Alasan Zulkifli Hasan Perintahkan PAN Tarik Hak Angket Ahok

Zulkifli Hasan memastikan, tidak ada kader PAN yang nakal atau tidak sepakat dengan keputusan partai.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 10 Mar 2015, 08:28 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2015, 08:28 WIB
Zulkifli Hasan
Zulkifli Hasan (Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengintruksikan kepada seluruh kader di Fraksi DPRD DKI Jakarta mencabut hak angket kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015.

"DPRD PAN harus menghentikan kisruh ini. Jangan ikut dalam konflik lagi. Dengan ditariknya dukungan hak angket hal ini bisa menjadi solusi, PAN harus memberikan solusi tersebut," ujar Zulkifli kepada Liputan6.com, Senin (9/3/2015).

Ketua MPR itu mengatakan, masyarakat Indonesia khususnya Jakarta dirugikan dengan kekisruhan selama ini. Kekisruhan juga menimbulkan dan mengajarkan politik yang buruk bagi masyarakat.

"Saya berharap kedua belah pihak bisa mengedepankan politik kebangsaan," jelas dia.

Zulkifli memastikan, tidak ada kader yang 'nakal' atau tidak sepakat dengan keputusan partai. Sebab, PAN memiliki budaya partai yang berbeda dengan partai lain. "Tidak, tidak akan. Di PAN apa yang sudah diinstruksikan maka semua akan menjalaninya," tutur dia.

Dia menyarankan, jika akhirnya pembahasan APBD 2015 terjadi kebuntuan, masih bisa menggunakan APBD sebelumnya, yaitu APBD tahun 2014.

"Kalau deadlock bisa menggunakan APBD sebelumnya kan. Bukan hanya itu, Gubernur pun bisa introspeksi dan DPRD pun bisa juga melakukan introspeksi. Jangan saling serang, saling lapor. Harus terus bicarakan solusi ke depannya bagaimana," pungkas Zulkifli Hasan.

Wakil Sekjen PAN Teguh Juwarno menambahkan, Zulkifli Hasan telah memanggil para anggota DPRD PAN untuk segera mencabut hak angket untuk Ahok tersebut.

"Bahkan anggota DPRD PAN sudah dipanggil dan diperintahkan untuk menarik dukungan terhadap hak angket tersebut," tutur Teguh. (Mvi/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya