Liputan6.com, Jakarta - Meskipun Presiden Jokowi belum menyinggung rencana reshuffle Kabinet Kerja, indikasi bakal adanya evaluasi terhadap para menteri sudah diutarakan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.
Menanggapi kabar tersebut, jajaran menteri Jokowi-JK pun buka suara. Salah satunya Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Dia menyatakan, siap dievaluasi Jokowi.
"Siap saja. Gampang itu," ujar Yassona di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2015).
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto memastikan, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan mengevaluasi kinerja para menteri Kabinet Kerja. Salah satu parameternya adalah pemberitaan di media.
"Yang selama ini dilakukan presiden adalah mengenai eksposur di media terhadap para menteri. Presiden memiliki tim intelijen media yang selama ini membantu," kata Andi di Jakarta, Rabu 11 Maret kemarin.
Selain pemberitaan media, ujar dia, ada pula format penilaian yang komprehensif. Namun hal itu belum bisa dipaparkan oleh Andi saat ini. Karenanya, lanjut Andi, para menteri harus sadar akan keberadaan media yang memang selalu melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah.
Meski ada evaluasi, namun menurut Andi, hingga kini belum ada reshuffle kabinet yang direncanakan Jokowi dan JK.
Evaluasi terhadap menteri sebelumnya telah disuarakan pengacara Golkar kubu Aburizal Bakrie, Yusril Ihza Mahendra. Yusril mengimbau Presiden Jokowi segera mengevaluasi Menteri Yasonna. Ini lantaran sang menteri dinilai sudah beberapa kali melakukan kesalahan dalam pengesahan kepemimpinan 2 parpol, PPP dan Partai Golkar.
"Kesalahan pertama dlm mengesahkan kubu romi dlm PPP, Kini menkumham bakal bikin kesalahan lagi dengan surat yg dikirimkannya ke DPP Golkar yg mengisyaratkan akan mengakui kubu Agung Laksono," cuit Yusril yang dikutip dari Twitternya, @Yusrilihza_Mhd. (Ndy/Sun)
Advertisement