Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) memberikan wejangan pada Trafigura. Perusahaan yang mendapat tender untuk menjual kondensat bagian negara dari Lapangan Senipah itu diminta agar memberikan layanan yang baik. Tender Trafigura itu dimenangkan setelah Kernel Oil dicoret setelah terlibat persoalan hukum di KPK.
"Saya memberikan dia suatu visi kita tentang perminyakan. Bahwa siapa mau investasi silahkan. Kita kan dalam minyak mereformasi tidak kepada monopoli. Karena itu, seakan-akan monopoli dianggap mafia. Karena lah itu kita buka sekarang. Siapa yang mau investasi, kita mau pada akhirnya investasi untuk jangka panjang," kata JK di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (19/1/2015).
JK menerangkan dalam pertemuan tersebut, perwakilan Trifagura menanyakan kebijakan apa saja yang dianut Indonesia dalam berinvestasi di bidang minyak. Mantan Ketua Umum Golkar itu pun memberikan penjelasan rinci.
"Dia ingin mengetahui apa policy kita. Harus ada investasi, harus efisien harganya, layanannya harus bagus tidak hanya sekedar dagang. Kita tidak melayani yang hanya agen perdagangan," jelasnya.
"Kita minta mereka betul-betul berpikiran jangka panjang. Bukan pedagang minyak tetapi investor yang bergerak di bidang minyak yang mempunyai visi jangka panjang," tambah JK.
Pada 14 Agustus 2013, Rudi Rubiandini ditangkap KPK karena menerima suap dari orang yang diduga berkaitan dengan Kernel Oil untuk memenangkan tender ini. Kernel Oil mendaftar sebagai peserta tender sehari sebelum Rudi Rubiandini ditangkap.
Sekarang, Kernel Oil masuk daftar hitam atau tak boleh ikut tender penjualan minyak ataupun kondensat di SKK Migas, hingga proses hukum di KPK selesai.
Kernel Oil merupakan trader minyak yang memiliki kantor operasi di sejumlah negara selain pusatnya di Singapura. Kantor operasional lain Kernel Oil adalah di Australia, Indonesia, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Swiss. (Ein))
Belajar dari Kasus Kernel Oil, JK Beri Wejangan pada Trafigura
Tender dimenangkan Trafigura setelah Kernel Oil dicoret gara-gara terlibat dalam persoalan hukum di KPK.
Diperbarui 19 Jan 2015, 20:45 WIBDiterbitkan 19 Jan 2015, 20:45 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kasus Pagar Laut Tangerang, Bareskrim Periksa 4 Tersangka Pekan Depan
Terminal LPG Bima Beroperasi, Perkuat Infrastruktur Energi Nasional di Indonesia Timur
Pola Diet Terbaik untuk Orang dengan Diabetes, Apa Saja?
Danantara jadi Katalis Positif Pertumbuhan Ekonomi RI
Gagal Lolos ke Liga Champions, Chelsea Bakal Dipaksa Jual Cole Palmer
Budi Daya Ikan dengan Sistem Bioflok, Hemat Pakan Lebih Banyak
Jadi Sound Viral di TikTok, Ini Makna Lagu 'Cruel Summer' Taylor Swift
Jaga Ketahanan Pangan Bisa Dimulai dari Rumah Sendiri, Ini Buktinya
Khofifah Tegaskan Dua Sektor Tak Boleh Terdampak Efisiensi Anggaran di Jatim
Ciri Mastitis Akan Sembuh, Mengenali dan Mengatasi Masalah Ibu Menyusui
Top Global! Bank Mandiri Masuk Daftar World’s Best Companies 2025 Asia Pacific versi TIME
PLN Mobile Proliga 2025: Kurang Optimal di Laga Pembuka, Bandung bjb Tandamata Siap Tampil Fight Lawan Jakarta Livin Mandiri