Liputan6.com, Malang - Kementerian Sosial menilai data warga pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) perlu divalidasi ulang. Lantaran data yang ada saat ini dianggap sudah usang, hasil validasi 2011 silam.
"Dikhawatirkan sudah tidak akurat, salah sasaran karena datanya sudah lama hasil validasi 2011," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa usai memberi kuliah tamu di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Kamis (4/12/2014).
Khofifah menjelaskan, data pemegang KPS itu dijadikan acuan penerima Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Yakni dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM. Karena itu, dibutuhkan validasi data lagi agar penerima program tepat sasaran.
Rencananya, lanjut Khofifah, validasi data tersebut dilakukan 2015 mendatang. Kementerian Sosial akan menggunakan dana cadangan risiko perlindungan sosial sebesar Rp 5 miliar. Sehingga proses validasi data bisa dilaksanakan lebih cepat, yakni Januari 2015. Sebab, jika menggunakan anggaran APBN Perubahan bisa lebih lambat.
"Kalau slot anggaran dari cadangan risiko perlindungan sosial bisa digunakan, kami target data selesai tervalidasi pada 12 Desember 2015 mendatang," ucap Khofifah.
Menurut Khofifah, data pemegang KPS berbasis rumah tangga, sehingga pemegang KPS juga berhak menerima Kartu Indonesia Sehat (KIS). Sedangkan bagi anggota keluarga yang masih usia sekolah bisa mendapat Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Khofifah menambahkan, total data pemegang KPS sebanyak 15,5 juta keluarga. Pemegang KPS akan bertambah seiring dengan masuknya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) pada 2015 mendatang. Saat ini pemegang PMKS sebanyak 1,7 juta yang berbasis individu, bukan keluarga.
"Jangkauan KPS akan diperluas lagi karena pemegang PMKS kita masukkan juga," tandas Khofifah. (Rmn)
Mensos: Data Sudah Lama, Pemegang KPS Harus Divalidasi
Menurut Mensos Khofifah Indar Parawansa data pemegang KPS berbasis rumah tangga, sehingga pemegang KPS juga berhak menerima KIS.
diperbarui 05 Des 2014, 06:28 WIBDiterbitkan 05 Des 2014, 06:28 WIB
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa masyarakat punya kekuatan besar untuk melindungi anak dari kekerasan seksual.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Arti E-Commerce: Panduan Lengkap Memahami Perdagangan Elektronik
Apa Itu ETF Crypto: Panduan Lengkap Investasi Cryptocurrency Berbasis ETF
Cara Mengatasi Feses Berwarna Hitam: Panduan Lengkap dan Solusi Efektif
Bukan Mitos! Ju Ji Hoon Punya Asam Urat dan Kolesterol Tinggi, Encoknya Kambuh Saat Syuting
Dikenal Pendendam, 6 Zodiak Ini Susah Melupakan Kesalahan Orang Lain
Juventus Ketagihan Rekrut Pemain Chelsea di Januari 2025
Bisakah PPPK Paruh Waktu Diangkat Jadi PPPK?
Wisma Habibie dan Ainun Dibuka Akhir Pekan Ini, Simak Cara Berkunjung Secara Gratis
Waspada Penipuan Investasi Bodong, Kenali Ciri-ciri dan Cara Mencegahnya
6 Potret Isi Angpau Berupa Pertanyaan Ini Nyeleneh, Bukan Senang Malah Kepikiran
Jelang Akhir Pekan Jumat 31 Januari 2025, Periksa Lagi 26 Titik Ganjil Genap Jakarta
Ivan Gunawan Nikmati Perjalanan Umrah Selama 9 Hari: Benar-Benar Fokus Ibadah