Korban Kekerasan PRT Medan Cici Sempat Buat Bingung Tetangga

Alamat yang digunakan Ruswidiawati adalah rumah Cici di Perum Pasadena, Jalan Candi Tembaga Selatan RT 12 RW 5 Nomor 987, Semarang.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 07 Des 2014, 02:49 WIB
Diterbitkan 07 Des 2014, 02:49 WIB
Ilustrasi Kekerasan dan Penganiayaan
Ilustrasi Kekerasan dan Penganiayaan

Liputan6.com, Semarang - Sejumlah warga di Jalan Candi Tembaga, Perum Pasadena, Semarang, Jawa Tengah mendadak kebingungan saat seorang polisi datang dan menanyakan alamat seorang bernama Cici.

Padahal pertanyaan polisi yang dimaksud adalah Cici yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga atau PRT di Medan. Belakangan diketahui bahwa identitas yang digunakan saat melamar pekerjaan adalah milik adiknya. PRT yang bernasib tragis itu sendiri bernama Hermini Ruswidiawati.

Alamat yang digunakan Ruswidiawati adalah rumah Cici di Perum Pasadena, Jalan Candi Tembaga Selatan RT 12 RW 5 Nomor 987, Semarang. Sudah sekitar setahun, rumah bercat pink itu tak lagi dihuni Cici dan dikontrakkan.

Menurut salah satu tetangga Cici, Nyonya Agung, Kamis lalu ada seorang pria yang mengaku diperintah polisi dari Medan untuk mencari rumah Cici yang bekerja sebagai PRT yang meninggal di Medan.

Nyonya Agung pun bingung karena memang pernah ada warga bernama Cici, namun bekerja di Bina Marga dan sampai saat ini masih hidup.

"Cici itu ya kerja di Bina Marga. Kemudian saya minta memastikan alamatnya," kata Nyonya, Semarang, Sabtu (6/12/2014).

Akhirnya pencarian dilanjutkan dan diketahui bahwa Cici masih hidup. Cici sendiri mengaku bahwa identitasnya memang sengaja dipinjamkan kepada kakaknya, saat melamar kerja sebagai PRT. Namun ia sudah tak tinggal di rumah itu lagi.

"Memang kakak adik kandung. Jadi ceritanya identitas dipinjamkan. Tapi mereka tidak tinggal serumah," ujar Nyonya.

Mendengar kabar kakaknya tewas dibunuh, Cici dan keluarganya langsung berangkat ke Medan pada Jumat kemarin. Jenazah Ruswidiawati telah diangkat dari makam untuk diotopsi.

Jenazah Ruswidiawati (54) ditemukan pada 31 Oktober di pinggir jalan di Barusjahe, Karo, Sumatera Utara. Karena tak ada keluarga yang merasa kehilangan, polisi kemudian menguburkan jenasah Ruswidiawati.

Belakangan setelah terungkap kasus penganiayaan yang dilakukan tersangka Syamsul terhadap para PRT di rumahnya, terungkap ada PRT yang tewas dianiaya Syamsul di rumahnya Jalan Beo 17 dan mayatnya dibuang ke Karo. (Rmn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya