Saat Perampokan, 2 Taksi Express Asli Tak di Lokasi Kejadian

Express Group gerah dengan tudingan sebagai taksi yang digunakan untuk merampok penumpang.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 04 Des 2014, 16:51 WIB
Diterbitkan 04 Des 2014, 16:51 WIB
Ilustrasi penjambretan taksi
Ilustrasi penjambretan taksi

Liputan6.com, Jakarta - Express Group gerah dengan tudingan sebagai taksi yang digunakan untuk merampok penumpang. Dalam seminggu, 2 peristiwa terjadi dan melibatkan taksi putih.

Kedua korban sudah melaporkan kepada polisi. Kedua korban menyatakan taksi yang ditumpangi berstiker Express dengan nomor lambung DP 8012 dan DP 8015.

Namun, Direktur Operasional Express Group Herwan Gozali mengungkap, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan jalur kedua taksi itu setelah mendapatkan nomor lambung dari kepolisian. Hasilnya, kedua taksi itu tidak berada di lokasi kejadian.

"Pada Kamis 28 November, DP 8015 dengan korban RW naik dari apartemen di kawasan Mega Kuningan sekitar pukul 23.00 WIB. Di jam yang sama, DP 8015 sedang berada di Jalan Benda, Kebayoran Baru," kata Gozali di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (4/12/2014).

Begitu juga dengan taksi dengan nomor lambung DP 8012. Saat kejadian, korban naik dari kawasan SCDB Sudirman menuju ke Casablanca Residence di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

"Sekitar pukul 20.00 WIB saat kejadian, taksi DP 8012 sedang berada di Landmark Sudirman mengarah ke Kota. Dan mengarah pulang ke pool di Joglo," lanjut Dia.

Karena kedua nomor lambung taksi ini sudah sangat ramai dibicarakan di berbagai media sosial, kata Gozali, kedua taksi itu dibawa untuk menjelaskan pada masyarakat taksi ini aman.

"Sehingga kami membawa 2 unit taksi yang disinyalir membawa korban. Kami juga hadirkan beberapa pihak agar yang menjadi pembicaraan selama ini bisa kita clear-kan," tutup Gozali.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya