Tolak Perppu Pilkada, Golkar Tambah Musuh?

Belum usai dualisme di tubuh Partai Golkar, kini sang ketua umum, Ical mengarahkan partainya untuk menolak Perppu Pilkada.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 05 Des 2014, 16:30 WIB
Diterbitkan 05 Des 2014, 16:30 WIB
Aburizal Bakrie atau Ical
Aburizal Bakrie atau Ical membuka Munas Partai Golkar di Nusa Dua, Bali. (Antara Foto/Puspa Perwitasari)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar tak henti menuai sensasi. Belum usai polemik soal dualisme di tubuh parpol itu, kini sang ketua umum, Aburizal Bakrie atau Ical mengarahkan partainya untuk menolak Perppu Pilkada yang dilahirkan mantan Presiden SBY dan telah disepakati bersama.

Karena keputusan itu, musuh Partai Golkar dinilai bakal bertambah. Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adrian Sopa mengatakan, sebelum menolak Perppu Pilkada, Ical sudah berhadapan dengan 2 lawan. 2 Sosok itu adalah Agung Laksono dan Wapres Jusuf Kalla.

"Kita tahu, Agung Laksono berseberangan dengan Ical. Dia bahkan ingin membuat Munas Golkar tandingan dan mendukung pemerintah. Sedangkan JK, juga sedang dalam usaha menarik Golkar untuk mendukung pemerintah dan menguasai parlemen," kata Adrian di Jakarta, Jumat (5/12/2014).

Kini, kata dia, Ical akan berhadapan dengan SBY dan Partai Demokrat.

"Golkar akan berhadapan dengan SBY dan Partai Demokrat. Golkar dinilai sebagai pengkhiatan perjanjian. Belum lagi, sikap publik yang sudah jelas pilkada melalui DPRD membuat Golkar bisa menjadi common enemy (musuh bersama)," tandas Adrian.

Dalam survei LSI, 82,70% masyarakat menyayangkan sikap politik Golkar menolak Perppu Pilkada. Sedangkan, hanya 9,30% masyarakat yang menilai keputusan Golkar sudah benar.

Survei dilakukan pada 3-4 Desember 2014 dengan quickpool. Survei melibatkan 1.200 responden dengan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,9%.

Sebelumnya, langkah Ical mengarahkan partainya untuk menolak Perppu Pilkada ini membuat sejumlah parpol meradang. Padahal, SBY mengatakan, Perppu Pilkada itu telah disetujui bersama 5 parpol lainnya. Karena itulah, langkah politik Partai Golkar kini menuai kecaman. Partai Golkar dinilai menciderai kesepakatan yang dibangun Demokrat dengan Koalisi Merah Putih (KMP).

Survei dilakukan pada 3-4 Desember 2014 dengan quickpool. Survei melibatkan 1.200 responden dengan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,9%. (Ndy/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya