Panglima TNI: Pimpinan Jangan Jadi 'Kodam', Komandan dalam Kamar

Moeldoko mengatakan, Pimpinan yang bertanggung jawab terhadap prajurit dan wajib mencarikan solusi bagi setiap masalah prajurit.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 06 Feb 2015, 23:07 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2015, 23:07 WIB
moeldoko

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan TNI kerap disibukkan oleh berbagai masalah kriminal yang dilakukan bawahan. Tak hanya dengan warga sipil, konflik antarsesama prajurit dan anggota Polri pun kerap terjadi. Di saat seperti itu, kehadiran pimpinan sangat dibutuhkan.

Menurut Panglima TNI Jenderal Moeldoko, pada kondisi itu pimpinan harus bisa menahan, membina, dan mengetahui permasalahan prajurit. Sehingga prajurit tidak meluapkan masalah dengan berbagai aksi yang melanggar hukum.

"Hubungan antara atasan dengan bawahan harus baik seperti ini. Dalam situasi sulit, atasan harus dekat dengan anak buahnya, jangan hanya kodam, komandan dalam kamar. Kita harus paham betul sehingga bisa membuat solusi," ujar Moeldoko di Mako Kopassus, Jumat (6/2/2015).

Moeldoko menjelaskan, bawahan tidak boleh menyelesaikan masalahnya sendiri. Pimpinan yang bertanggung jawab terhadap prajurit dan wajib mencarikan solusi jitu bagi setiap masalah prajurit.

"Tidak boleh bawahan memecahkan masalah sendiri, pemimpin harus memecahkan masalah," jelas dia.

Salah satu cara membangun kebersamaan antara atasan dan bawahan, juga antarsesama prajurit, menurut Moeldoko yakni dengan mengadakan kegiatan bersama. Dengan begitu tidak ada lagi kesenjangan dan ego sektoral yang justru melemahkan TNI.

"Dimulai dari membangun jiwanya dulu. Kita jalankan ini di antaranya membangun jiwanya dulu, menghilangkan ego sektoral karena akan membawa kelemahan. Setelah bangun jiwanya, baru doktrinnya, hardware-nya. Terbukti apa yang telah kita laksanakan bersama," tandas dia. (Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya