di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, ditembak kelompok kriminal bersenjata. Penembakan dilakukan di depan kantor bupati setempat.

Kapolda Papua Irjen Yotje Mende membenarkan kejadian tersebut. Namun dia belum dapat memberikan komentar lebih lanjut karena masih terus menerima perkembangan yang terjadi pascapenembakan.

"Benar tertembak. Saya sudah dapat informasinya, namun kami terus berkoordinasi. Nanti ya, saya sampaikan lagi," ucap dia seraya mematikan telepon genggamnya, Papua, Rabu (3/12/2014).

Salah seorang warga setempat, Hilda mengatakan, 2 anggota Brimob itu awalnya sedang mempersiapkan Natal bersama dan mengambil tenda di sekitar kantor bupati itu.

"Ada senjata yang dirampas oleh kelompok ini. Makanya, polisi langsung melakukan penyisiran dan menyebabkan Ilaga mencekam," kata Hilda.

Beberapa waktu lalu, Polda Papua menangkap 2 pentolan kelompok kriminal bersenjata yang biasa beroperasi di Lanny Jaya dan Puncak Jaya. Keduanya kerap melakukan serangkaian penembakan dan perampasan senjata.

Mereka adalah Rambo Wenda (27) dan Derius Wonda alias Rambo Tolikara (34). Duo rambo ditangkap bersama dengan 5 anak buahnya saat sedang berada di Hotel Boulevard Jalan Patimura, Wamena-Kabupaten Jayawijaya, Minggu 26 Oktober 2014 sekitar pukul 13.00 WIT.

Juru bicara Polda Papua, Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan, kelompok ini diduga kuat terlibat dalam sejumlah perampasan senjata dan penembakan anggota TNI dan Polisi yang bertugas di Lanny Jaya, Puncak dan Puncak Jaya. (Yus)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya