Ahok Tak Larang Gunakan Kurikulum 2013

Ahok meminta Kadisdik DKI Jakarta Lasro Marbun, untuk segera membuat aturan bila memang pemerintah pusat mengganti Kurikulum 2013.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 08 Des 2014, 14:01 WIB
Diterbitkan 08 Des 2014, 14:01 WIB
Basuki Tjahaja Purnama
Basuki Tjahaja Purnama (Liputan6.com/Andrian Martinus Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Walau dianggap sangat memberatkan para peserta didik dan guru pengajar, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku mempersilakan sekolah-sekolah di Jakarta bila tetap ingin menggunakan Kurikulum 2013 sebagai pedoman dalam kegiatan belajar-mengajar.

Ahok mengaku juga tak akan melarang sekolah yang telah terlanjur menerapkan Kurikulum 2013.

"‎‎Sekolah dan guru siap-siap saja saya rasa, silakan Kurikulum 2013. Toh, itu memang juga bagus. Menteri Pendidikan kan menghentikan bukan karena tidak bagus," ujar Ahok di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin, (8/12/2014).

Ia pun meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun, untuk segera membuat aturan bila memang pemerintah pusat benar-benar mengganti Kurikulum 2013 tersebut.

Namun, aturan tersebut, menurutnya tidak boleh melarang sekolah yang telah memutuskan tetap menggunakan kurikulum yang dibuat menteri pendidikan era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"‎Untuk Jakarta ya silakan, atur saja. Siap silakan, kalau nggak siap ya silakan kembali ke Kurikulum 2006, kita sih silakan saja," ucap Ahok.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun di tempat berbeda mengatakan, saat ini sudah banyak sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Dari total seluruh sekolah dasar, sebanyak 2.058 SD negeri telah menerapkan kurikulum tersebut.

"‎Yang baru satu semester itu baru ada 2.058 itu yang negeri. Secara keseluruhan, SD 755 sekolah yang swasta, SMP masih diinvestaris," urai Ahok.

Terkait adanya anggapan yang menganggap penghapusan Kurikulum 2013, nantinya justru akan membuat para peserta didik menjadi lebih malas, karena jam belajar sekolah kembali berkurang, Lasro pun langsung membantah anggapan tersebut.

"Tidak juga. Moto pembelajarannya sama. Biar jam belajarnya lebih sebentar, tapi dikasih PR (pekerjaan rumah) banyak kan dia tidak bisa santai-santai juga," tegas Lasro. (Tnt/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya