3 Pimpinan Sementara KPK Dilantik Jokowi Pagi Ini

Berdasarkan agenda yang dirilis Biro Pers Istana, pengucapan sumpah dan janji ini akan dilakukan di Istana Negara, pukul 08.00 WIB.

oleh Hanz Jimenez SalimLuqman Rimadi diperbarui 20 Feb 2015, 07:09 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2015, 07:09 WIB
Keputusan Presiden Jokowi Terkait KPK dan Polri
Dalam keterangan persnya Presiden Jokowi mengusulkan Komjen Badrodin Haiti menjadi Kapolri dan Budi Gunawan tak dilantik, Istana Negara, Jakarta, Rabu (18/2/2015). (Liputan6/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan melantik 3 pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sudah ditunjuk pada Jumat 20 Februari 2015. Mereka yaitu Johan Budi Sapto Prabowo, Taufiequrrachman Ruki, dan Indriyanto Seno Aji.

"Jam 08.00 WIB pagi besok. Di Istana," kata Deputi Bidang Pencegahan KPK, Johan Budi di Jakarta, Kamis (19/2/2015).

Johan menambahkan, dia menerima kabar mengenai pelantikan itu dari pihak Istana pada Kamis siang. Ia juga mengaku tak ada persiapan khusus saat pelantikan esok pagi. "Tidak ada persiapan khusus, biasa saja," ucap Johan.

Informasi yang diterima Liputan6.com, agenda Jokowi hari ini salah satunya adalah menghadiri pengucapan sumpah dan janji Ketua dan Wakil Ketua Sementara merangkap anggota sementara Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Berdasarkan agenda yang dirilis Biro Pers Istana, pengucapan sumpah dan janji ini akan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, pukul 08.00 WIB.

Presiden Jokowi sebelumnya menunjuk 3 orang menjadi pimpinan sementara KPK. Mereka adalah mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, Indriyanto Seno Adji, dan Deputi Bidang Pencegahan KPK Johan Budi.

Pengangkatan ketiganya menjadi pimpinan sementara KPK akan diatur dalam Perppu yang akan segera dikeluarkan Jokowi.

"Diikuti dengan penerbitan Keppres pengangkatan 3 orang pimpinan sementara KPK yaitu Taufiequrachman Ruki, Indriyanto Seno Adji dan Johan Budi," jelas Jokowi di Istana Merdeka, Rabu 18 Februari 2015.

Presiden juga menginstruksikan KPK dan Polri menaati rambu-rambu hukum dan kode etik serta menjaga kehormanisan antarlembaga negara.

Dipilihnya 3 orang ini tak lain untuk mengisi kekosongan kursi pemimpin di lembaga anti-rasuah itu, setelah Abraham Samad dan Bambang Widjojanto dinonaktifkan dari posisi mereka sebagai pimpinan KPK. Sebelumnya, KPK juga telah kekurangan satu orang wakil ketua, setelah masa tugas Busyro Muqoddas berakhir.

Sebagai pengganti bagi ketiganya, sosok yang dipilih Jokowi dikenal punya integritas baik. Berikut profil 3 pimpinan sementara KPK yang akan dilantik Jokowi pagi ini.

Taufiequrrachman Ruki

Pria kelahiran Rangkasbitung 18 Mei 1946 silam ini adalah pensiunan anggota Polri. Pangkat terakhirnya, Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol). Setelah menamatkan SMA di Rangkas Bitung, Ruki bergabung di Akademi Kepolisian (Akpol).

Karirnya dimulai saat dia menjabat Kepala Kepolisian Sektor Kelari Polres Karawang pada 1974-1975. Dia juga pernah menjabat Kepala Kepolisian Wilayah Malang pada 1992-1997.

Ruki lalu menduduki kursi DPR sebagai anggota dewan dari TNI/Polri pada kurun waktu 1992-2001. Puncaknya, pada 16 Desember 2003, dia diangkat sebagai Ketua KPK pertama.

Saat ini dia tercatat sebagai komisaris utama Bank BJB yang didudukinya sejak Desember 2014. Dia juga pernah duduk sebagai anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada 2009-2013 dan komisaris utama PT Krakatau Steel.

Berbagai penghargaan berhasil diraihnya, di antaranya Satya Lencana Kesetiaan VIII, XIV, XXIV; Bintang Bhayangkara Narariya dan Pratama; dan Satya Lencana Dwija Sistha.

Indriyanto Seno Adji

Putra mantan Ketua Mahkamah Agung Oemar Seno Adji ini adalah seorang akademisi di bidang hukum. Dia merupakan guru besar hukum pidana Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).

Namanya juga tercatat sebagai guru besar Pusdiklat Kejaksaan Agung. Pada 2008, Indriyanto masuk dalam 15 calon hakim Mahkamah Konstitusi yang diajukan panitia seleksi pada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dia juga pernah disebut-sebut sebagai pengacara 2 pemegang saham Bank Century, Hesyam Al-Waraq dan Rafat Ali Rizvi. Kabar ini mencuat setelah mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji menyebut namanya saat rapat Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Bank Century di DPR pada 2010 lalu. Namun hal ini dibantahnya.

Sejumlah buku telah dilahirkan Indriyanto. Di antaranya, Korupsi dan Hukum Pidana, Perkara H.M. Soeharto Politisasi Hukum?, serta Korupsi dan Hukum Pidana.

Johan Budi

Nama juru bicara KPK ini sudah tak asing lagi. Sudah sejak 2006 lalu Johan menjadi "mulut" dari lembaga ini.

Sosoknya hampir selalu ada setiap kali konferensi pers digelar KPK. Pada 2008-2009, pria berkacamata ini sempat menjabat Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK.

Lalu, ia duduk sebagai Kepala Biro Humas KPK pada 2009. Dan terakhir, namanya tercatat sebagai Deputi Pencegahan KPK sejak 2014.

Pada 2011 lalu, alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia itu sempat ikut seleksi calon pimpinan KPK. Bersama Abraham Samad, dia bersaing melawan pimpinan KPK Adnan Pandu Pradja dan mantan Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah. Namun, namanya tak lolos dalam seleksi.

Sebelum bergelut di KPK, Johan merupakan seorang jurnalis di majalah Tempo. (Ado)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya