Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar versi Munas Ancol, Jakarta, Yorrys Raweyai tak mempersoalkan siapa yang menang. Menurut dia, terpenting dari hasil sidang Mahkamah Partai Golkar adalah yang terbaik bagi partai berlambang pohon beringin.
"Yang penting Partai Golkar yang harus menang," kata Yorrys di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (25/2/2015).
Terkait konflik dualisme di tubuh Golkar, Yorrys menyatakan, kedua belah pihak tetap berkomunikasi. Hanya tidak pernah terbuka untuk umum. Upaya islah antara kubu Aburizal Bakrie atau Ical dan Agung Laksono juga terus diupayakan.
"Ini proses politik. Kini saatnya kita bersatu untuk menyatukan Partai Golkar. Islah jalan terus. Tidak menutup kemungkinan kalau selama proses ini mediasi dibuka ruang karena ini proses internal," papar mantan Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) tersebut.
Hal serupa disampaikan kubu Ical. Ditemui di tempat yang sama, Sekjen Partai Golkar versi Munas Nusa Dua, Bali, Idrus Marham mengatakan, bukan persoalan kapan diputuskan. Yang terpenting adalah putusan sesuai fakta dan demi kebaikan Partai Golkar.
"Saya katakan bukan persoalan cepat atau tidaknya. Tetapi yang paling penting adalah bahwa putusan yang diambil itu sebuah putusan yang adil sesuai fakta yang ada. Proses ini nggak akan memicu terbentuknya partai baru," jelas Idrus.
Mengenai saran Akbar Tandjung menyelenggarakan munas gabungan, Idrus menilai itu tidak perlu dilaksanakan. Munas gabungan tidak ada di aturan partai dan hanya akan membuang-buang energi.
"Jadi kita sudah sampaikan, ini sudah selesai munas. Munas gabungan nggak dikenal dalam AD/ART. Kalau ini jadi suatu kebiasaan akan jadi preseden buruk bagi partai. Sehingga energi Golkar habis untuk urusan seperti ini," tukas dia.
Idrus juga menjelaskan alasan pihaknya mangkir dalam sidang Mahkamah Partai Golkar sebelumnya. Ketidakhadirannya itu justru untuk menghargai rekomendasi Mahkamah Partai Golkar.
"Dari awal nggak ada masalah bagi kami. Tapi saya sudah jelaskan, ketidakhadiran kami kemarin itu justru menghargai rekomendasi MPG (Mahkamah Partai Golkar). Bahwa MPG tidak dalam kapasitas melakukan persidangan. Bahwa MPG menarik kembali rekomendasi itu. Tapi kita mencatat sebagai suatu catatan penting," pungkas Idrus Marham. (Ans/Yus)
Kubu Munas Bali & Ancol Sepakat Kemenangan Hanya untuk Golkar
Menurut Yorrys Raweyai, terpenting dari hasil sidang Mahkamah Partai Golkar adalah yang terbaik bagi partai.
diperbarui 25 Feb 2015, 19:33 WIBDiterbitkan 25 Feb 2015, 19:33 WIB
Suasana sidang perdana Mahkamah Partai Golkar di Kantor DPP, Rabu (11/2/2015). Sidang tersebut digelar untuk menengahi sengketa antara Munas kubu Agung Laksono di Jakarta dan Munas kubu Aburizal Bakrie di Bali.(Liputan6.com/Faisal R Syam)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil China Masters 2024: Sabar/Reza Tembus Final
Jakarta Dental Exhibition International (JADE) Sukses Kenalkan Inovasi Teknologi Kedokteran Gigi di Indonesia
Dapatkan Link Live Streaming Liga Italia Serie A AC Milan vs Juventus, Segera Tayang di Vidio
Hasil Liga Italia: Inter Milan Gilas Hellas Verona
Melihat Dampak Asap Rokok terhadap Kesuburan Sperma
Deklarasi Dukungan, GRIB Jaya Siap Menangkan RIDO Satu Putaran di Jakarta
Pesohor Ardhan Leemy Ajak Anak Muda Belajar Bisnis Properti, Sorot Bakti ke Orang Tua dan Keberkahan
Menteri Rosan Paparkan Peluang Investasi Sektor Prioritas Indonesia di Hadapan 150 Pelaku Usaha Terkemuka Inggris
Jelang Pilkada 2024, Elektabilitas Alfian-Agati Tertinggi di Pilbup Kapuas
Indonesia Dukung Surat Perintah Penangkapan Benjamin Netanyahu, Bagaimana G7?
Panitia Pilkada Rohul Diajari Gunakan Aplikasi Sirekap Hitung Hasil Pemungutan Suara
Kampanye Akbar Hari Terakhir, Khofifah-Emil Dardak Sebut Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara