Hadang Pembangunan Bandara, Para Ibu Guling-guling di Jalan

Warga Kulon Progo tolak pembangunan bandara baru Yogyakarta tanpa syarat, karena tidak ingin tempat tinggal mereka direlokasi.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Feb 2015, 04:15 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2015, 04:15 WIB
Demo-Warga
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Kulon Progo - Menangis sejadi-jadinya. Hanya ini yang bisa dilakukan puluhan ibu-ibu warga Dusun Sidorejo, Kecamatan Temon, Yogyakarta untuk menghadang petugas ukur pembangunan bandar udara baru Yogyakarta.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Jumat (6/2/2015), baru belasan meter petugas berjalan, puluhan ibu-ibu sudah berjajar bahkan berguling-guling di jalan menghadang laju petugas.

Juru ukur dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang tergabung dalam tim percepatan pembangunan bandara di Kulon Progo tak dapat berbuat banyak.

Titik koordinat lokasi patok yang dipasang secara digital, menggunakan alat GPS Geodetic tak bisa dilakukan tanpa izin pemilik rumah atau pekarangan.

Warga menolak pembangunan bandara tanpa syarat, karena tidak ingin tempat tinggal mereka direlokasi sehingga jauh dari mata pencaharian mereka sehari-hari.

Mega proyek bandar udara baru Yogyakarta akan dibangun di wilayah Kulon Progo dengan luas lahan 637 hektare, meliputi 40 persen tanah paku alam dan sisanya menggunakan tanah rakyat. (Dan/Ali)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya