Kata Terakhir Penumpang AirAsia QZ8501: Goodbye Forever

Pria yang tak jadi ikut penerbangan QZ8501 mengungkapkan kata-kata terakhir yang terucap oleh temannya yang menjadi penumpang AirAsia.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 29 Des 2014, 14:00 WIB
Diterbitkan 29 Des 2014, 14:00 WIB
AirAsia
Purnomo yang tak jadi ikut penerbangan AirAsia QZ8501 (News.com.au)

Liputan6.com, Surabaya - Purnomo tak pernah menyangka jika pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 bakal menghilang. Raut muka sedihnya terpancar pada wajahnya saat berada di Bandara Internasional Juanda, Surabaya. Ia tak jadi naik pesawat untuk berlibur ke Singapura tersebut karena ada urusan. Tapi temannya menjadi salah satu penumpang kapal terbang jenis Airbus A320-200 yang kini masih dalam pencarian.

Kepada awak media, Purnomo mengungkapkan kata-kata terakhir yang terucap temannya sebelum pesawat QZ8501 yang ditumpangi terbang. Dia tak menyebutkan nama si teman yang ada di kapal terbang tersebut.

"Dia telepon saya dan berkata, 'Sampai berjumpa pada Tahun Baru dan Goodbye Forever (selamat tinggal untuk selamanya)'," ujar Purnomo, seperti dimuat News.com.au, Senin (29/12/2014).

Pria berkacamata itu mengaku tak mengerti apa maksud dari ucapan selamat tinggal selamanya tersebut. Beberapa saat kemudian, pesawat QZ8501 dikabarkan hilang kontak. "Dia sama keluarganya di pesawat itu," kata Purnomo, sambil menangis terisak. Namun ia tak menyebutkan siapa nama penumpang tersebut.

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura itu dipastikan hilang kontak dari radar Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Baru 41 menit mengudara, Airbus A320-200 yang membawa 162 orang lenyap tanpa jejak, bahkan tanpa menyisakan ELT (emergency locator transmitter) sekalipun.

Faktor cuaca diduga menjadi salah satu penyebab hilangnya AirAsia.  Apalagi, kontak terakhir pilot Iriyanto dengan menara kontrol adalah untuk minta izin bergeser dan naik ke ketinggian 38 ribu kaki untuk menghindari cuaca buruk.

Proses pencarian jejak pesawat AirAsia QZ8501 masih terus dilakukan di antara Tanjung Pandan, Pulau Belitung, dan Pontianak, Kalimantan Barat. Hingga kini pihak terkait yang melakukan pencarian telah menemukan daerah yang sementara diduga menjadi tempat terakhir pesawat nahas tersebut hilang kontak. (Riz/Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya