Menko Polhukam Tedjo 'Cium' Ada Ratusan Penganut ISIS di Poso

Menko Tedjo Edhy mengatakan, laporan dari intelijen mengenai ISIS sudah direspon Presiden Joko Widodo.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 16 Des 2014, 11:13 WIB
Diterbitkan 16 Des 2014, 11:13 WIB
Tedjo Edhy Purdijatno
Tedjo Edhy Purdijatno (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi teror yang dilakukan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) semakin mengkhawatirkan. Tak hanya di beberapa negara timur tengah, Indonesia juga sudah menjadi sasaran perkembangan ISIS.

Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdjiatno mengatakan, pihak intelijen sudah menerima laporan adanya gerakan ISIS di Poso. Tak hanya diawaki WNI, warga negara asing juga sudah masuk ISIS di Poso.

"Teroris, data kami ada 110 WNA di Poso. Ini sangat digelisahkan. Gubernur Sulawesi Tenggara dan bupati sudah meminta bantuan untuk menyelesaikan ISIS di sana," kata Tedjo saat membuka Seminar Nasional TNI Angkatan laut di Balai Samudra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (16/12/2014).

Laporan dari intelijen ini juga sudah direspons Presiden Jokowi yang langsung meminta seluruh pihak terkait untuk melakukan langkah-langkah agar tidak ada terus berkembang dan mengganggu keamanan.

"Poso ini kan sudah banyak WNI maupun asing yang masuk di sana. Pak Presiden sudah meminta untuk diantisipasi agar tidak mengganggu pembangunan di sana. Ya ini sudah masuk laporan intelijen supaya diselesaikan dengan baik," ujar dia.

Pihaknya juga akan melakukan serangkaian langkah antisipatif, misalnya dengan pemeriksaan mendalam terhadap alumni ISIS. Sebab, dikhawatirkan mereka justru mengembangkan paham radikal ini.

"Saya rasa cukup banyak, nanti akan diinfokan kalau ada jumlah pasti. (Jumlahnya) Ratusan, sudah mulai bergerak ke sana dan akan bergerak ke sana. Akan kita lakukan pendalaman sehingga mereka tidak seenaknya keluar masuk bergabung dengan ISIS," tandas Tedjo. (Mvi/Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya