Bawa Amplop Cokelat, Konjen Australia Datangi Nusakambangan

Majel datang bersama Julian McMahon, kuasa hukum terpidana mati duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

oleh Oscar Ferri diperbarui 07 Mar 2015, 11:55 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2015, 11:55 WIB
Pulau-Nusakambangan
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Cilacap - Konsul enderal (Konjen) Australia untuk Indonesia Majel Hind kembali mengunjungi Pulau Nusakambangan. Majel datang bersama Julian McMahon, kuasa hukum terpidana mati duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

Seperti pada Jumat kemarin, keduanya menutup mulut rapat-rapat saat tiba di Dermaga Wijaya Pura, Tambakreja, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (7/3/2015). Keduanya tak menghiraukan kepungan awak media yang tak berhenti bertanya soal kedatangannya itu.

Pantauan Liputan6.com, Majel mengenakan kemeja lengan panjang dan membawa sejumlah amplop warna cokelat. Adapun Julian mengenakan kemeja lengan panjang warna biru muda.

Kejaksaan Agung akan melakukan eksekusi mati tahap 2 dalam waktu dekat ini di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Namun, Kejaksaan sudah mengonfirmasi pelaksanaan eksekusi mati tidak jadi dilakukan akhir pekan ini.

Dari 10 terpidana mati kasus narkotika yang masuk daftar eksekusi tahap 2, tinggal ‎Mary Jane Fiesta Veloso, terpidana mati WN Filipina, yang belum dipindahkan ke Nusakambangan. Sementara semua terpidana mati lainnya sudah berada di lapas di Pulau Nusakambangan.

Terpidana mati yang sudah ada di Nusakambangan, yakni kelompok Bali Nine WN Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, serta terpidana mati ‎WN Spanyol, Raheem Agbaja Salami. Mereka ditempatkan di Lapas Besi.

Lalu ada pula terpidana mati WN Prancis Serge Areski Atlaoui, WN Brasil Rodrigo Gularte, dan WNI Zainal Abidin. Ketiganya mendekam di Lapas Pasir Putih.

Kemudian terpidana mati WN Nigeria Sylvester Obiekwe Nwolise alias Mustofa, WN Ghana Martin Anderson alias Belo, dan WN Nigeria Okwudili Oyatanze. Mereka ditempatkan di Lapas Batu. (Riz/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya